Kamis, 22 Desember 2011

puisi ku sebut dia dahaga

seorang anak di pinggiran kota besar bertanya pada ku

kakak apa itu IBU?

apa satu bentuk keindahan atau kemurnian akan cinta yang tulus
serta bagaimana bisa ibu memiliki kesempurnaan melebihi seorang ayah?
dan mengapa penjelasan akan ibu lebih sering dan mulia di banding ayah?

aku terdiam, tak bisa berbuat apa-apa
tak sanggup aku mengatakan nya
hanya bisa membelai dan memeluk nya dengan penuh cinta

hati ku terasa teriris
pandangan ku jauh melayang ke arah dimana dulu aku dapat melihat senyum terindah di muka bumi ini
aku.... hanya bisa tertunduk terdiam
sambil kembali membasahi wajah ini dengan linangan cinta yang hilang

tanpa sanggup berucap karna ketakutan akan suatu ungkapan akan membuat ia meneteskan air mata
kembali membanjiri wajahnya yang kini di lingkari kebahagiaan......

aku hanya bisa berucap dalam hati....

kita kunang-kunang yang sama
terlahir kedunia dengan kesempurnaan yang sama
serta pernah memiliki waktu terindah yang sama pula
yang membuat kita beda hanyalah waktu dimana kita harus rela melepas wanita terhebat pergi dari sisi kita
ibu ku meninggal karna sakit yang sudah mulai akut
sedang ibu mu meninggal di terjang badai besar kala bulan desember lalu

ku sebut kamu dahaga
namun ku harap haus mu tak membuat kamu menjadi batu di tepian zaman
tapi dahaga mu menjadi bentuk kebangkitan yang kelak akan menjadi penerang di masanya.....


bandung, 21 desember 2011

*teringat akan sebuah pertemuan di sebuah camp pengungsian....

Rabu, 21 Desember 2011

puisi 211211

 lama sekali sepertinya saya meninggalkan rumah saya yang satu ini, kangen pula rupanya saya ingin menyapa penghuni yang setia bermain di dunia maya...
namun pertama kali saya membuka blog ini setelah sekian lama ternyata sudah banyak yang berubah dari bentuk sampai setingan nya.
mencoba meraba-raba lagi dan mencoba bertegur sapa kembali.

semoga kalian dalam keadaan sehat selalu dan selalu dalam berkah serta lindungan TUHAN YANG MAHA ESA

masih dengan titik fokus yang terdahulu, saya kembali coba menorehkan beberapa baris kata-kata yang sedang melayang asyik di imajinasi saya
semoga dapat di terima kembali kehadiran saya.....

selamat menikmati

 puisi 211211

jangan
jangan
jangan pernah bertanya
jangan terlalu sering menoleh ke belakang
jangan pula menghunuskan belati ke tubuh sendiri

satu itu tunggal
namun satu kadang menjadi awal
kadang pula menjadi akhir

di sini termaram semakin kental
kala aroma kopi menyeruak ke sela-sela lubang hidung

dulu...
semua nampak indah
dulu....
ceria menjadi penghangat yang sangat kental

sebelum senja menjadi dongeng penghantar tidur

karna waktu membentuk karakter yang tak terlalu cerdas untuk di cerna
sehingga hanya tercipta manusia-manusia hina yang menganggap dirinya berharga
berceloteh sana sini namun tak ada yang bisa di buktikan
berteriak sana sini namun hitam kelam yang ia kemukakan

tak pelaknya sebuah kotoran

kamu hanya menjadi duri dalam daging



cimahi, 21 desember 2011
* kala permainan logika di hempaskan begitu saja, dan wajah mu menjadi cerita lucu akan kebodohan kalian sendiri

Kamis, 12 Mei 2011

dear toa

dear toa

Lingkar tahun telah bertemu
Memutari seperempat perjalanan umur
Ambilah sebuah cermin dan amati
Apa yang sudah kau pasangkan dalam ragamu?
Itu hitam apakah putih?

Hari ini mulutku berucap doa
Semoga ragamu dijaga Tuhan selalu
Diikuti malaikat selalu
Dan semakin mendekati Rasulmu

Aku pun berucap doa
Pondasi iman dan taqwamu
Menjadi sekokoh Ka’bah
Tak ada yang berani menggoyah

Jika semua bukan lagi menjadi doa
Aku akan bersedia kau rangkul
Dari hangatnya rengkuhan cinta
Dan mesranya belaian kasih

12 mei 2011
With love kutiel


thanks puisinya


yang nulis puisi ini

Selasa, 19 April 2011

puisi dalam gelap

aku ingin pejamkan mata
tapi dengan diri mu di samping ku
aku ingin berbaring sejenak
tapi dengan belaian tangan mu di dada ku

sejenak kita terang dalam gelap
dalam lentera yang sesaat mungkin kan memudar




bandung.19 april 2011

Rabu, 30 Maret 2011

puisi SIXTY 'N' 10

waktu saling bekejaran
memutar lakon, menumpahkan peran-peran baru

dalam derap kita berpegangan
mengatur langkah, membius kura-kura

kata-kata bukan kita-kita
aku dan mereka, tetap pada pendirian nya
pencarian pada titik awal di akhir perjalanan

lantunan nada-nada dari kenalpot sang sapi-sapi perah
melengking tinggi, merobek gendang telinga
tarian perih dari penghuni kampung-kampung tengah
menodai nafsu makan dalam meja di pagi hari

bisik-bisik semut merayap di dahan-dahan pohon
bersapa satu dan lainnya tanpa melontarkan kata-kata
sepucuk surat yang menjadi berita
tersebar dari langkah-langkah kecil semut hitam di ujung dahan

ya... o... ya... o....
langkha terhenti, mati lah kini
diri terbujur kaku, hanya meninggalkan jejak-jejak kebencian

Jumat, 25 Maret 2011

puisi BERITA

langkah kura-kura
ladang penuh siksa

dilema
terkurung dalam rasa
pucat pasih
warna bangkai di jeruji besi

lembayung senja berlarian mengikuti arah
arah tuan yang mencari pegangan
sinar senja jatuh ke pangkuan
pangkuan bulan yang bunting karna ideologi

gembala menggiring domba-domba
di sangkar macan terhenti seduhan kopi tersaji
pak tani menyeret lumpur ke tengah jalan
ubah aspal menjadi galian ladang.

jalur gaza, berita bencana
akan tahta, dan para pengobral dosa
tindak tanduk takut terkonfrontir
buang nuklir menjadi lautan mayat

Minggu, 20 Maret 2011

puisi MAAF

adat timur memang penuh ke ramah tamahan
sopan santun dan sering memaafkan

namun apabila kata maaf mudah untuk di ucap
maka akan lebih sering kita melakukan kesalahan
karna dengan memasang mimik sedih
maka kata maaf akan terucap

memang nikmat hidup di timur
kesalahan dapat langsung mudah di lupakan dengan memasang mimik sedih
atau sekedar beri sedikit senyum dan bingkisan kecil

pantas banyak yang berlari ke negri ini
karna kata maaf dapat menjadi tameng
dan kemudian kembali bertingkah setelah maaf itu terucap

Kamis, 17 Maret 2011

puisi wanita ku

wahai tubuh manis yang menemaniku
kamu tercipta dari tulang rusuk pria
untuk menjaga hati juga detak jantung

untuk wanita ku
jangan kamu anggap tugas mu terlalu berat
tapi maknai dan bersyukur atas keberadaan mu

jaga diri ku ketika aku rapuh
lindungi aku dari cumbuan duniawi
dan bisikkan aku lantunan sajak-sajak sang dewi
juga belai aku layak nya seorang peri


bandung 17 maret 2011

Selasa, 08 Februari 2011

puisi ku malam ini


NYANYIAN SEPI

saat kamu berada di persimpangan
jangan biarkan arus membawa mu
tapi tetapkan standar mu dengan penuh keyakinan

karna hitam adalah hitam
dan waktu tetaplah berjalan pada alur yang telah di tetapkan

mungkin pujangga berkata
“aku gunakan hati dalam  menulis
dank u lukis wajah mu dengan baris-baris puisi
aku memeluk mu layaknya sang pemimpi
di kejar untuk dapat memiliki”

tapi pujangga tetap menyendiri
dalam lorong dia bernyanyi
karna sepi lebih baik dari pada sunyi
dan di sini ada senyum pucat pasih yang tergambar pasti

dalam langkah kembali terdiam dan sepi
saat mala mini
ketika lentera padamkan cahaya nya…

bandung, 8 februari 2011

Selasa, 01 Februari 2011

pak tua dan odong-odong


PAK TUA DAN ODONG-ODONG
Odong-odong di pinggiran kota
Berputar demi sesuap nasi
Beri senyum keriangan wajah pucat pasih

Berlari kaki-kaki mungil pinggiran
Mendekat, menaiki dengan riang
Lembar 1000 rupiah berubah menjadi senyum indah
Dan kemudian terhenti di warteg kumuh dekat TPA

Jengkol, sayur sop dan ikan teri
Menu istimewa mengobati gelisah cacing di perut
Sepuntung rokok di saku
Di bakar kemudian dimatikan lagi
Sisakan untuk sore dan malam hari
Sisa nasi 3 butir di saku kemeja lusuh
Pengobat lengking lapar ketika tidur nanti

Pak tua berbaring lah pulas
Esok kembali dengan senyum 3 jari yang kamu miliki
Ulurkan kayuhan untuk senyum orang-orang yang terbuang

Semoga kelak di surga kau dapat kemewahan yang setimpal

Bandung, 29 januari 2011

Kamis, 27 Januari 2011

CATATAN GAYUS KAH INI?




CATATAN GAYUS KAH INI?

Aku terantuk batu
Diriku masuk ke arena perjudian
Mati lah kini kejujuran yang lama ku pertahankan

Membuat nangis keluarga
Membuat makelar kebakaran jenggot

Hutan-hutan yang bersarang di gedung hijau
Berubah warna menjadi merah
Kepalan tangan di malam hari
Mengganggu tidur dan mimpi indah

Rekaman video dan perbincangan di rubah menjadi lembar rupiah
Agar diri tak mati dalam tembok derita


BANDUNG 25 JANUARI 2011


PUISI KAMPUNG ANTAH BERANTAH


KAMPUNG ANTAH BERANTAH

KURAWA
KURAWA
KURAWA
KURAWA

KURCACI
KURCACI
KURCACI
KURCACI

BIDAK CATUR
BIDAK CATUR
BIDAK CATUR
BIDAK CATUR

PARA PENGUASA MENGANGKANG
IBLIS, SETAN DAN RAJA-RAJA TERTAWA
BERSULANG DI JAMUAN KAMBING GULING

TIK TAK TAK TIK
LICAK CILIK CICAK
BULUS LICIN BELUT

TEKUKUR PERKUTUT KUTILANG KAU KARNA TAK MENGGUNAKAN HELM
BUNTING SINTING MIRING ANTING GILING SAWAH MENJADI LADANG PORTITUSI
DEBAT SIDAK SIDIK TELISIK KASUS MANIPOLITIK
AKAL PICIK LICIK PELIK DALAM GEDUNG MEWAH BERLINANG TAHTA DAN KEJAYAAN
DECIT KENING KERUPUT DARI LADANG YANG DI GONDOL ORANG
DI BOYONG KE NEGRI ORANG BERJUBAH PENDIDIKAN

DASI KEMEJA SAFARI DASTER MEROSOT BUNTING LAH IBU PERTIWI
MELAHIRKAN GILA MENGGILA DI GILAI MENGGELIAT
MELIHAT CACING DI KAMPUNG TENGAH MULAI GEMBUL DENGAN MERAH DARAH SEGAR



BANDUNG 25 JANUARI 2011





Senin, 24 Januari 2011

mari kunjungi salon sastra

setelah sekian lama pencarian saya tentang dunia sastra. akhirnya dengan berbangga hati saya pun ikut bergabung di dalam wadah yang sangat indah dan penuh kekeluargaan. namanya salon sastra, bagi kalian yang mencintai sastra, atau bentuk seni yang sangat menawan dan jujur ini, silahkan untuk bergabung dan berkunjung di sini
di jamin ga akan rugi dan di jamin pasti seru.
garansi uang kembali.....

kita telah melakukan rekaman dan sekarang memasuki volume 3.

salah satu bentuk rekaman saya bisa kalian lihat di sini

ayo segera bergabung, dan tunjukkan bakat terpendam mu

puisi KATA ACAK, PASAK, MASAK DAN MERANGSAK

kidung cahaya senja
berlarian sajak-sajak acuh dari diri
mengejar kunang-kunang
terhenti di pangkuan rembulan

diri menunjuk acak
berteriak lantang tangisan teriris
di benak bergulir beribu taktik
licak licik tergelincir di kubangan
mengganggu tidur sang bunting yang telanjang

angka 0 di ubah menjadi dunia
kalimat dunia di ubah menjadi surga
kata surga tak layak untuk dia sebutkan
kata TUHAN enyah lah kau segera dari muka bumi ini


sinting,
linting,
bunting,
pesing,
usak,
usik,
asik,
bisik,

iblis kalian....
otak dan kontol berdekatan
logika dan kondom berpelukan

BANDUNG 24 JANUARI 2011

Bila akhirnya



Dan bila pagi ku terbangun
Masih kah aku bisa bernafas
Bila nyatanya dalam kesendirian ku tersadar
Masih bisa kah ku bersyukur

Hina, lebih hina dari binatang jalang
Hitam, lebih hitam dari lukisan buram

Lukisan diri yang bertumpu dengan dosa

Mencari
Pencarian terhenti
Berlabu
Diri pada lorong sunyi

Ku tinggalkan diri jauh ke dalam kenistaan

Bahagia ku antara dosa
Selalu ku teguk anggur dunia
Tak ku sadari kecupan wangi kehancuran
Hingga TUHAN beri tubuh ku kaku
Mulut ku bisu
Dan tubuh ku berjuba putih
Berbantal 7 bola bulat
Di temani bisik cacing dan tanah coklat peka

Kesendirian dalam kebodohan
Bandung 24 januari 2011