Minggu, 22 Agustus 2010

sajak untuk bunda

mungkin tetesan ini tak bisa ku pungkiri
saat seharusnya kita bersama mentap senja
dengan hiasan pelangi yang sempatkan untuk hadir
namun kini tak ada lagi akan rangkaian itu

memeluk mu hanya sebuah harap
walau aku tau dirimu tak pernah mati dalam hati ini

rangkaian indah dari belaian tangan mu
rajutan nada merdu yang selalu menyusup di telinga ku
hiasan bening ketulusan dari senyum termanis mu
dan pelukan hangat yang tak dapat tergantikan

harusnya kini kita bernyanyi bersama

tapi saat malam datang
dan memberitahu ku akan kenyataan yang sebenarnya
aku tak dapat lagi berkata

mungkin laut memang biru
langit senja memang menyejukkan insan
serta pelangi hadirkan kekaguman yag dahsyat
namun menurut ku itu semua tak ada bandingan
bila saat aku memelukmu dengan

selamat ulang tahun alm. bunda memang tak ada lagi nyanyian indah yang biasanya kita nyanyikan di saung depan rumah. namun di sini semoga hadiah ini akan menjadi lebih berarti dan bermakna saat tubuh hina ini sujud dan bercerita pada sang pemilik alam semesta.