Selasa, 27 Juli 2010

bingkain kematian

deras arus jaman
menghanyutkan yang lemah ke pusara
liukan kain harap di setiap aliran sungai
menuju ke tumpuan akan kematian

tak peduli itu gembel
atau juga yang pemilik tahta di dunia
toh semua kan merasakan juga
apa yang ada akan menjadi bingkai

bingkai sejarah yang terukir manja
tak tertulis dalam koran
namun tersirat dalam lembar in memoriam
kematian adalah jawaban

derap debu di setiap menit
selalu membawa kabar tentang siapa saja yang menemukan ajalnya

dia berkuasa
namun tidak pada saatnya
dia seorang buta
namun tidak pada saatnya
dia adalah ulama
namun tidak pada waktunya
dia seorang ibu muda
namun tidak pada perjalanannya
dia pemberi jasa
namun sirna ketika datang ajalnya

kematian
pikirkan akan waktu kematian
karna kita nanti mutlak akan pasti menyambangi liang itu
liang saat kita sendiri
tanpa ada yang menemani
tanpa ada yang bisa kita sogok untuk tak di eksekusi

kematian
nisan darah dan noda tanah
akan membalut dan menjadi tanda itu tempat kita