Selasa, 11 Mei 2010

senyum terakhir mereka adalah kado istimewa ku

saat kamu larut dalam dekapan malam
mengharap bayang hadir menyelimuti
memberi peluk erat penuh sayang
membuai mimpi-mimpi akan kasih sayang

rindu
mungkin itu yang ku rasa

dingin..
teramat dingin dari padang es

tak ada yang mungkin lupa akan itu
waktu kita mencumbu wangi senja
di iringi liukan dawai gitar
mengiringi mu melantunkan nada" cinta dan doa

ku dekap
dengan hangat dan terasa kental saat itu

namun semua tak abadi
hanya senyum dan kasih sayang yang masih melekat erat di dalam sini
tak terusik keberadannya
dan tak pernah tergantikan oleh apapun itu

ku suapi kau sesuap air putih
yang akhirnya kamu pergi dengan senyum yang paling menawan yang pernah aku lihat

kini dalam setiap doa yang aku lantunkan
hanya ada nama mu...nama kalian....
yang memberi ku arti akan hidup ku kini dan nanti

mungkin aku lemah saat ini
ketika kerinduan menghalau laju pandang ku

ku ingat itu
ku rindu itu
ku selalu dambakan itu



mamah...kakek....hari ini mpie ulang taun, mpie masih inget janji kalian ketika mpie duduk manis di samping kalian, dan ketika kalian meminta mpie untuk menyuapi setetes air yang kemudian kalian melempar senyum termanis untuk terakhir kali.....tapi sebelum kalian pergi kalian sempet berbisik (kamu anak laki". dan kamu adalah seorang pria yang kelak akan menjadi imam...dan seorang laki", pria dan imam ga boleh nangis pada posisi apapun)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar