Kamis, 26 Agustus 2010

sajak SIAPA

satu harap dalam sajak
usang di terjang lintingan pengepul mimpi
lajang telanjang di atas ranjang
betina bertingkah seperti tak merasa berdosa

satu lagi jeritan air ketuban yang pecah
mengabarkan pada dunia bahwa di sini telah terlahir satu nama baru
tubuh ringan belum lah berdosa
yang kemudian akan di tempa menjadi hitam, merah, abu-abu, atau bahkan tak berwarna

lalu sang pemilik mengintip pasti
melihat para kumpulan gembala yang sedang berjudi
mempertaruhkan apa?
harta di dunia katanya
kejayaan di depan publik pikirnya
keindahan rumah megah, harap nya

sedang sang gembel dengan nada termalu-malu berkata
"mencari keridoan illahi yang lebih pasti tentunya"

"alah rengek gembel yang haus akan darah, jangan lah kalian dengarkan"
raung serigala dengan seonggok daging di mulutnya

mewah mu tak seindah kemewahan yang kami miliki
indah mu tak kekal di akhirat nanti
dan diri mu akan menjadi kayu bakar nanti

4 komentar:

  1. iya sobat dalam memandang kemewahan, berbeda pada setiap orang...karena menyangkut masalah kesesuaian hati.

    BalasHapus
  2. apa yang dimiliki sekarang sesungguhnya hanyalah titipan... dan hanya keridhoaan ALLAH semua itu dititipkan pada kita, dan saatnya nanti akan diambil dari kita

    BalasHapus
  3. ketika semua...akan mati...meninggalkan segala yang ada didunia..hanyalah amal yang dibawa..

    BalasHapus
  4. seram jg baca puisinya.. mengingatkan saya kalo dunia ini sekarang udah bener2 aneh yah.. mereka ngga inget kalo bakalan ada kehidupan setelah mati. hiii >_<

    BalasHapus