Sabtu, 18 September 2010

pilihan

dalam postingan kali ini pasti gag akan lebih baik dan lebih indah tulisan yang pak tani luncurkan, atau malah mungkin tak layak untuk di baca bahkan untuk di publikasikan, tapi entah mengapa pak tani malah menulis ide ini.
em...
pak tani sendiri bingung harus memulai dari mana tentang cerita yang sangat sembrawut ini.
mungkin kalian ada ide untuk membantu pak tani menemukan huruf-huruf yang tercecer sehingga menjadi layak untuk menjadi langkah awal dalam perbincangan kali ini?

ok untungnya ada inbox masuk dan memberi sedikit pencerahan yang tadi pergi melayang entah kemana....

jadi begini.....
tapi inget buang jauh-jauh dan langsun close saja bila kalian anggap tulisan ini tak berarti dan terlalu brat untuk kalian cerna, karna di luaran sana pasti lebih banyak penulis yang mahir yang dapat merangkai kata dan mendramatisir kejadian yang di lihat.....

ok tanpa harus panjang lebar lagi yang malah bisa bikin kalian menjadi mual akan tulisan kacau ini, lebih baik kita langsung menutu pada titik inti dari kejadian....

jakarta 11 september 2010
p[erbincangan di sebuah keluarga.

tante : mana ijasah kamu? sini biar tante kirimkan ke kantor dan tante yakin kamu pasti bisa masuk ke halliburton karna tante punya satu jatah kursi
kakak : (dengan enak menembal perbicangan kala itu) iya mana sini ijazahnya. biar nanti hari senin kamu udah bisa langsung kerja di bank lippo.....
anak muda : em.... gimana ya bukan nya menolak tapi.......
tante : kenapa harus tapi? sedangkan waktu terus berputar dan kesempatan gag pernah datang dua kali lho!!!!
perasaan susauh banget sich nunjukin ijazah aja?
anak muda : maaf bukannya saya gag mau, tap[i dalam hidup[ saya punya pilihan sendiri, dan jujur saya sangat berterimakasih banget atas perhatian dan kasih sayang kalian kepada saya, tapi tolong untuk hal ini, saya gag mau kembali di suapi oleh kalian, karna saya sudah besar dan saya punya pilihan sendiri

tante dan kakak mulai geram, terlihat dari paras yang mereka lontarkan. dengan sejuta kata-kata yang di brondongkan kepada anak muda.

anak muda : sekali lagi maaf, dalam hidup saya punyua pilihan sendiri, sudah cukup kalian menyuapi saya sampai saya lulus kuliah, dan sekarang saya mau totalitas di seni. dan tolong saya minta pada kalian. beri saya dukungan atas pilihan yang saya pilih. supaya saya bisa menjalani nya dengan lancar.

tapi apa seni bisa menghidupi kamu? karna kamu hidup[ bukan hanya membawa diri saja nanti nya. tapi kamu akan membawa anak oprang dan juga membiayain anak kamu sendiri kelak. tolong fikirkan akan itu? jangan karna emosi akhirnya kamu memutuskan untuk totalitas di seni? (laju mereka dengan tandu di kepala)

anak muda : hidup adalah pilihan dan bila kita yakin akan pilihan kita, pasti kita tak pernanh merasa sulit untuk menjalaninya, dan untuk rejeki, dimana saja dan bidang apa saja bila kita tekuni dan yakin pasti akna menghasilkan sesuatu... jadi sekali lagi, tolong beri saya kebebasan dan tolong hargai keputusan saya, yang saya butuhkan adalah dukungan bukan perdebatan akan suatu pilihan. toh belum tentu pilihan kalian baik buat saya, dan bila saya gagal karna mengikuti pilihan kalian, pasti kalian tidak pernah mau di salahkan kan???????? sekali lagi saya hanya butuh dukungan dan dan doa restu......


kayanya cukup sampai di sini dulu tulisan ini mengacau laju jari jemari ku, dan sekali lagi serap apa yang di anggap baik dan langsung close saja bila ini tak berguna bagi kalian...


terimakasih sudah sudi mampir di gubuk renta pak tani.... selamat menikmati

3 komentar:

  1. dianggap terlalu idealis bisa...
    tapi memang kadang mulai mengakhiri praktik masuk dengan bantuan orang dalam yang biasa kita kecam adalah dari kita dan orang terdekat kita...
    salut denganmu anak muda ^^/

    terus berjuang dan semangat ^^/

    BalasHapus
  2. salut untuk idealisme yang tidak luntur anak muda...

    BalasHapus
  3. berkunjung balik ah... Tp sory baru smpat brkunjung. Soalnya baru ada waktu.he...he..(sok sibuk)

    bener bgt.yang di anggap orang laim baik. Belum tentu yg terbaik buat kita.

    BalasHapus