Minggu, 12 September 2010

sajak EGOIS

aku hanya butir-butir pasir
di hempas angin kemudian berlabu entah dimana
aku hanya bentuk secuil
yang kemudian akan di tanya tentang semuanya
aku bermain di putaran roda
yang kemudian menggelinding sesuai pengemudinya
aku bergumul akan dosa
tanpa tau titik terang seperti apa
sampai pada ketika ku terantuk batu
kemudian menjerit pada NYA

merasa butuh bila sengsara
kemudian acuh bila jaya mendera
bak angin di tepi pantai
sejuk namun dapat meluluhlantahkan


DIA ada
tapi tak di anggap
DIA melihat
tapi kita sering bersembunyi
DIA tahu
tapi kita pura-pura bodoh

kesombongan makhluk melebihi sang pencipta
keegoisan tubuh melebihi sang pemilik dunia

ada petunjuk
melirik godaan dunia
ada perjalanan
memilih hutan belantara

apa indah dengan otak terjejal duka?
kemudian menyalahkan akan semua

4 komentar:

  1. seperti berjalan dalam jembatan pathamorgana, kita telah berdiri tegak dengan kesombombngan yg kita miliki, hingga akhirnya kita takn prnh smpy ke tepi.

    BalasHapus
  2. malam PakTani, cuma berkunjung....

    BalasHapus
  3. itulah manusia...ketika susah...siang malam tanpa henti berdoa...tapi begitu jaya...ngabur entah kemana....

    BalasHapus
  4. Nikmatnya duniawi kadang memang menutup hati kita untuk selalu mengingatNYA. Makasi...t'lah mengaingatkan....

    Salam hangat selalu...
    Minal Aidin Wal Faizin
    Mohon maaf lahir & bathin...

    BalasHapus