dawai-dawai nada kehidupan
terangkum dalam barisan lamunan senja
di tepian rinihan sajak
dari lantunan langkah terseok
baris demi baris kalimat terlampaui
mendewasakan yang hidup di dunia
kepulan asap kejenuhan tersulut
tergantung di tembok-tembok ratapan
berada sejengkal dari cahaya
merubah gelap yang dibutakan mata
meraba dengan seksama
menyentuh ajal di pelupuk mata
jangan pernah menjadi kayu bakar
menghanguskan semuda dengan lahap
berusahalah menjadi obor
menerangi jalan setapak yang pasti mengantar ke tujuan
Nabi Muhammad Saw. memerintahkan kita untuk menahan diri jika marah karena setiap tindakan di waktu marah itu dapat membawa penyesalan ketika tenang. tapi kita sebagai manusia tentulah tidak sempurna dan terkadang menuruti apa yang sdang qta rasakan.... good poem... I like it ^_^
BalasHapusidem dengan Lupiana ^___^
BalasHapus