Minggu, 17 Oktober 2010

waktu malam di anyer

dan aku kembali terperangkap dalam permainan waktu
kala bibir tipis mu melantunkan nada merdu
menyapa hati dengan gerakan menggoda
dan mencumbu harapan yang lama aku tinggalkan

dalam elegi tentang rasa
mungkin kita bak obor di tengah padang ilalang
menjadi terang di sekitar
namun tumpah menjadi api dan membakar segala

menikmati rasa yang telah lama hanyut
terbawa lumbung jiwa menuju satu penjara raga
ini permainan rasa yang kita ukir di tepian pantai
yang kemudian hanyut karna botol terbawa arus menuju ke tengah

kita lepaskan semua rasa dari beringin dunia
berguguran bak daun jati di musim semi
pecah ruah menumpahkan segala curahan tentang kebebasan
kemudian kembali berlayar karna layar tlah menunggu

2 komentar:

  1. selamat malam pak,..mengunjungi rumah sahabat di malam senin :)

    BalasHapus
  2. berkunjung kawan ^_^, kata " anyer" begitu akrab ditelinga...entah kenapa..padahal saya belum pernah kesana.

    BalasHapus