Rabu, 14 Maret 2012

puisi ku subuh tadi

di pagi hari
ketika sang ayam pamerkan suara terindah nya
saat mentari baru menyempurnakan warna terang nya
kala itu diri bersumpah dan bertatap langsung dengan sang khalik

di dalam tasbih dan takbirnya
terurai air mata
teringat akan terompet sangsakala kelak

apa yang akan bisa aku ucapkan pada saat berada di padang mashar?
apa yang dapat membantuku di kala hari perhitungan kelak?
ya robb.....
diri yang mungil dan kerdil di hadapan mu
memohon ampun akan beribu-ribu kelalaian serta kesalahan yang telah di perbuat
ya robb...
apa masih bisa diri tertawa dan bertindak santai ketika hari itu datang?

mungkin aku berhak untuk meminta
tapi apa layak meminta sesuatu dengan tanpa mempertimbangkan kadar?

sejenak suasana hening
berada di kerumunan, namun sepi
hanya mata-mata yang seperti menghujam ke arah ku

sejenak...
diri sejenak....
jatuh dan tak berdaya di ladang dosa

ya robb....
pantaskah keimanan ini dan pertaubatan ini di pertanyakan?

aku merasa seperti bakteri yang terombang ambing di tengah lautan
ingin menjadi berguna di ladang fana
dan berharap keimanan ini tak pupus di terjang zaman


bandung, 14 maret 2012
(dalam mimpi terkurung sepi)

1 komentar: