mungkin kalian bertanya ada apa dengan pak tani yang seringkali melamun di tengah padang ilalang? mengapa iya selalu menyapa sapi-sapi gembala nya.tak pernah lain dan tak juga bukan karna mimpi tak dapat di beli. sedang untuk makan sehelai ilalang saja dia harus terus berjalan berkilo-kilo meter jauhnya. tapi banyak juga yang tak pernah mengerti siapa pak tani ini
Minggu, 04 April 2010
AKU UNTUK AKU DI AKHIR CERITA
Aku gelap ketika malam
Karna aku memang seorang yang selalu menyingkir dari hiruk pikuk dunia
Karna terlalu angkuh ku lihat debu menyapa dedaunan
Meninggalkan kotoran lalu mati karna terlalu kotor
Namun aku kunang-kunang ketika berada di tengah sawah
Memberi penerangan pak tani menelusuri jalan sawah
Menuju satu tempat yang ramah dan sunyi dari hingar bingar dunia
Kadang aku sang angin
Tak terlihat namun dapat terasa
Tak berwujud tapi dapat merusak
Tak tergambar namun dapat menjadi sejuk
Sedang ketika siang
Aku adalah matahari
Selalu di takuti karna panas yang ku berikan
Namun kadang di tunggu untuk dapat menggeringkan jemuran para pembantu di rumah-rumah mewah dan tempat-tempat kumuh
Sedang dikala hujan aku adalah pelangi
Terlihat
Tapi tak tahu dimana letak akhir jatuh bias indahnya
Hanya dapat memberi keindahan
Setelah banjir meluluh lantahkan bumi
Dan memberi suasana romantis ketika insan sedang bercinta
Lalu aku juga kokok ayam di waktu pagi
Memberi tanda pada seluruh mahluk bahwa kini waktunya untuk beraktifitas
Dan menciptakan waktu untuk segera bergegas mengisi hari
Bagaimana bila aku seorang anak kecil?
Yang bisa menangis karna permen loli ku di rebut sang preman?
Yang selalu tak ingin tau bagaimana caranya untuk mendapatkan sesuatu?
Yang selalu mau apa yang ada di benaknya harus terjadi dan nyata?
Kemudian kini aku adalah pedagang
Selalu mengobral barang dagangan nya agar laku dan kembali ke rumah dengan hasil yang cukup untuk membeli mobil, rumah mewah, dan kenikmatan dunia lainnya
Tak peduli aku haru menipu
Atau aku harus mabunuh sang ibu tua
Karna giginya dilapisi emas 25 karat
Atau karatan sehingga terlihat kuning kecoklat”an
Yah aku memang banyak gambaran
Karna aku bukan satu pikir dan satu jiwa
Tapi aku kumpulan pikiran yang aku contek
Sedari aku kecil hingga sebesar sekarang
Namun letaknya masih dalam satu jiwa dan raga yang sama
Tapi aku tetap memiliki mimpi yang ku bangun untuk aku di akhir nanti
Karna kali ini aku belum paham siapa aku
Aku kali ini hanya bisa menjalani
Karna aku adalah aku di akhir cerita
AKU UNTUK AKU DI AKHIR CERITA
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar