Selasa, 17 Agustus 2010

sajak UPACARA BENDERA

mendung menyelimuti
menutup celah-celah terang mentari
bersama aliran yang turun
terbawa arus deras diri

dalam jibaran sang merah putih
lusuh si atas tiang kebebasan
tumpah semua...sirna semua
tak ada lagi gerekan tali

kami berdiri...
menegakkan kepala
dan menghormat tegak
busungkan dada melipat tangan di antaranya
sambil merasakan apa yang tersisa
yang kini tertulis dalam lembar sejarah
yang tak lusuh walau butiran hujan membasahi raga

8 komentar:

  1. dengan simplenya mereka berkata " Merdekaaa. atau mati dian.

    BalasHapus
  2. bukan menuhankan tapi saat berkibarnya bendera dengan diiringi lagu Indonesia Raya...terasa berdesir darah, haru berkaca memandang lambang kedaulatan bangsa.

    BalasHapus
  3. wah bagus sekali ,,,,,,merdeka,,,merdeka kawan

    BalasHapus
  4. Makash ats komentrnya kak.!
    Kita akn Menang selamanya, MERDEKA.!

    BalasHapus
  5. pak taniiii...
    kemana ajah nie....???

    merdekaaaaa ^^/ *maap telat*

    BalasHapus
  6. saya meminta izin, mw memakai puisi ini, dalam acara pentas renungan suci di Sekolahan kami

    BalasHapus