Selasa, 23 November 2010

NALURI

sisa-sisa suara di ujung cerita
terbawa angin menuju ke arah mana
di seling riang burung bekejaran menunggu berita
tentang landasan di ubah ladang nafsu sejengkal

logika di taro di ubun-ubun
hati nurani di jual ke pengepul
mata terbuta rengek kura-kura
langkah terhenti pluit berbunyi

darimana datang doa?
sedang kita sudah tak percaya
darimana ada keyakinan?
sedang pria murtad akan kejantanan

poros awan terus berlarian
gantikan panas dengan hujan badai
harimau dan serigala segera ke bunker
selamatkan diri dari amuk masa

lampu pinggian jalan mulai menyala
mengusik jangkrik dari tidur panjangnya
bulan tampakkan muka
beri kesempatan setan-setan berpesta pora.

di antara slangkangan semua pecah
sakit pun terasa surga
dendam di hati ketika kedua tangan meraba
menjadi bisu ketika punya mu di kenyot nya.

1 komentar:

  1. bagus pak, nikmat sesaat/ semu yang merusak dan memperdayakan...menurutkan nafsu binatang...yang tidak sama binatang, tapi malah dibawah nya.

    BalasHapus