Sabtu, 17 April 2010

kemana?

untuk sebuah nama yang masih semu, untuk sebuah imajinasi yang masih membumbung tinggi, untuk rangkaian kata" yang tak pernah dianggap...masih tetap untuk pelangi di sore hari
maaf aku tak menyapa kamu dalam ruang waktu yang cukup lama, karna terlalu asik aku tertidur dalam tumpukan kepenatan yang aku buat sendiri.
hari ini aku cuma ingin menyapa apa masih ada ruang untuk waktu yang pernah aku harapkan nantinya?
seringkali aku melihat kamu timbul tenggelam, timbul tenggelam dan begitu seterusnya dan aku juga tak pernah menyapa mu saat timbul dan aku selalu mengingikna mu saat kamu tenggelam, sedangkan beberapa hari ini kenapa kamu tak pernah datang? apa mungkin kamu tak akan lagi timbul????
atau kamu sedang tidak sehat beberapa hari ini?
ya semoga saja tidak ya.....
karna lihat "hari" seringkali menanyakan tentang dirimu, dan selalu ku jawab dengan kata" yang bisa membuat dia tenang, supaya dia dapat tertidur pulas tanpa memikirkan mu...

ijasah

lo tau apa yang selalu jadi pikiran gua selama ini, entah saat saing, pagi, atau pas waktu mau tidur?gua selalu mikirin gimana caranya gua bisa lulus dari kampus yang udah nggabisin duit gua dengan jumlah yang cukup banyak untuk mendapatkan satu lembar surat yang mungkin berguna dan mungkin juga tidak.
bener" gua ngerasa orang yang bodoh, membuang jauh mimpi keluarga gua untuk bisa melihat gua make baju juba keagungan yang selalu di damba-dambakan...
dan kembal ke rumah dengan membawa selelmbar kertas sakti yang katanya mudah untuk mendapatkan kerja dan mencari nafkah, sempet gua tersandung dan terus terpaku gimana caranya gua bisa dapetin lembaran sakti itu, tapi karna terlalu lelah buat terus memikirkan akhirnya gua pun nyerah, gua pikir nanti setelah dapet gelar mau gua simpen dimana gelarnya atau mau gua kasihin ke siapa tuch gelar yang selama +- 4 taun gua carinya.
ternyata memang tak baik kita terus menyalahkan dan terpuruk dalam penyesalan, lebih baik bangkit dan berfikir positif, toh mereka yang lama" bergelut untuk satu pajangan istimewa di tembok rumah juga tak mudah mendapatkan kerja setelah mendapatkannya, dan pajangan itu pun tak bisa kita gadein walau hanya untuk sekedar beli nasi bungkus di pinggiran jalan pedagang kaki lima.
bukan teriakan penyesalan, namun ini satu kenyataan. karna terlalu banyak pengangguran, pembunuh yang karna bingung mau di simpan, di pajang, dan di berikan ke siapa ini gelar yang udah ngabisin dana keluarga yang tidak sedikit...
untuk mendapatkan makan dan kehidupan layak, menurut gua bukan hanya tok dari itu aja, yang paling penting banyaknya pergaulan, kreatif, memiliki skill dan meu berusaha, serta yang selalu berdoa pada TUHAN. karna itu memang faktor yang paling utama, selebihnya kita bisa KKN atau jalur bebas yang bisa bikin kita masuk dalam ruang lingkup kerja.
foto yang di gantung di ruang tamu apa bisa memberi kita uang setiap paginya kalo kita ga berusaha?
lembaran surat" sakti apa bisa beri kita sebatang rokok setiap siang?
dan apa titel kita apa bisa kasih kita kopi ketika kita sedang bergelut di beranda rumah yang mulai kusut?
hari ini,,,jaman sekarang,,,tak mudah kita mendapatkan kerja, bahkan utnuk sekedar makan kita harus berani menanggalkan titel dan menjual harga diri...
buktinya kalo kita sedang berjalan ketika malam hari kita sering kali melihat harga diri di jajakkan di warung" kaki lima atau pinggir jalan dengan harga kisaran 75.000 sampai 125.000 apa serendah itu harga diri?
tapi tak pernah salah, karna banyak juga kasus untuk dapat memasuki satu tempat yang katanya bisa memberi kita makan, atau ketika orang tua inginkan anaknya lulus dengan cepat, atau ketika orang yang sudah lebih tua mengingikna anaknya masuk dalam satu wadah pendidikan favorit, mereka berani membeli dan meraka pun dengan rela menjual harga diri mereka....
ya emang cukup isapan jempol dn memang pantas seandainya kita lulus kemudian kembal menjadi gembel dan pengemis supaya dapat makan, sudah lumrah.....

maaf kali ini aku kembali pulang dengan tidak lagi membawa surat berharga dan foto keren yang bisa aku pampang di ruang tamu rumah kita, tapi kini aku akan pulang dengan membawa istri yang solehah(tapi masih dalam pencarian, wkwkwkwk), 2 buah mobil mewah, yang satu untuk ku dan satunya lagi untuk mu ayah, 3 sertifikat rumah, dan yang paling penting aku akan pulang dengan membawakan tiket untuk AYAH BERKUNJUNG KE RUMAH ALLAH (tiket HAJI)....amien....

semoga kita senantiasa selalu dalam lindungan TUHAN dan selalu di lapangkan segala urusan.
serta terimakasih TUHAN atas nikmat iman, islam yang telah engkau berikan kepada kami, dan terimakasih atas hidayah serta barokah yang selalu KAU berikan pada kami...