Senin, 29 November 2010

untuk yang terpisah

menari di balik buih
bersama ombak berlarian mengejar mimpi
nikmati sayup yang datang menghampiri
kemudian biarkan semua menyelimuti alur di nadi

mencari jejak yang terhapus perlahan
dan jatuh pada pelukan waktu
di dalam remang gelap yang datang
nyalakan api dalam tungku imajinasi

di dalam luka ada senyum tersisa
di jamuan hidangan akan laksana
mencari hiburan hati terluka
dan berbaring dalam logika

di sini babak baru dimulai
saat sepi di atas hamparan pasir putih
melarikan diri dari kenyataan yang ada
menjerumuskan jiwa saat bayangan melayang

di saat ini lentera kembali menyala
mengundang kunang-kunang untuk kembali berkumpul
pada saat malam ketika setelah senja
tak ada lagi hiasan pelangi di tepian...


nb : untuk yang kini telah berpisah jauh, maaf mungkin hanya saat malam dan sendiri aku merenung akan dirimu yang kini entah dimana keberadaan nya, aku hanya ingin bersikap adil. tapi ternyata kamu acuhkan semua tentang tawaran ku...
terimakasih kamu telah mengizinkan aku untuk menyusup sejenak kedalam ruang rahasia mu, dan terimakasih kamu telah menyentuhku dengan amat sangat hangat....

Selasa, 23 November 2010

NALURI

sisa-sisa suara di ujung cerita
terbawa angin menuju ke arah mana
di seling riang burung bekejaran menunggu berita
tentang landasan di ubah ladang nafsu sejengkal

logika di taro di ubun-ubun
hati nurani di jual ke pengepul
mata terbuta rengek kura-kura
langkah terhenti pluit berbunyi

darimana datang doa?
sedang kita sudah tak percaya
darimana ada keyakinan?
sedang pria murtad akan kejantanan

poros awan terus berlarian
gantikan panas dengan hujan badai
harimau dan serigala segera ke bunker
selamatkan diri dari amuk masa

lampu pinggian jalan mulai menyala
mengusik jangkrik dari tidur panjangnya
bulan tampakkan muka
beri kesempatan setan-setan berpesta pora.

di antara slangkangan semua pecah
sakit pun terasa surga
dendam di hati ketika kedua tangan meraba
menjadi bisu ketika punya mu di kenyot nya.

Senin, 15 November 2010

00.00



dentum pesta tepat pukul 00.00
dalam aula singga sana
dan ribuan kepala dnegan maksud yang berbeda
berbaur menjadi satu keluarga

dentum pesta tepat pukul 00.00
saat semua terpejam dan melahap mimpi
beberapa raga bersulang dan berpesta
dengan tebaran senyum dan suka cita

dentum pesta tepat pukul 00.00
satu usia melayang dan beranjak menjadi tua
mendewasakan diri tanpa dia pinta
juga melangkahkan kaki walau terpapa

dentum pesta tepat pukul 00.00
dering telpon menyusup ke lubang telinga
ketika lilin tertiup dan kegiatan sakral pecah
menjadi harap akan susunan anak tangga

dentum pesta tepat pukul 00.00
dia duduk di ujung tenda pesta
tanpa ada yang menghiraukan air mata tumpah
membanjiri jiwa-jiwa yang terpesona akan suasana

dentum pesta tepat pukul 00.00
dia kembali bertanya APA pada setiap yang menyapa
APA saya telah benar dewasa?
APA saya harus merayakannya?
APA saya telah siap akan diri?
APA di sana tahu akan saya?
APA saya akan tetap berdiri?
APA esok kelam hadir setelah pesta?
APA kemudian saya hanya akan menjadi sejarah?
yang terangkum dalam bongkahan hati yang haus akan SENJA
atau APA setelah ini saya hanya akan menjadi jasad tak bernyawa?

Kamis, 11 November 2010

KONTOL dan KONTROL

ada yang bertanya ketika malam tertidur
dia meminta sesuap nasi untuk cacing dalam perutnya
dia berkeluh kesah karna pagi akan kembali memaksanya untuk berlari..
bersembunyi di liang TAI.
berisi BABI dan buruan imajinasi.
yang terpenjara dalam hidangan KONSPIRASI

kalau seandainya terasi wangi
mengapa sampai burung ku muntah ketika masuk ke lubang betina?
seandainya dunia nyata?
mengapa banyak hal yang samar?
seandainya waktu benar berputar?
mengapa tak ada pendewasaan?

mereka pecah di jalan
ketika otak tercampur dengan otot
ketika yang berkata adalah jajaran KONTOL-KONTOL bertameng baja
membersihkan jalan untuk BERSENGGAMA

Senin, 08 November 2010

NAK BELAJAR LAH KAMU, JANGAN TIDUR TERUS NANTI BISA JADI BODOH, NAK GUNAKANLAH MATAMU, NAK KALAU BERTANYA MENGGUNAKAN HATI...NAK SEBELUM IBU DAN BAPAK MU MATI. KAMI TINGGALKAN WARISAN UNTUK MU

nak berjalan itu ke depan
melangkah itu mundur
mati itu tertidur
berbasuh diri itu bermain lumpur
nak melihat itu kedepan
berpaling itu murtad
melirik itu tikus
menoleh itu cicak
mengedipkan mata itu binal
nak apa yang ada dalam kantong keresek mu?
sekantong sperma untuk kau jadikan otak?
nak kaki itu sepatu besi
tangan itu belati
pikiran itu bom atom
keyakinan itu matahari
mata itu teropong.
nak....
dimana kursi?
nak kenapa bapak mati?
sebelumnya baru saja dia meninggal....
nak, di sini kita bersenggama
nak, bapak mu dulu pelacur
ibu mu penggali kubur
nak...kencing mu kini berwarna putih
nak..itu bunga
nak..itu celana dalam
nak...itu kantong sperma
nak...itu lubang buaya
nak...itu jendral logika
nak...itu kodok sawah
nak...itu tahi lalat
nak...itu botol
nak...itu buah
nak...itu ladang masalah

Rabu, 03 November 2010

yang selalu menjadi perdebatan, bisa saling membunuh, yang di jadikan alasan, berusaha berebut kuasa, saling duduk menduduki dan saling sikut sana sini

TAI




maaf bila mungkin beberapa hari kedepan ini pak tani akan memosting kan sesuatu yang sangat fulgar, seronok, jorok dan sangat sentimental. tapi sebenarnya pak tani tak ingin menyebarluaskan bahasa kotor tersebut tapi pak tani inginkan kalian melihatnya dari segi yang berbeda....

Selasa, 02 November 2010

di ujung lentera


 kejujuran di ujung lentera
di balik bias cahaya lilin ketika senja
terukir dengan terpaksa
demi secuil terang akan jalan

ketika sketsa-sketsa lakon silih berganti
dan mimik-mimik topeng saling bergulir
juga tamparan dan cercahan dari buih-buih liur di mulut
ada adegan terekam tentang sajak diri

saat hati harus menyetubui pikiran dan raga
di kala kesimpang siuran meredam sisi gelap
di saat itu diri tak jadi abu-abu
karna hitam adalah hitam
dan yang berjalan adalah dinamo jam

kejujuran di ujung lentera
yang menjadi titik terang dalam sisi gelap.

Senin, 01 November 2010

GOL A GONG

bak mutiara di tengah rawa
lukisan kehidupan dari sang pencipta
saat keterbatasan bukan lah kendala
ia ciptakan keindahan yang berguna

ketika ku tak bisa berjalan dengan kaki
ku gunakan tangan untuk berdiri
ketika tangan tak bisa berfungsi
ku gunakan akal fikiran tuk mengejar mimpi

demi senyum untuk anak negri
dan satu goresan ku beri
karna TUHAN bukan tak mengetahui
tapi inilah kesempurnaan akan diri....



puisi ini terisnpirasi ketika saya dan kawan-kawan berkunjung ke rumah dunia yang di gawangi oleh sang maestro mas gol a gong. beliau orang yang memiliki kreatifitas yang sangat tinggi dan keterbatasan bukan lah menjadi kendala beliau untuk meraih mimpinya (menggenggam dunia) kini siapa orang yang tak mengenal karya-karya emas beliau. tidak sampai di situ tapi masih banyak lagi sumbangsi beliau terhadap perkembangan membaca dan kesenian di indonesia.... salah satunya adalah ode kampung #4....
kalian wajib untuk menyambangi kediaman mas gol a gong.....karna selain orang nya yang sangat ramah, dan juga banyak hal lain nya yang dapat kita petik dari beliau.....