mungkin kalian bertanya ada apa dengan pak tani yang seringkali melamun di tengah padang ilalang? mengapa iya selalu menyapa sapi-sapi gembala nya.tak pernah lain dan tak juga bukan karna mimpi tak dapat di beli. sedang untuk makan sehelai ilalang saja dia harus terus berjalan berkilo-kilo meter jauhnya. tapi banyak juga yang tak pernah mengerti siapa pak tani ini
Selasa, 02 November 2010
di ujung lentera
kejujuran di ujung lentera
di balik bias cahaya lilin ketika senja
terukir dengan terpaksa
demi secuil terang akan jalan
ketika sketsa-sketsa lakon silih berganti
dan mimik-mimik topeng saling bergulir
juga tamparan dan cercahan dari buih-buih liur di mulut
ada adegan terekam tentang sajak diri
saat hati harus menyetubui pikiran dan raga
di kala kesimpang siuran meredam sisi gelap
di saat itu diri tak jadi abu-abu
karna hitam adalah hitam
dan yang berjalan adalah dinamo jam
kejujuran di ujung lentera
yang menjadi titik terang dalam sisi gelap.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
kejujuran yg dicari dgn lentera di pasar pada waktu siang...itu kerja sang filsuf..hehehe...
BalasHapusini puisi tentang situasi indonesia?
BalasHapuskadang aku bingung kenapa masih banyak lakon2 gak penting yg masih dimainkan ditengah bencana....
BalasHapusaku suka bait ini :
BalasHapussaat hati harus menyetubui pikiran dan raga
di kala kesimpang siuran meredam sisi gelap
di saat itu diri tak jadi abu-abu
karna hitam adalah hitam
hati yang menunjukkan apa yang sebenarnya ^^
Selamat siang... lama tak mampir kesini sempat kaget tadi, kukira salah masuk. 'coz templatenya telah berubah... hehehe
BalasHapusKejujuran di ujung lentera... jadi jika tanpa lentera kejujuran itu sirna..? Begitukah..?
BalasHapus