Minggu, 11 Juli 2010

sajak SURAT CINTA

selama bepergian kemarin pak tani sempet menulis di buku yang biasa pak tani bawa. dan ini hasil tulisan pak tani

pertama sajak SURAT CINTA

sayang kini aku telah jauh dari mu
tempat ku pun tak seorang yang tahu
sayang bagaimana keberadaan mu
apa masih ada tentang aku di mimpimu

tadi aku pergi ke pantai
menulis sajak dan mengukir nama mu di tepian
saat sore ketika sunset
sajak ku terhapus buih gelombang

sayang ku ukir lagi lukisan indah wajah mu
ku ukir di pohon besar tempat ku berteduh
indah dan manis lukisan disana
bertanda semoga yang kita rasa tetap akan tumbuh
namun sayang seminggu kemudian pohon itu tumbang
karna akan di bikin jalur jalan utama katanya

kini sayang kisah kita aku ukir di kertas buram
lembaran yang biasa menyambangi dirimu setiap minggunya
namuan ketika hujan mengguyur berhari-hari
gubuk ku banjir dan menghanyutkan juga lembaran buram tentang kita

ya sayang ada keraguan dan juga bimbang yang besar
aku ukir di sisi pantai, terhapus gelombang
ku lukis di pohon, di tebang marka jalan
aku rangkai di lembar buram, hanyut terbawa banjir

namun sayang ku coba hal yang baru
ku kembali merangkai satu persatu huruf abjad tentang diri mu
kini tak di tepian pantai
tidak juga di pohon
dan bukan lagi di lembar buram

apa kamu tau sayang ku rangkai nama mu dimana?
tidak sayang, tidak seperti jawaban mu dalam telpon tadi
tapi huruf abjad tentang nama mu ku ukir di sini
tepat di hati ku sayang
agar nama mu akan tetap melekat
dan tak akan tumbang di tebas gergaji
agar tak terhapus oleh ombak
agar tak hilang di makan banjir

dan sekarang pak tani akan mulai BW lagi...
salam hangat dari pak tani