dalam lorong waktu, ketika permainan baru saja di mulai.
apa ada yang ingin bertanya kemana arah bus kota membawa kita sekarang?
lebih baik jangan banyak bertanya, nikmati saja perjalanan ini dan jangan lupa akan barang bawaan kalian karna di sini arus sangat deras. bila meleng sedikit bisa raib semua yang kalian bawa tadi.
nah lalu bagaimana dengan tujuan kita kali ini? pertanyaan yang baru saja kawan mu tanyakan pada kondektur yang baru saja melintas di hadapan mu, begini saja apa tadi kamu sudah perhatikan dengan benar" akan label yang terpasang di dasbord bus kota ini? ini jalurnya cawang - kampung melayu. bukan jurusan surga-neraka. jadi bila kalian salah jalur lebih baik berhenti di sini, sebelum kalian terbawa ikut rombongan yang sedang bimbang.
nah bagaimana dengan kawan di sebelah mu? apa tujuan kamu sudah benar? atau kamu sedang menyusuri jalan menuju amis daging dan bangkai? bila yang kamu cari itu, kamu seharusnya menaiki bus yang tujuan nya. manggarai-tanjung priok, karna di sana baru saja terjadi kuburan masal ketika beberapa kepala bertameng baja terkubur dalam kobaran amarah sang mpu pemilik daerah.
teriak anak bayi di balik baju ketika sang ibu sedang menyusui nya dengan amat santai nya, tak peduli dengan mata-mata yang mencoba mencuri arah yang sama, dan membiarkan para pencuri itu memainkan imajinasinya tentang putih buah dada dan emutan mesra sang bayi. ah aku hanya memberi minum anak ku saja"dalam hati dengan tenang dia berkata". toh aku telah menempati tempat duduk yang sudah aku boking sebelum nya. jadi mengapa aku harus ragu akan tujuan dan arah yang sedang aku naiki sekarang.
sementara di baris yang berbeda debat antara beberapa orang yang menggunakan kostum baju bola. aku the jack, sedang aku viking, aku ini aremania, aku bonek. ah anjing semua sama kalian "teriak lantang sang kenek bus" sekarang kalian bisa bicara seperti itu dan duduk bersama, tapi liat sebentar lagi kalian akan saling membunuh dan mencaci antar sesama. buat apa kalian hidup kalo nyatanya hanya saling menghina dan membunuh saja?
sementara sang kecil dengan kotak semir yang sama dekil nya (iwan fals punya), dengan rasa yang semakin terkapar di pintu bus kota, tak memperdulikan akan semua yang ada di dalam bus kota. karna dia enggan menjadi sampah pula bagi pemikiran yang terasuki banyak belatung. ah niat ku hanya saja satu mencari nafkah yang halal agar tubuh ku tak ternodai oleh berjuta siksa nantinya, dan menyapa siapa saja yang datang tanpa mau tau siapa dia dan latar belakang nya. toh hidup adalah saling menghargai dan menghormati. bukan saling mencaci dan membenci.
hina aku di dunia, tapi aku yakin. aku tak hina di akhirat nantinya....