Selasa, 22 Juni 2010

SAJAK

SAJAK 1
denting tangis
membawa ratapan yang teriris
melangkah mundur
menyusuri ruang sepi

waktu menyapa
melihat rintihan di siang bolong

dalam kotak tak beruang
dalam kelam tak berbintang

tikam
hujam

melirik baris nota tentang damai
yang di tulis di balik ubun" anak kemarin sore
hujan...
air mata..
keringat...
tak lagi berasa asin
amis tercium dari balik sangkur belati...



BARIS KECIL IBU " P "
untuk ibu...
jangan duduk dekat pantai bu
karna di sana angin sangatlah kencang
kasihan tubuh mu di terjang berkali"
takut" renta ini tak hadir lagi esok pagi

sapa bintang dengan lentik jari mu
ibu....
ibu...
mengapa ada tangis dalam jamuan kambing guling

tak teriris pisau kan tangan mu ibu?

atau ada yang memecah paksa air ketuban mu?

tidak ibu...
ini bukan lagi tanah kita
ini bukan lagi saung kita
dan di sini bukan lagi tiang kita...

rayap telah buas menyantap tiang" kita bu..
kutu loncat pun telah bersarang dalam bendera kita...

lautan ini tak lagi biru bu..
merah putih ku cacat

membuat nangis sang ibu pertiwi
sampai dia habiskan waktu berjaman" duduk di ujung dermaga.
entah menunggu apa
dan entah apa yang di tunggu...