Rabu, 30 Maret 2011

puisi SIXTY 'N' 10

waktu saling bekejaran
memutar lakon, menumpahkan peran-peran baru

dalam derap kita berpegangan
mengatur langkah, membius kura-kura

kata-kata bukan kita-kita
aku dan mereka, tetap pada pendirian nya
pencarian pada titik awal di akhir perjalanan

lantunan nada-nada dari kenalpot sang sapi-sapi perah
melengking tinggi, merobek gendang telinga
tarian perih dari penghuni kampung-kampung tengah
menodai nafsu makan dalam meja di pagi hari

bisik-bisik semut merayap di dahan-dahan pohon
bersapa satu dan lainnya tanpa melontarkan kata-kata
sepucuk surat yang menjadi berita
tersebar dari langkah-langkah kecil semut hitam di ujung dahan

ya... o... ya... o....
langkha terhenti, mati lah kini
diri terbujur kaku, hanya meninggalkan jejak-jejak kebencian

Jumat, 25 Maret 2011

puisi BERITA

langkah kura-kura
ladang penuh siksa

dilema
terkurung dalam rasa
pucat pasih
warna bangkai di jeruji besi

lembayung senja berlarian mengikuti arah
arah tuan yang mencari pegangan
sinar senja jatuh ke pangkuan
pangkuan bulan yang bunting karna ideologi

gembala menggiring domba-domba
di sangkar macan terhenti seduhan kopi tersaji
pak tani menyeret lumpur ke tengah jalan
ubah aspal menjadi galian ladang.

jalur gaza, berita bencana
akan tahta, dan para pengobral dosa
tindak tanduk takut terkonfrontir
buang nuklir menjadi lautan mayat

Minggu, 20 Maret 2011

puisi MAAF

adat timur memang penuh ke ramah tamahan
sopan santun dan sering memaafkan

namun apabila kata maaf mudah untuk di ucap
maka akan lebih sering kita melakukan kesalahan
karna dengan memasang mimik sedih
maka kata maaf akan terucap

memang nikmat hidup di timur
kesalahan dapat langsung mudah di lupakan dengan memasang mimik sedih
atau sekedar beri sedikit senyum dan bingkisan kecil

pantas banyak yang berlari ke negri ini
karna kata maaf dapat menjadi tameng
dan kemudian kembali bertingkah setelah maaf itu terucap

Kamis, 17 Maret 2011

puisi wanita ku

wahai tubuh manis yang menemaniku
kamu tercipta dari tulang rusuk pria
untuk menjaga hati juga detak jantung

untuk wanita ku
jangan kamu anggap tugas mu terlalu berat
tapi maknai dan bersyukur atas keberadaan mu

jaga diri ku ketika aku rapuh
lindungi aku dari cumbuan duniawi
dan bisikkan aku lantunan sajak-sajak sang dewi
juga belai aku layak nya seorang peri


bandung 17 maret 2011