Rabu, 26 Mei 2010

mimpi menutupi hati

barawal dari sebuah perjalanan
mengejar mimpi yang terlalu cantik terpajang di etalase pinggiran jalan
kemudian otak mulai berlarian
kejar-mengejar meledek langkah sang waktu

tak peduli akan tusukan belati
tak peduli telah pula menyikut kawan
dan tak jua hiraukan jeritan dari orang-orang tercinta

karna liur di sini bak anjing kelaparan
ketika melihat seonggok daging terhidang di tengah busuk borok
matahari?
ada apa dengan nya?
ah biarkan saja panasnya belum menguliti tubuh ku

karna kekayaan dan kejayaan yang aku cari di sini
bukan peluh ilalang yang selalu terlindas kerasnya buldoser....

sakit

yah hari telah pagi lagi
malam tak lagi mendendangkan sebuah kerinduan
saat purnama amarah memuncak
membabi buta dengan saling mencumbu

yah langkahkan lagi kaki untuk menyusuri jalanan yang sama
setelah semalam kau tepis semua mimpi

sekarang aku mulai lagi terjangkit rasa yang sama
setelah kau cumbu aku dengan bokong mu

kegilaan yang tak pernah berguna
dan perasaan yang tak pernah sempurna...