aku di hadang oleh kanyataan
antara memilih dan wajib untuk menjalani
lalu apa bedanya kalau begitu?
nada pemaksaan menyambangi ku berkali-kali
tidak hanya lewat telpon ku, namun telah hadir juga di meja kerja ku
memang hidup adalah pilihan
namun bukan sekarang dan seperti ini pilihan yang ku inginkan
entah lah dalam perjalanan saja kita selalu di hadapi oleh beberapa tikungan
dan pilihannya hanya kanan dan kiri
tak bisa kita memilih selain itu
ah belum sempat tubuh ini menikamati sepoi angin di atas bale-bale bambu
nyatanya telah di suruh bergegas dan kembali membuka apa yang ada di hadapan
boleh aku meminta?
tolong tutup kembali layar di depan, dan buang saja isi koper yang kau bawa
karna aku bila di izinkan tak akan memilih apa yang telah kalian tentukan
karna jiwaku dan seluruh tentangku sebenarnya sudah tertanam di sini
di kota kembang yang selalu menyapaku dengan jerit kupu-kupu di setiap paginya