Selasa, 13 Juli 2010

sajak TAK INGIN MEMILIH

aku di hadang oleh kanyataan
antara memilih dan wajib untuk menjalani
lalu apa bedanya kalau begitu?
nada pemaksaan menyambangi ku berkali-kali
tidak hanya lewat telpon ku, namun telah hadir juga di meja kerja ku

memang hidup adalah pilihan
namun bukan sekarang dan seperti ini pilihan yang ku inginkan

entah lah dalam perjalanan saja kita selalu di hadapi oleh beberapa tikungan
dan pilihannya hanya kanan dan kiri
tak bisa kita memilih selain itu

ah belum sempat tubuh ini menikamati sepoi angin di atas bale-bale bambu
nyatanya telah di suruh bergegas dan kembali membuka apa yang ada di hadapan

boleh aku meminta?
tolong tutup kembali layar di depan, dan buang saja isi koper yang kau bawa
karna aku bila di izinkan tak akan memilih apa yang telah kalian tentukan

karna jiwaku dan seluruh tentangku sebenarnya sudah tertanam di sini
di kota kembang yang selalu menyapaku dengan jerit kupu-kupu di setiap paginya