Jumat, 11 Juni 2010

mati

ok para pembaca sekalian. selamat datang dan selamat menikmati hidangan kecil dari pak tani. jangan pernah meminta lebih akan apa yang di hidangkan pak tani, karna pak tani sudah tak lagi bisa berkebun dan bercocok tanam setelah ribuan buldoser di import dari negara luar, tapi untung dapat di raih malang dapat di sanggah, mungkin begitu kata-kata yang tak berguna artinya....
baik lah para pembaca sekalian sekarang, tepat nya malam sabtu ini mungkin pak tani tak akan membicarakan lebih, dan tak juga membicarakan hal yang penting sebenarnya. tapi......
baik apa sudah kalian beli pop korn di warung sebelah untuk menemani hidangan hina ini?????

ya kita mulai diskusi ini dengan hati jengkel seorang petani yang baru saja pulang dari ladang dengan membawa sebakul keluh dan cacian....

sebut saja oncom, dia adalah seorang teman pak tani, tapi dia mungkin bukan seorang sahabat pak tani mengapa demikian?
jawabannya akan kalian temukan pada rangkaian berikut....

malam 1 > pak tani dan oncom berdiskusi ringan karna saat diskusi mereka memakan kerupuk....
abaikan kata-kata di atas, jadi gini sebenarnya cerita yang aslinya, waktu itu entah malam apa dan tanggal berapa yang jelas waktu kala itu telah menunjukkan tengah malam. ternyata eh ternyata dalam mengisi kekosongan waktu akhirnya kita berdua bergosip ria.... pak tani dengan semangat nya menceritakan tentang pelangi baru yang baru saja ia jumpai waktu di ladang tadi. semua berjalan lancar dan biasa-biasa saja.....

kemudian malam 2 > kembali pak tani memenuhi ajakan oncom untuk menginap dan memecah malam bersama, seperti biasa, sesajen kita sediakan (kupi, rokok jarum coklat, gitar dan gorengan mang uhe).
kembali dia mengorek tentang pelangi yang pak tani punya... dan alhasil ketika waktu menunjukkan subuh. tuntas semua pembicaraan kita. seperti biasanya oncom hanya melemparkan senyum. tapi kali ini dia berbeda. dia bilang "maaf pak tani sekarang saya juga sedang melihat pelangi dan saya pengen banget dapetin itu pelangi, walau nyatanya bila pun nanti saya dapetin pelangi itu.saya mungkin ga akan memberikan seperti yang pak tani akan berikan pada pelangi milik pak tani...karna saya cuma pengen bermain dalam warnanya yang indah"
glek... pak tani menelan luda seraya bergeming dalam hati " kenapa kok senang sama pelangi tapi cuma pengen bermain dalam warna nya doang?"

setelah melewati beberapa malam. dan  semua berjalan seperti biasanya....

tiba-tiba...

malam tadi

oncom kembali nyuruh pak tani menikmati hidangan kecil di rumah nya, katanya mau ada acara bakar-bakaran malam ini. padahal pak tani cape, tapi buat seorang ( " ) sahabat ( " ) ga ada kata cape dech...
setiba di rumah oncom, pak tani lagnsung menuju tempat tidur, dan minta ijin istirahat sejenak karna emang badan pak tani lagi ga fit hari ini...

lalu tiba-tiba dari luar ada yang teriak, oncom pingsan, oncom pingsan.... langsung pak tani beranjak dari kasur nya.... segera menjumpai si oncom, dan ternyata bener ada nya oncom tergeletak lemas di halaman rumah....
beribu jurus dan ilmu alakadar yang sempet pak tani pelajari waktu di smp dulu di keluarkan,.,.,. pertolongan pertama pada kecelakaan ,.,.,.,.

kala itu pelangi pun hadir di sisi pak tani, dia juga ikut mengobati oncom.....

lalu setelah oncom siuman.....

dia berkata....
"pelangi... aa sayang neng, neng mau kan sama aa"
dan tau ga, aa begini cuma akting di depan pelangi doang, cuma mau di perhatiin n ungkapin ini doang.....

sontak detak jantung pak tani berhenti mendadak..... sambil berusaha menabahkan diri... cuma bisa berucap dalam hati ga sanggup buat di keluarin "gila lo ya oncom, lo tau siapa orang yang gua sayangin tapi nyatanya lo tembak dia di depan gua, sumpah lo ngebunuh gua com."

dengan ragu pelangi, sambil melirik ke arah pak tani....
akhirnya dia mengangguk.....

gila..... tanpa berfikir panjang...
pake jaket, ambil tas lalu kembali sambar kota bandung dengan raungan kenalpot yang keluar dari suara si dukun ( julukan buat si kuda besi )


#6

terpenjara
menghabiskan dengan sia-sia
sedang sebenarnya masih banyak hal yang telah menunggu kita
tapi memang bodoh...
membiarkan waktu dengan asik nya meledek kita

kita merah....
kita putih...
kita abu-abu...
kita jingga...
kita hitam....
dan kita...
adalah BELATI
bagi kita sendiri....
karna kita berjalan tanpa tau arah mana yang sedang kita tempuh...

hanya mengikuti orang yang berlarian ke sana dan ke sini
kemudian terdiam lalu terbisu lagi
lalu mengikuti kunang-kunang berterbangan
kemudian mati lagi....

lalu setelah itu...
dengan mudah nya kita menghina sang waktu....
dan menyesalkan mengapa waktu membawa kita pada saat ini....

korek lebih dalam sayang....
jangan hanya lobang hidung mu saja yang kau korek
dan juga bukan lobang telingamu saja yang harus kau gali....

tapi korek diri mu sendiri sayang...
karna hanya kamu yang tau dan bisa...
bukan karna dia
tak juga sebab itu dia...