Minggu, 18 April 2010

senja

senja....
warna kuning pudar
yang lebih condong ke warna oranye.
senja...
tumpahan hari setelah penat dan wangi keringat membanjiri
senja...
kesejukan untuk awal mimpi yang telah kita beli di saat siang
senja...
tak pernah berubah menjadi malam dan pertengahan sore

senja....
senja....

mungkin di saat senja disana raungan dalam keluarga
di kala senja kita berbincang akan kasih sayang dan cinta
pada waktu senja, kita kembali duduk di bale rumah sambil melihat anak cucu kita
dan pada saat senja...kita baru akan mengerti apa arti cinta

hitam..
putih...
merah..
hijau...
abu-abu...
biru..
kelabu..
kuning..
dan oranye nya tentang kita

tumpah ketika senja

lentik jemari-jemari kecil sang bidadari
membawa angan akan senja yang suci
kilau kepalan cahaya memancar
saat kita larut dalam genggaman senja

kita...
bukan aku..
tidak kamu..
ataupun dia...
tapi kita...

ya senja...
yang selalu dinanti
untuk hal yang sangat pasti
selalu diharapkan
walau tanpa sadar kita membayangkan

ini masih bercerita tentang senja
yang tertanam jauh di lubuk insan
yang selalu menggambarkan akan kebebasan
dan kemerdekaan sejati

karna senja
satu warna pasti
untuk jawaban yang pasti
karna di saat senja
kita bebas bermimpi tanpa ada satu undang-undang yang melarang kita

dan karna senja adalah kasih sayang terbesar dalam keluarga dan cinta

kembali tentang dia

memang tak layak aku menulis semua kata-kata ini untuk dirinya, karna munkin dia sangat engan untuk membacanya apa lagi untuk menelaah semua kata yang terinspirasi dari dirinya, aku cukup mengagumi nya, dan aku hanya ingin beritahu dia bahwa dia sebenernya inspirasi yang terpendam selama ini di balik semua tulisan yang aku tuangkan,
mungkin ragu atau saja aku takut, karna tatapan sinis dan desakan akan rasa yang tak pernah ada ujungnya
entah mengapa, dan kenapa dia selalu begitu?
aku pernah bilang sama dia dan aku juga pernah memberikan rangkaian kata" untuk dia, namun dengan enteng dia menjawab, aku g ngerti dan jangan pernah kasih aku kata" itu lagi, telak sangat amat telak dia bikin aku tersungkur jauh ke dalam lamunan. mungkun aku selalu berhasil dalam bidang usaha atau negosiasi, namun aku selalu gagal dalam satu bidang, yaitu membuat kamu tersenyum, dan mengembalikan warna cerah nya..
pikiran ini selalu merasuk ketika dia timbul dalam salah satu jejaring sosial, ingin menyapa tapi takut untuk tikaman tajam yang nantinya akan dia lontarkan pada ku.

maaf aku memang jiwa sunyi, yang selalu bercerita pada billk hati yang tak pernah kamu ketahui dimana letaknya, dan maaf aku memang penikmat warna bulan yang selalu di hiasi akan ribuan ketenangn yang selalu berdatangan silih berganti.
sebenarnya ingin sekali aku lempar jau rasa itu, sanat amat jauh mungkin kalau seandainya aku bisa, namun tidak.

ini permainan hati dan perasaaan, tak mungkin aku bisa membodohi 2 lokasi sakti itu, mungkin kalo hanya untuk sekedar membodohi penonton yang selalu melihat aku tersenyum itu sangat mudah
namun di balik sinar yang aku pancarkan mereka tak pernah tau akan sisi gelapku yang sedang terkoyak dengan lamunan panjang.

tolong lihat aku, jangan pernah memalingkan wajah ketika kamu baru saja mendengar suara ku,
mungkin bisa kalian bayangkan, ketika mendengar suara ku saja dia sudah sangat amat benci dan langsung memalingkan wajah? apa lagi untuk melihat aku?

fiuh....
lagi-lagi aku bicara masalah cinta untuk kesekian kalinya.

ingin rasanya aku tak membicarakan tentang itu, namun selalu saja gagal, mungin aku bisa menghindar tak membicarakan tentang itu. namun tak bertahan lama, karna aku memang sedang benar" mencari siapa sosok pelangi yang aku temui ini. apa dia benar" pelangi di sore hari yang hadir untuk ku?
atau dia hanya pelangi di sore hari yang berlabu di setiap pelupuk mata para pemilik jasad dan jiwa?

maaf aku kemabali bercerita tentang emosi jiwa, dan maaf aku kembali melontarkan emosi ku dalam penulisan ini....tapi tolong yakin kan aku bahwa kamu adalah benar" pelangi sore yang akan tetap bersinar di dalam hati ku, bukan hanya sekedar pelangi yang datang dengan warna semu dan hanya berlabu di pelupuk mata ku...

semoga

"hari" kamu tau apa kabar dia kemarin?
dan kenapa dia tak timbul" dalam jejaring sosial??
ternyata hari apa yang aku pikirkan bener adanya, dia sakit "hari", ga percaya aja n kok bisa kaya gitu ya? apa yang aku pikirkan bener terjadi, tapi maaf bukan aku mendoakan akan hal itu "hari", lebih baik kita berdoa untuk kesembuhan dia.....
mari hari kita sekarang berharap dia cepet sembuh, agar esok ketika kamu bertanya tentang dia, aku akan kembali menjawabnya dengan senyum yang indah....