Sabtu, 07 Agustus 2010

sajak song kosong

tamparan demi tamparan tak berhenti menari
mematahkan batang korek api di genggaman
tak pelak juga tentang butir pasir di sini
berlalu dari sisi-sisi rangkulan tangan

sedang revolusi sudah harusnya pasti
tak lagi mati atau tertindas di sudut ruang

lalu kuatkan kita
jangan goyah akan apa yang ada
dalam semilir gosip yang terbang tak tentu arah
jangan retak kita dalam bilik bambu yang rapuh dimakan rayap

kong kali kong
hanya omong kosong
song kosong
sajak bingkai kosong

bukan raukan saku yang dalam menjilat pantat
bukan rekapan laknat dalam situasi maksiat
siasat hanya butiran laknat
bangsat-bangsat berkelibat

bangun dari mimpi panjang
karna semua harap telah terpajang di arena pertokoan
telah di beri label dan di pajang manja

lalu kapan kita akan berlari
kalo kita masih senang kaki terkunci
bangun dari tidur panjang
dan gapai langkah perjuangan yang telah lama tertimbun

bukan itu

tinggal di rumah sampah
dalam kemewahan yang tidaklah nyata
renung hanya bongkahan nista
di setiap detik raungan jiwa mengejolak


apa harta?
apa tahta?
apa segala?

tidak
bukan itu
bukan semua

bisik punya bisik beredar deras
tak tertahan dan membeludak
insan lari menghindari tamparan
karna tulus putih dia temukan di bawah dahan ilalang
karna aku, dia dan mereka butuh kasih sayang
bukan hanya kemewahan