satu harap dalam sajak
usang di terjang lintingan pengepul mimpi
lajang telanjang di atas ranjang
betina bertingkah seperti tak merasa berdosa
satu lagi jeritan air ketuban yang pecah
mengabarkan pada dunia bahwa di sini telah terlahir satu nama baru
tubuh ringan belum lah berdosa
yang kemudian akan di tempa menjadi hitam, merah, abu-abu, atau bahkan tak berwarna
lalu sang pemilik mengintip pasti
melihat para kumpulan gembala yang sedang berjudi
mempertaruhkan apa?
harta di dunia katanya
kejayaan di depan publik pikirnya
keindahan rumah megah, harap nya
sedang sang gembel dengan nada termalu-malu berkata
"mencari keridoan illahi yang lebih pasti tentunya"
"alah rengek gembel yang haus akan darah, jangan lah kalian dengarkan"
raung serigala dengan seonggok daging di mulutnya
mewah mu tak seindah kemewahan yang kami miliki
indah mu tak kekal di akhirat nanti
dan diri mu akan menjadi kayu bakar nanti
mungkin kalian bertanya ada apa dengan pak tani yang seringkali melamun di tengah padang ilalang? mengapa iya selalu menyapa sapi-sapi gembala nya.tak pernah lain dan tak juga bukan karna mimpi tak dapat di beli. sedang untuk makan sehelai ilalang saja dia harus terus berjalan berkilo-kilo meter jauhnya. tapi banyak juga yang tak pernah mengerti siapa pak tani ini
Kamis, 26 Agustus 2010
sajak ACAK
langkah ku ke belakang
tatapan ku ada di samping kanan dan kiri
harapan ku tergantung di tiang jemuran
harga diri ku terboyong sajak jalanan
putaran roda dalam lorong kebebasan
butuh cahaya untuk dapat melihat dunia
sedang gelap tak henti menggoda di pelupuk mata
buku di sini semakin lusuh
tapi tak urungkan makna yang tersirat di dalam nya
bahkan bungkus kacang goreng pun berlabel sebuah ijazah
tatapan ku ada di samping kanan dan kiri
harapan ku tergantung di tiang jemuran
harga diri ku terboyong sajak jalanan
putaran roda dalam lorong kebebasan
butuh cahaya untuk dapat melihat dunia
sedang gelap tak henti menggoda di pelupuk mata
buku di sini semakin lusuh
tapi tak urungkan makna yang tersirat di dalam nya
bahkan bungkus kacang goreng pun berlabel sebuah ijazah
Langganan:
Postingan (Atom)