NYANYIAN SEPI
saat kamu berada di persimpangan
jangan biarkan arus membawa mu
tapi tetapkan standar mu dengan penuh keyakinan
karna hitam adalah hitam
dan waktu tetaplah berjalan pada alur yang telah di tetapkan
mungkin pujangga berkata
“aku gunakan hati dalam menulis
dank u lukis wajah mu dengan baris-baris puisi
aku memeluk mu layaknya sang pemimpi
di kejar untuk dapat memiliki”
tapi pujangga tetap menyendiri
dalam lorong dia bernyanyi
karna sepi lebih baik dari pada sunyi
dan di sini ada senyum pucat pasih yang tergambar pasti
dalam langkah kembali terdiam dan sepi
saat mala mini
ketika lentera padamkan cahaya nya…
bandung, 8 februari 2011