SETELAH KOMA
aku berdiri angkuh
sementara ribuan orang disana resah menunggu ajal
aku busungkan dada
sedang bocah-bocah susah mencari tempat bermain
aku bermandi tahta
sedang yang kecil selalu jadi tumbal
aku bergelimang harta
sementara petani resah harga pupuk tinggi
kemudian pada satu masa
aku di sentil TUHAN
tersungkur ke tanah
dengan tubuh kaku tak berdaya
semua yang tak kuketahui akhirnya berkata
dan menyudutkan ku pada lubang nista
terlambat aku menyadari permainan waktu
karna ternyata semua harus di pertanggungjawabkan
sedang sekarang aku tak dapat berbuat apa-apa
layaknya cicak terperangkap dalam botol