Jumat, 09 Juli 2010

sajak HIJAU

pak tua dimana ada tempat air terjun di sini
yang alam nya masih asri
dan air nya jernih
karna sudah ber mil-mil saya berjalan mengapa hanya sampah yang selalu terlihat
apa hijau kini sudah berubah menjadi lautan sampah?
sampah dari busuknya hati
sampah dari kejamnya imajinasi
sampah dari perdaulatan emosi
dan sampah dari sisa makanan yang telah basi

pak tua saya sedang berbicara pada mu
bukan pada binatang
atau pun ilalang yang senang bergoyang-goyang.

bicara pak tua
jangan hanya bungkam kemudian mengeluarkan air mata

ah tidak sayang ternyata kita terhimpit oleh bait-bait dari kata-kata
dari teriakan lantang saat bus kota menyusuri jalan raya
dari jeritan kancil yang terjerat di ladang petani

ini mataku belum lah buta
penciuman ku belum lah tersumbat influensa
pendengaran ku juga belum lah tuli

yah hijau ku
berubah kuning
menjadi hitam
daun pun selalu berguguran