mendung menyelimuti
menutup celah-celah terang mentari
bersama aliran yang turun
terbawa arus deras diri
dalam jibaran sang merah putih
lusuh si atas tiang kebebasan
tumpah semua...sirna semua
tak ada lagi gerekan tali
kami berdiri...
menegakkan kepala
dan menghormat tegak
busungkan dada melipat tangan di antaranya
sambil merasakan apa yang tersisa
yang kini tertulis dalam lembar sejarah
yang tak lusuh walau butiran hujan membasahi raga