mendung menyelimuti
menutup celah-celah terang mentari
bersama aliran yang turun
terbawa arus deras diri
dalam jibaran sang merah putih
lusuh si atas tiang kebebasan
tumpah semua...sirna semua
tak ada lagi gerekan tali
kami berdiri...
menegakkan kepala
dan menghormat tegak
busungkan dada melipat tangan di antaranya
sambil merasakan apa yang tersisa
yang kini tertulis dalam lembar sejarah
yang tak lusuh walau butiran hujan membasahi raga
merdeka....
BalasHapusdengan simplenya mereka berkata " Merdekaaa. atau mati dian.
BalasHapusmerdeka ! Allahu akbar ....
BalasHapusbukan menuhankan tapi saat berkibarnya bendera dengan diiringi lagu Indonesia Raya...terasa berdesir darah, haru berkaca memandang lambang kedaulatan bangsa.
BalasHapuswah bagus sekali ,,,,,,merdeka,,,merdeka kawan
BalasHapusMakash ats komentrnya kak.!
BalasHapusKita akn Menang selamanya, MERDEKA.!
pak taniiii...
BalasHapuskemana ajah nie....???
merdekaaaaa ^^/ *maap telat*
saya meminta izin, mw memakai puisi ini, dalam acara pentas renungan suci di Sekolahan kami
BalasHapus