langkah ku ke belakang
tatapan ku ada di samping kanan dan kiri
harapan ku tergantung di tiang jemuran
harga diri ku terboyong sajak jalanan
putaran roda dalam lorong kebebasan
butuh cahaya untuk dapat melihat dunia
sedang gelap tak henti menggoda di pelupuk mata
buku di sini semakin lusuh
tapi tak urungkan makna yang tersirat di dalam nya
bahkan bungkus kacang goreng pun berlabel sebuah ijazah
Kayaknya memang ijazah semakin tak berarti saja ya kang ? maaf..dah lama ngga mampir kesini, salam hangat selalu...
BalasHapusbutuh berkali-kali untuk memahami sajak dahsyat ini. Bukan tanpa makna, justru karena maknanya tak setipis yang terbaca. Dan, harus kuakui bahwa menulis sajak itu sulit bagiku, tapi tidak bagi 'pak Tani'.
BalasHapussesuatu yang pada dasarnya berarti menjadi semakin kehilangan maknanya >.<
BalasHapus