Minggu, 04 April 2010

KAMI TAK HINA

Kibarkan
Kibarkan..
Kibarkan tinggi-tinggi
Biarkan terus tertiup angin siang ini
Jangan takut akan apa pun di depan..
Ini teriakan untuk sebuah kemenangan
Ini teriakan untuk jiwa kebebasan
Terus kibarkan…
Taruh kutang-kutang kita di tiang.
Agar tau seberapa hebat kita berteriak
Dan berjasa demi satu kata MERDEKA…

“Teriak lantang sang pemandu nafsu ketika berada di sebrang halaman rumah dewa”

Sadar atau tidak sadar
Tapi ini kenyataan akan suatu pertanggung jawaban
Kalian yang berbicara cinta di atas ranjang
Kalian yang meninggalkan Negara dikala nafsu membara
Kalian yang tega menanggalkan paksa harga diri dikala liur menjulur?

Kami tidak hina
Kami tidak keji
Kami juga tidak lah orang mati
Yang kau telanjangi demi satu perdebatan panjang dalam otak kalian
Kami bukan binatang
Kami bukan sampah di bantar gebang
Kami juga bukan kumpulan lalat yang hinggap di meja jamuan

Ini demi kutang kami
Yang tak terbayar karna kalian janji ingin mencicilnya menggunakan uang berlambang mata satu dan segitiga
Ini demi air seni kami
Yang kalian paksa keluar walau sakit tengah meradang

Lacur?
Malacur?
Dilacur?
Meluncur?
Menjulur?
Atau berjamur?

Kami ingat akan dosa
Oleh karna itu kami ingin kata
KAMI INGIN MERDEKA
Tanpa kutang
Atau perasan buah dada
Lalu biarkan kami melanjutkan
Jangan kalian selintingkan menjadi KANYUTKAN
Kami istimewa ketika itu
Kini kami hina lebih dari babi kampung

Sementara kami tau
Liur mu tak layak untuk negri
Dan anak mu bukan lah hasil dari air seni mu
Lalu otak mu
Adalah binatang yang selalu kelaparan dan haus akan dunia…




KAMI TAK HINA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar