untuk sebuah ketika
yang terukir menyerupai bentuk rantai dan hati
entah apa yang berisi
mungkin pepesan kosong sang imaji sunyi
untuk sebuah nama
yang selalu ku gambarkan
dengan kata dan doa
demi satu cahaya yang membawanya terbangun dari tidur panjangnya
untuk jasad yang bernyawa
meliukkan lentik jemari
dan membelai sisi yang tak seharusnya kau sapa
mengenai jiwa sunyi
tertiup bersama derasnya pemikiran para diploma-doploma muda
kemudian kembali bersarang ketikan semua telah mereda
bukan ungkapan tangis sang bocah
namun ini tentang kicauan burung yang sudah tak terdengar lagi
terlalu banyak yang mengusik tidur raja jiwa
merambah hinggga ke saluran urat nadi
bagaimana dengan bocah yang bernama penis?
tidak dia masih tetap tertidur pulas dalam waktu yang lama
karna lelah dia meliukkan otaknya dalam pergulatan semalam
riang bisik angin menyapa
tapi tak iya goyahkan sedikitpun api di lilin
sejuk dan masih tetap memberi penerangan
siapa yang bersembunyi dalam gelap??
apa mau kami panggil nadi kami untuk menyerukan nama mu?
tak harus karna mereka masih di jalan
sedang bergegas menuju satu perumpamaan hidup
mari kita duduk
sekedar bersulang
atau hanya sekedar melempar senyum pada kaum duafa yang hinggap di antara borok dan luka
terima tawaran kami untuk sekedar mencium amis darah yang sama
yang keluar diantara tumpukan luka yang menganga
yang disebabkan karna konspirasi jiwa untuk merdeka
apa masih ada sop emosi yang kalian sajikan disini?
kami ingin memesannya lengkap dengan cincangan hati
dan lumuran saus otak
karna tanda terima kami telah kamu campakkan bersama jutaan linangan kemewahan
yang selalu terbesit di setiap tembok rumah yang kalian ukir dan ukur
warning:jangan pernah menjadi pembantu apabila menginginkan melihat dunia, selalu yakin pada diri bahwa esok kamu lah yang lebih dulu melihat sunset....jangan pernah percayakan sesuatu pada siapapun itu orangnya, tapi tetap pada keyakinan akan diri...terus tegar jangan pernah menjadi tahu yang amat sangat lembek....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar