maaf pak tani lagi iseng gag ada ide buat nulis apa, jadi aja bikin tulisan kacau balau gag jelas gini, tolong jangan di hina akan tulisan nya ya... sekali lagi punten kali seandainya tulisan nya makin sembrawut... karna pak tani sedang kalut... masang kode buntut gag tembus-tembus....
kita saling beradu dalam satu wadah
dalam tulisan dan rangkaian akan berjuta kata-kata
kita hanya bisa saling menyapa
dan berteman dalam dunia maya
jalur-jalur kabel yang tertanam di mesin impor
membuat kita saling mengenal akan satu sama lain
pengaruh sinyal dan jaringan
sangat kita andalkan untuk dapat bertatap muka dan menyapa
mungkin ini adalah teknologi
ketika beberapa insan dapat menyapa dan bersatu bak satu rangkai keluarga utuh
tak dapat di pisahkan, walau hanya lewat koment yang tertera di kolom komentar
kita hanya merasakan hal yang sama
tentang dunia kita...
karna mungkin di sini kita bertemu dengan dunia kita dan berjuta kepala yang memiliki hobi yang sama
persembahan imajinasi tertuang bebas
dan dapat di baca bagi mereka yang membutuhkan nya
huft... ternyata dunia ku, kita, mereka dan dia....
ternyata teknologi tak segalak yang mereka sangka
ternyata kabel telah membuat kita kesetrum akan satu sama lain
dan juga ternyata sinyal telah mempertemukan kita
walau dalam ruang sebesar 14" saja....
tapi rasa sakau atau kerinduan sering melanda
bila sehari kita tak menyapa mereka....
saudara baru ku....
para bloger....nara blog...
mungkin kalian bertanya ada apa dengan pak tani yang seringkali melamun di tengah padang ilalang? mengapa iya selalu menyapa sapi-sapi gembala nya.tak pernah lain dan tak juga bukan karna mimpi tak dapat di beli. sedang untuk makan sehelai ilalang saja dia harus terus berjalan berkilo-kilo meter jauhnya. tapi banyak juga yang tak pernah mengerti siapa pak tani ini
Rabu, 29 September 2010
Selasa, 28 September 2010
LINGKAR KOSONG (PENUH)
LINGKAR KOSONG (PENUH)
setiap detik aku selalu berfikir
menambah kinerja otak agar dapat menguak misteri
berlari ke tepi pantai
menyimak desir angin di tepian
bersembunyi di gunung
bahkan bertanya pada paranormal
sajak ini tentang klenik dan politik
yang selalu di sangkut pautkan akan pemimpin republik
juga tentang agama yang kita percaya
tentang peci, sarung dan berbagai hal yang di sembahnya
mungkin politik adalah klenik
tapi agama adalah pegangan hidup
pada musim politik para dukun kaya raya
banyak pemimpin yang mendekat minta petuahnya
namun ketika terpilih semua jadi berbeda
korupsi dan pembantaian masal meraja lela
mungkin mereka yakin alur hidup berbangsa
namun mereka tak pernah percaya akan hidup beragama
sembahyang hanya mencari perhatian publik
memberi fakir miskin dan yatim untuk mendapat suara terbanyak
ah klenik......politik
yah politik.....klenik
main intrik untuk dapat perhatian publik
kemudian menjadi budak kehidupan yang penuh iblis dan setan
Senin, 27 September 2010
SETELAH KOMA
SETELAH KOMA
aku berdiri angkuh
sementara ribuan orang disana resah menunggu ajal
aku busungkan dada
sedang bocah-bocah susah mencari tempat bermain
aku bermandi tahta
sedang yang kecil selalu jadi tumbal
aku bergelimang harta
sementara petani resah harga pupuk tinggi
kemudian pada satu masa
aku di sentil TUHAN
tersungkur ke tanah
dengan tubuh kaku tak berdaya
semua yang tak kuketahui akhirnya berkata
dan menyudutkan ku pada lubang nista
terlambat aku menyadari permainan waktu
karna ternyata semua harus di pertanggungjawabkan
sedang sekarang aku tak dapat berbuat apa-apa
layaknya cicak terperangkap dalam botol
aku berdiri angkuh
sementara ribuan orang disana resah menunggu ajal
aku busungkan dada
sedang bocah-bocah susah mencari tempat bermain
aku bermandi tahta
sedang yang kecil selalu jadi tumbal
aku bergelimang harta
sementara petani resah harga pupuk tinggi
kemudian pada satu masa
aku di sentil TUHAN
tersungkur ke tanah
dengan tubuh kaku tak berdaya
semua yang tak kuketahui akhirnya berkata
dan menyudutkan ku pada lubang nista
terlambat aku menyadari permainan waktu
karna ternyata semua harus di pertanggungjawabkan
sedang sekarang aku tak dapat berbuat apa-apa
layaknya cicak terperangkap dalam botol
Sabtu, 25 September 2010
ada yang bertanya pada ku
"dimana letak keyakinan?"
sebelum menjawab ada yang ingin ku pertanyakan....
"dimana letak kejujuran?"
di rangkai dan di bentuk menyerupai apapun kehendak kita
ingin menjadi boneka, taplak meja, dan bahkan tatakan wajan pun jadi
tapi ingin serupa apa yang sedang melintas di dalam benak kita?
layaknya kertas yang belum terkontaminasi dengan imajinasi
masih polos dan kemudian di beli untuk di tuangkan rangkaian basi atau pujian basa-basi
seperti apa cerita yang mengembang akhirnya di sana
ketika kita menuangkan logika, tanpa menghiraukan letak sang PENCIPTA
dalam ruang gelap mungkin kita bisa dengan mudah terantuk tembok dan terjatuh
namun pernah aku berguru pada orang buta
yang bisa menanam padi, serta ubi jalar di rumah nya
serta tau dimana letak kantor kelurahan, juga tempat ia memanjatkan segudang rasa syukurnya
memang bermain kata-kata itu indah
seindah gemericik hujan yang membasahi ladang gersang
tapi pernah kita mati dalam ucapan lisan
karna logika tercerna secara mudah dengan berjuta pikiran yang terus beterbangan
"dimana letak keyakinan?"
sebelum menjawab ada yang ingin ku pertanyakan....
"dimana letak kejujuran?"
sajak 1%
sebuah benang bisa dengan mudah di sulamdi rangkai dan di bentuk menyerupai apapun kehendak kita
ingin menjadi boneka, taplak meja, dan bahkan tatakan wajan pun jadi
tapi ingin serupa apa yang sedang melintas di dalam benak kita?
layaknya kertas yang belum terkontaminasi dengan imajinasi
masih polos dan kemudian di beli untuk di tuangkan rangkaian basi atau pujian basa-basi
seperti apa cerita yang mengembang akhirnya di sana
ketika kita menuangkan logika, tanpa menghiraukan letak sang PENCIPTA
dalam ruang gelap mungkin kita bisa dengan mudah terantuk tembok dan terjatuh
namun pernah aku berguru pada orang buta
yang bisa menanam padi, serta ubi jalar di rumah nya
serta tau dimana letak kantor kelurahan, juga tempat ia memanjatkan segudang rasa syukurnya
memang bermain kata-kata itu indah
seindah gemericik hujan yang membasahi ladang gersang
tapi pernah kita mati dalam ucapan lisan
karna logika tercerna secara mudah dengan berjuta pikiran yang terus beterbangan
dilema
kembali terkapar di persimpangan
ketika ribuan orang berlarian menulis sajak cinta
sedangkan di depan mata ribuan orang mati terkapar
dengan terus mengencangkan ikat pinggang mereka
kembali tanda tanya besar mampir di kepala
saat harus tertidur berbantal gundah gulana
tentang saudara yang menunggu mati di tepi kubur
juga tentang bayi yang di rebus karna sudah tak bisa beli nasi
dari linangan imajinasi yang terkumpul
hanya menjadi janji-janji basi
serigala merauk keuntungan dari balik jeruji
makelar menarik pedati milik pengembara
lambang keadilan di permainkan bak bola tangkas
tuak kencing kuda di siram ke para janda-janda muda
ketika di atas langit pecah akan rasa
karna para penjudi sedang gila menyiksa
ketika ribuan orang berlarian menulis sajak cinta
sedangkan di depan mata ribuan orang mati terkapar
dengan terus mengencangkan ikat pinggang mereka
kembali tanda tanya besar mampir di kepala
saat harus tertidur berbantal gundah gulana
tentang saudara yang menunggu mati di tepi kubur
juga tentang bayi yang di rebus karna sudah tak bisa beli nasi
dari linangan imajinasi yang terkumpul
hanya menjadi janji-janji basi
serigala merauk keuntungan dari balik jeruji
makelar menarik pedati milik pengembara
lambang keadilan di permainkan bak bola tangkas
tuak kencing kuda di siram ke para janda-janda muda
ketika di atas langit pecah akan rasa
karna para penjudi sedang gila menyiksa
Kamis, 23 September 2010
ODE KAMPUNG #4: BANTEN ART FESTIVAL DI TAMAN BUDAYA RUMAH DUNIA
Tanggal 3 sd 5 Desember 2010
Setelah Ode Kampung I “Temu Sastrawan se-Indonesia” dilaksanakan pada bulan Februari 2006 yang dihadiri oleh 150 satrawan, Ode Kampung II “Temu Komunitas Sastra se-Indonesia” pada bulan Juli 2007 yang cukup menghebohkan konstelasi kesusastraan Indonesia, terutama dengan “Pernyataan Sikap” yang ditandatangani oleh lebih dari 200 sastrawan, dan Ode Kampung III “Temu Komunitas Literasi” pada tanggal 5-7 Desember 2008 yang mencoba menyebarkan virus kebajikan melalui buku-buku dan gerakan literasi di Indonesia, kini Rumah Dunia kembali menyelenggarakan Ode Kampung IV, hajatan yang dinanti-nanti oleh para budayawan, seniman, sastrawan, penggiat literasi, para akademisi dan seluruh lapisan masyarakat ini.
Seyogianya, Ode Kampung adalah program kerja tahunan Rumah Dunia. Namun karena pelbagai kendala, terutama restrukturisasi internal, akhirnya Ode Kampung ini molor setahun dari yang dijadwalkan. Selain itu persoalan dana menjadi alasan klasik yang sedikit mengganggu. Namun dengan sedikit tekad dan nekad serta motivasi dari pelbagai pihak, akhirnya kami memberanikan diri menggulirkan kembali event ini. Ode Kampung IV yang akan diselenggarakan pada tanggal 3-5 Desember 2010 ini kami beri judul “Banten Art Festival.” Berbeda dengan Ode Kampung terdahulu yang lebih banyak kegiatan diskusi, kegiatan kali ini akan lebih memfokuskan pada wilayah seni pertunjukkan, mulai dari seni tradisional hingga kontemporer. Tontonan menarik mulai dari seni tari, musik, teater dan monolog, serta pembacaan puisi dari para penyair terpilih dari perwakilan kebudayan di Indonesia akan kami ramu menjadi tontonan apik yang sayang untuk dilewatkan. Jika tak ada aral melintang, kita akan menonton lebih dari 25 pementasan. Selain itu, untuk merangsang minat pelajar dan mahasiswa serta khayalak, para seniman yang tampil itu akan diminta memberikan ilmu dan pengalamannya dalam bentuk workshop. Pada momen ini juga akan diselenggarakan diskusi yang guyub dengan para pembicara yang ahli di bidangnya.
Seperti kegiatan Ode Kampung sebelumnya, kami mengundang siapapun Anda yang ingin terlibat pada kegiatan ini. Caranya sederhana. Anda tinggal mendaftarkan diri melalui email: odekampungempat@yahoo.com cc: venayaksa80@yahoo.com dan gm_cakrawala@yahoo.com dan bersedia untuk membayar Rp. 50.000. Dana ini adalah untuk menyewa penginapan di rumah warga kampung. Selama mengikuti kegiatan ini biaya makan ditanggung oleh Rumah Dunia.
Total biaya yang dibutuhkan Rp. 120 juta. Dana awal dari block grant Rintisan Balai Belajar Bersama sebesar Rp. 20 jt. Seperti biasa, gotong royong. Jika ada yang kelebihan rezeki, silahkan tranfer ke BCA Serang, norek 245 188 5733, an Asih Purwaningtyas.
Setiap peserta Ode Kampung IV yang telah mendaftar, secara berkala akan terus kami umumkan hingga mencapai batas maksimal peserta sejumlah 400 orang. Untuk informasi lebih lanjut, Anda bisa mengakses www.rumahdunia.net. Terimakasih.
Salam,
Ketua Pelaksana
Firman Venayaksa
www.facebook/venayaksa
----------------------------------------------------------------------------
SC: Gol A Gong, Toto ST Radik, Halim HD, Nandang Aradea, Sulaiman Djaya, Dadie RsN, Arief Kirdiat, Maya Rani Wulan.
copy paste dari
rumah dunia
Setelah Ode Kampung I “Temu Sastrawan se-Indonesia” dilaksanakan pada bulan Februari 2006 yang dihadiri oleh 150 satrawan, Ode Kampung II “Temu Komunitas Sastra se-Indonesia” pada bulan Juli 2007 yang cukup menghebohkan konstelasi kesusastraan Indonesia, terutama dengan “Pernyataan Sikap” yang ditandatangani oleh lebih dari 200 sastrawan, dan Ode Kampung III “Temu Komunitas Literasi” pada tanggal 5-7 Desember 2008 yang mencoba menyebarkan virus kebajikan melalui buku-buku dan gerakan literasi di Indonesia, kini Rumah Dunia kembali menyelenggarakan Ode Kampung IV, hajatan yang dinanti-nanti oleh para budayawan, seniman, sastrawan, penggiat literasi, para akademisi dan seluruh lapisan masyarakat ini.
Seyogianya, Ode Kampung adalah program kerja tahunan Rumah Dunia. Namun karena pelbagai kendala, terutama restrukturisasi internal, akhirnya Ode Kampung ini molor setahun dari yang dijadwalkan. Selain itu persoalan dana menjadi alasan klasik yang sedikit mengganggu. Namun dengan sedikit tekad dan nekad serta motivasi dari pelbagai pihak, akhirnya kami memberanikan diri menggulirkan kembali event ini. Ode Kampung IV yang akan diselenggarakan pada tanggal 3-5 Desember 2010 ini kami beri judul “Banten Art Festival.” Berbeda dengan Ode Kampung terdahulu yang lebih banyak kegiatan diskusi, kegiatan kali ini akan lebih memfokuskan pada wilayah seni pertunjukkan, mulai dari seni tradisional hingga kontemporer. Tontonan menarik mulai dari seni tari, musik, teater dan monolog, serta pembacaan puisi dari para penyair terpilih dari perwakilan kebudayan di Indonesia akan kami ramu menjadi tontonan apik yang sayang untuk dilewatkan. Jika tak ada aral melintang, kita akan menonton lebih dari 25 pementasan. Selain itu, untuk merangsang minat pelajar dan mahasiswa serta khayalak, para seniman yang tampil itu akan diminta memberikan ilmu dan pengalamannya dalam bentuk workshop. Pada momen ini juga akan diselenggarakan diskusi yang guyub dengan para pembicara yang ahli di bidangnya.
Seperti kegiatan Ode Kampung sebelumnya, kami mengundang siapapun Anda yang ingin terlibat pada kegiatan ini. Caranya sederhana. Anda tinggal mendaftarkan diri melalui email: odekampungempat@yahoo.com cc: venayaksa80@yahoo.com dan gm_cakrawala@yahoo.com dan bersedia untuk membayar Rp. 50.000. Dana ini adalah untuk menyewa penginapan di rumah warga kampung. Selama mengikuti kegiatan ini biaya makan ditanggung oleh Rumah Dunia.
Total biaya yang dibutuhkan Rp. 120 juta. Dana awal dari block grant Rintisan Balai Belajar Bersama sebesar Rp. 20 jt. Seperti biasa, gotong royong. Jika ada yang kelebihan rezeki, silahkan tranfer ke BCA Serang, norek 245 188 5733, an Asih Purwaningtyas.
Setiap peserta Ode Kampung IV yang telah mendaftar, secara berkala akan terus kami umumkan hingga mencapai batas maksimal peserta sejumlah 400 orang. Untuk informasi lebih lanjut, Anda bisa mengakses www.rumahdunia.net. Terimakasih.
Salam,
Ketua Pelaksana
Firman Venayaksa
www.facebook/venayaksa
----------------------------------------------------------------------------
SC: Gol A Gong, Toto ST Radik, Halim HD, Nandang Aradea, Sulaiman Djaya, Dadie RsN, Arief Kirdiat, Maya Rani Wulan.
copy paste dari
rumah dunia
Rabu, 22 September 2010
kebebasan
aku rangkaian binal dari kuda liar
menyambangi arus yang terus menerjang
tak elak kepalan tangan menghantam ombak
demi memecah ringkih bising dunia
aku barisan kecil tinta pena
tertulis singkat dari sajak pinggiran
menorehkan hitam, merah, jingga akan warna
yang kelak akan menjadi rangkaian sempurna
mungkin batu koral akan pecah akan tetesan air
tapi tekat ku takkan lekam akan terjangan badai
dalam permainan harus ada yang mengalah
di meja catur harus siap di atur
dalam tepakan batminton harus ada yang di bolak balik
dalam meja judi selalu ada piritan kartu
tapi aku bukan lah permainan
yang mudah di tendang logika
di gelandang selimut dunia
tapi aku pencerah
buat masa ku kelak
dan rangkaian indah dalam buku diari
karna anak cucuku akan menjadi ragam akan dunia
yang mungkin akan membaca sejarah dari jalan setapak keluarganya
indah menjadi berbeda
namun tetap serangkai akan nada dan irama yang sama
tentang bebas dan merdeka tanpa kekangan yang tertanam di lumbung hati dan telinga
menyambangi arus yang terus menerjang
tak elak kepalan tangan menghantam ombak
demi memecah ringkih bising dunia
aku barisan kecil tinta pena
tertulis singkat dari sajak pinggiran
menorehkan hitam, merah, jingga akan warna
yang kelak akan menjadi rangkaian sempurna
mungkin batu koral akan pecah akan tetesan air
tapi tekat ku takkan lekam akan terjangan badai
dalam permainan harus ada yang mengalah
di meja catur harus siap di atur
dalam tepakan batminton harus ada yang di bolak balik
dalam meja judi selalu ada piritan kartu
tapi aku bukan lah permainan
yang mudah di tendang logika
di gelandang selimut dunia
tapi aku pencerah
buat masa ku kelak
dan rangkaian indah dalam buku diari
karna anak cucuku akan menjadi ragam akan dunia
yang mungkin akan membaca sejarah dari jalan setapak keluarganya
indah menjadi berbeda
namun tetap serangkai akan nada dan irama yang sama
tentang bebas dan merdeka tanpa kekangan yang tertanam di lumbung hati dan telinga
Selasa, 21 September 2010
warisan untuk anak cucu ku
dalam beranda kata
di antara persimpangan dari lonjakan zaman
ketika seorang bocah merengek di tetek ibunya
yang sedang menikmati susu yang sudah terkontaminasi
dari perasan ayah saat malam
atau dari sisa-sisa debu jalanan yang menghampirinya
kerindangan dalam suasana kesejukan menjadi pertanyaan
saat harapan akan nyanyian burung-burung di atas dahan di tebas sang makelar.
dimana langkah pasti dari ayam jantan?
dimana riak merdu dari gemericik hujan?
biru ataukah hijau yang menjadi dambaan
di selewengkan dalam meja jamuan?
bisik dari para pengepul birokrasi
tentang lahan yang di garap menjadi ladang teknologi
lengking resah pengeruk tanah
lari pasti para penghuni rimba
serta seret lesuh dari kaki-kaki yang terkubur dalam ladang
lalu berlari seorang anak ke pangkuan abah
seketika cerita tentang biru laut menjadi bualan semata
karna tak dapat lagi membuktikan akan rindang pohon di bibir pantai
lagi merengek bocah dengan satu pinta
abah mana warisan yang kamu janjikan?
kami baru saja terlahir sudah terbelit hutang
kami baru saja ingin menghirup udara segar sudah tercemar polusi
kami ingin menikmati bening air kali
limbah dan sampah tersebar tak terkendali
kami ingin tertidur di taman
di bekuk oleh oknum-oknum bertameng belati
nyanyian burung camar di gerbang istana
tak goyahkan proyek pembangunan dan penggusuran semata
menutup mata akan lingkungan sekitar
toh rumah ku tak tercium libasan banjir
kembali sang tua menarik pedati
menuju sebuah lentera hati
mengais sisa-sisa makanan dari sisi jalan
di kumpulkan dan di masukkan pada tempat yang sepatutnya
tak banyak yang ia pikirkan akan terjangan cacian akan dirinya
"hanya ingin memberi kehidupan layak untuk anak cucunya kelak"
maafkan abah nak bila kami tak bisa memberi kemewahan seperti orang gedongan di sana
hanya sebaris ladang dan rindang pohon jalan yang bisa abah persembahkan untuk mu
yang mungkin kelak akan menjadi tempat mu berlindung dari penat polusi
mungkin yang kalian butuhkan limpahan materi
namun abah hanya bisa memberi hutan rimaba dengan nuansa desa
walau terjepit di antara kumpulan pemikiran-pemikiran kota
buat pementasan di acara penyuluhan lingkungan hidup di jawa barat....
di antara persimpangan dari lonjakan zaman
ketika seorang bocah merengek di tetek ibunya
yang sedang menikmati susu yang sudah terkontaminasi
dari perasan ayah saat malam
atau dari sisa-sisa debu jalanan yang menghampirinya
kerindangan dalam suasana kesejukan menjadi pertanyaan
saat harapan akan nyanyian burung-burung di atas dahan di tebas sang makelar.
dimana langkah pasti dari ayam jantan?
dimana riak merdu dari gemericik hujan?
biru ataukah hijau yang menjadi dambaan
di selewengkan dalam meja jamuan?
bisik dari para pengepul birokrasi
tentang lahan yang di garap menjadi ladang teknologi
lengking resah pengeruk tanah
lari pasti para penghuni rimba
serta seret lesuh dari kaki-kaki yang terkubur dalam ladang
lalu berlari seorang anak ke pangkuan abah
seketika cerita tentang biru laut menjadi bualan semata
karna tak dapat lagi membuktikan akan rindang pohon di bibir pantai
lagi merengek bocah dengan satu pinta
abah mana warisan yang kamu janjikan?
kami baru saja terlahir sudah terbelit hutang
kami baru saja ingin menghirup udara segar sudah tercemar polusi
kami ingin menikmati bening air kali
limbah dan sampah tersebar tak terkendali
kami ingin tertidur di taman
di bekuk oleh oknum-oknum bertameng belati
nyanyian burung camar di gerbang istana
tak goyahkan proyek pembangunan dan penggusuran semata
menutup mata akan lingkungan sekitar
toh rumah ku tak tercium libasan banjir
kembali sang tua menarik pedati
menuju sebuah lentera hati
mengais sisa-sisa makanan dari sisi jalan
di kumpulkan dan di masukkan pada tempat yang sepatutnya
tak banyak yang ia pikirkan akan terjangan cacian akan dirinya
"hanya ingin memberi kehidupan layak untuk anak cucunya kelak"
maafkan abah nak bila kami tak bisa memberi kemewahan seperti orang gedongan di sana
hanya sebaris ladang dan rindang pohon jalan yang bisa abah persembahkan untuk mu
yang mungkin kelak akan menjadi tempat mu berlindung dari penat polusi
mungkin yang kalian butuhkan limpahan materi
namun abah hanya bisa memberi hutan rimaba dengan nuansa desa
walau terjepit di antara kumpulan pemikiran-pemikiran kota
buat pementasan di acara penyuluhan lingkungan hidup di jawa barat....
Undangan Launching Salon Sastra dan Hari Sastra Nasional
Kepada Yth.
Sastrawan Universal
di Nusantara
Salam Sastra,
Dengan penuh kerendahan hati, kami mengundang saudara/i, pada Lauching CD "Salon Sastra Vol.1", dan Hari Sastyra Nasional, yang Insya Allah diadakan pada:
Hari, tanggal : Sabtu, 16 Oktober 2010
Tempat : Rumah Bambu
Jl. Baido Raya Mo. 75 Rt. 03/05 Kel. Lubang Buaya Kec. Cipayung Jakarta Timur
Acara : 16.00-18.00 Diskusi Budaya, dan Launching CD "Salon Sastra 1",
dengan pembicara: Sutardji Calzoum Bachri, Slamet Raharjo*)
18.00-20.00 Pemutaran CD "Salon Sastra I"
20.00-23.00 Pembacaan Puisi Salon Sastra, Performing Art, Musik "Reservoir"
23.00-02.00 Pembacaan Puisi Alm. KH. RF. Muhammad Muchtar Al Husseini dan zikir
Majlis Muzakaroh.
Kami sangat mengharapkan kehadiran saudara/i sekalian, untuk konfirmasi kehadiran, silah hubungi Sdr. Amdai (081385008076), Motilal Sabilian (0818733597), atau Zachrudin "Udin" Mandarin (085692290158)
Demikian undangan ini kami buat, atas perhatiannya, kami ucapkan terima kasih.
Wassalam,
Badan Muasyaroh Salon Sastra
Amdai Yanti Siregar
Sastrawan Universal
di Nusantara
Salam Sastra,
Dengan penuh kerendahan hati, kami mengundang saudara/i, pada Lauching CD "Salon Sastra Vol.1", dan Hari Sastyra Nasional, yang Insya Allah diadakan pada:
Hari, tanggal : Sabtu, 16 Oktober 2010
Tempat : Rumah Bambu
Jl. Baido Raya Mo. 75 Rt. 03/05 Kel. Lubang Buaya Kec. Cipayung Jakarta Timur
Acara : 16.00-18.00 Diskusi Budaya, dan Launching CD "Salon Sastra 1",
dengan pembicara: Sutardji Calzoum Bachri, Slamet Raharjo*)
18.00-20.00 Pemutaran CD "Salon Sastra I"
20.00-23.00 Pembacaan Puisi Salon Sastra, Performing Art, Musik "Reservoir"
23.00-02.00 Pembacaan Puisi Alm. KH. RF. Muhammad Muchtar Al Husseini dan zikir
Majlis Muzakaroh.
Kami sangat mengharapkan kehadiran saudara/i sekalian, untuk konfirmasi kehadiran, silah hubungi Sdr. Amdai (081385008076), Motilal Sabilian (0818733597), atau Zachrudin "Udin" Mandarin (085692290158)
Demikian undangan ini kami buat, atas perhatiannya, kami ucapkan terima kasih.
Wassalam,
Badan Muasyaroh Salon Sastra
Amdai Yanti Siregar
Sabtu, 18 September 2010
pilihan
dalam postingan kali ini pasti gag akan lebih baik dan lebih indah tulisan yang pak tani luncurkan, atau malah mungkin tak layak untuk di baca bahkan untuk di publikasikan, tapi entah mengapa pak tani malah menulis ide ini.
em...
pak tani sendiri bingung harus memulai dari mana tentang cerita yang sangat sembrawut ini.
mungkin kalian ada ide untuk membantu pak tani menemukan huruf-huruf yang tercecer sehingga menjadi layak untuk menjadi langkah awal dalam perbincangan kali ini?
ok untungnya ada inbox masuk dan memberi sedikit pencerahan yang tadi pergi melayang entah kemana....
jadi begini.....
tapi inget buang jauh-jauh dan langsun close saja bila kalian anggap tulisan ini tak berarti dan terlalu brat untuk kalian cerna, karna di luaran sana pasti lebih banyak penulis yang mahir yang dapat merangkai kata dan mendramatisir kejadian yang di lihat.....
ok tanpa harus panjang lebar lagi yang malah bisa bikin kalian menjadi mual akan tulisan kacau ini, lebih baik kita langsung menutu pada titik inti dari kejadian....
jakarta 11 september 2010
p[erbincangan di sebuah keluarga.
tante : mana ijasah kamu? sini biar tante kirimkan ke kantor dan tante yakin kamu pasti bisa masuk ke halliburton karna tante punya satu jatah kursi
kakak : (dengan enak menembal perbicangan kala itu) iya mana sini ijazahnya. biar nanti hari senin kamu udah bisa langsung kerja di bank lippo.....
anak muda : em.... gimana ya bukan nya menolak tapi.......
tante : kenapa harus tapi? sedangkan waktu terus berputar dan kesempatan gag pernah datang dua kali lho!!!!
perasaan susauh banget sich nunjukin ijazah aja?
anak muda : maaf bukannya saya gag mau, tap[i dalam hidup[ saya punya pilihan sendiri, dan jujur saya sangat berterimakasih banget atas perhatian dan kasih sayang kalian kepada saya, tapi tolong untuk hal ini, saya gag mau kembali di suapi oleh kalian, karna saya sudah besar dan saya punya pilihan sendiri
tante dan kakak mulai geram, terlihat dari paras yang mereka lontarkan. dengan sejuta kata-kata yang di brondongkan kepada anak muda.
anak muda : sekali lagi maaf, dalam hidup saya punyua pilihan sendiri, sudah cukup kalian menyuapi saya sampai saya lulus kuliah, dan sekarang saya mau totalitas di seni. dan tolong saya minta pada kalian. beri saya dukungan atas pilihan yang saya pilih. supaya saya bisa menjalani nya dengan lancar.
tapi apa seni bisa menghidupi kamu? karna kamu hidup[ bukan hanya membawa diri saja nanti nya. tapi kamu akan membawa anak oprang dan juga membiayain anak kamu sendiri kelak. tolong fikirkan akan itu? jangan karna emosi akhirnya kamu memutuskan untuk totalitas di seni? (laju mereka dengan tandu di kepala)
anak muda : hidup adalah pilihan dan bila kita yakin akan pilihan kita, pasti kita tak pernanh merasa sulit untuk menjalaninya, dan untuk rejeki, dimana saja dan bidang apa saja bila kita tekuni dan yakin pasti akna menghasilkan sesuatu... jadi sekali lagi, tolong beri saya kebebasan dan tolong hargai keputusan saya, yang saya butuhkan adalah dukungan bukan perdebatan akan suatu pilihan. toh belum tentu pilihan kalian baik buat saya, dan bila saya gagal karna mengikuti pilihan kalian, pasti kalian tidak pernah mau di salahkan kan???????? sekali lagi saya hanya butuh dukungan dan dan doa restu......
kayanya cukup sampai di sini dulu tulisan ini mengacau laju jari jemari ku, dan sekali lagi serap apa yang di anggap baik dan langsung close saja bila ini tak berguna bagi kalian...
terimakasih sudah sudi mampir di gubuk renta pak tani.... selamat menikmati
em...
pak tani sendiri bingung harus memulai dari mana tentang cerita yang sangat sembrawut ini.
mungkin kalian ada ide untuk membantu pak tani menemukan huruf-huruf yang tercecer sehingga menjadi layak untuk menjadi langkah awal dalam perbincangan kali ini?
ok untungnya ada inbox masuk dan memberi sedikit pencerahan yang tadi pergi melayang entah kemana....
jadi begini.....
tapi inget buang jauh-jauh dan langsun close saja bila kalian anggap tulisan ini tak berarti dan terlalu brat untuk kalian cerna, karna di luaran sana pasti lebih banyak penulis yang mahir yang dapat merangkai kata dan mendramatisir kejadian yang di lihat.....
ok tanpa harus panjang lebar lagi yang malah bisa bikin kalian menjadi mual akan tulisan kacau ini, lebih baik kita langsung menutu pada titik inti dari kejadian....
jakarta 11 september 2010
p[erbincangan di sebuah keluarga.
tante : mana ijasah kamu? sini biar tante kirimkan ke kantor dan tante yakin kamu pasti bisa masuk ke halliburton karna tante punya satu jatah kursi
kakak : (dengan enak menembal perbicangan kala itu) iya mana sini ijazahnya. biar nanti hari senin kamu udah bisa langsung kerja di bank lippo.....
anak muda : em.... gimana ya bukan nya menolak tapi.......
tante : kenapa harus tapi? sedangkan waktu terus berputar dan kesempatan gag pernah datang dua kali lho!!!!
perasaan susauh banget sich nunjukin ijazah aja?
anak muda : maaf bukannya saya gag mau, tap[i dalam hidup[ saya punya pilihan sendiri, dan jujur saya sangat berterimakasih banget atas perhatian dan kasih sayang kalian kepada saya, tapi tolong untuk hal ini, saya gag mau kembali di suapi oleh kalian, karna saya sudah besar dan saya punya pilihan sendiri
tante dan kakak mulai geram, terlihat dari paras yang mereka lontarkan. dengan sejuta kata-kata yang di brondongkan kepada anak muda.
anak muda : sekali lagi maaf, dalam hidup saya punyua pilihan sendiri, sudah cukup kalian menyuapi saya sampai saya lulus kuliah, dan sekarang saya mau totalitas di seni. dan tolong saya minta pada kalian. beri saya dukungan atas pilihan yang saya pilih. supaya saya bisa menjalani nya dengan lancar.
tapi apa seni bisa menghidupi kamu? karna kamu hidup[ bukan hanya membawa diri saja nanti nya. tapi kamu akan membawa anak oprang dan juga membiayain anak kamu sendiri kelak. tolong fikirkan akan itu? jangan karna emosi akhirnya kamu memutuskan untuk totalitas di seni? (laju mereka dengan tandu di kepala)
anak muda : hidup adalah pilihan dan bila kita yakin akan pilihan kita, pasti kita tak pernanh merasa sulit untuk menjalaninya, dan untuk rejeki, dimana saja dan bidang apa saja bila kita tekuni dan yakin pasti akna menghasilkan sesuatu... jadi sekali lagi, tolong beri saya kebebasan dan tolong hargai keputusan saya, yang saya butuhkan adalah dukungan bukan perdebatan akan suatu pilihan. toh belum tentu pilihan kalian baik buat saya, dan bila saya gagal karna mengikuti pilihan kalian, pasti kalian tidak pernah mau di salahkan kan???????? sekali lagi saya hanya butuh dukungan dan dan doa restu......
kayanya cukup sampai di sini dulu tulisan ini mengacau laju jari jemari ku, dan sekali lagi serap apa yang di anggap baik dan langsung close saja bila ini tak berguna bagi kalian...
terimakasih sudah sudi mampir di gubuk renta pak tani.... selamat menikmati
Kamis, 16 September 2010
sajak SKENARIO HIDUP
banyak yang aku sesali dalam hidup
tapi aku terdampar di gurun
di sekeliling hanya ada bebatuan dan pasir
di setiap pandang hanya oase
di bisik telinga hanya sapaan angin menerbangkan yang tersisa
sampai akhirnya terkapar pada ladang kaktus
tumbuh di ruang tandus
menanti hujan yang datang tidaklah mulus
namun masih tetap duri menghunus
aku mencari pandangan sekitar
yang tertangkap mata tak ada apa-apa
mungkin nikmat kala melihat abah tertidur di tikar
namun apa dalam perjalanan dia juga pernah merasakan tak berguna?
memang hidup adalah pilihan
dan aku pun enggan terdampar di gurun
namun waktu harus selalu di tapaki
karna surat dari illahi sudah jelas akan diri
untuk menemukan hidup tidak lah perlu mengeluh
sebab waktu bukan gangsing yang dapat di permainkan
jadilah pemeran sejati dengan segala kerendahan diri
karna skenario hidup sedah di tulis oleh sang produser
tapi aku terdampar di gurun
di sekeliling hanya ada bebatuan dan pasir
di setiap pandang hanya oase
di bisik telinga hanya sapaan angin menerbangkan yang tersisa
sampai akhirnya terkapar pada ladang kaktus
tumbuh di ruang tandus
menanti hujan yang datang tidaklah mulus
namun masih tetap duri menghunus
aku mencari pandangan sekitar
yang tertangkap mata tak ada apa-apa
mungkin nikmat kala melihat abah tertidur di tikar
namun apa dalam perjalanan dia juga pernah merasakan tak berguna?
memang hidup adalah pilihan
dan aku pun enggan terdampar di gurun
namun waktu harus selalu di tapaki
karna surat dari illahi sudah jelas akan diri
untuk menemukan hidup tidak lah perlu mengeluh
sebab waktu bukan gangsing yang dapat di permainkan
jadilah pemeran sejati dengan segala kerendahan diri
karna skenario hidup sedah di tulis oleh sang produser
Minggu, 12 September 2010
sajak EGOIS
aku hanya butir-butir pasir
di hempas angin kemudian berlabu entah dimana
aku hanya bentuk secuil
yang kemudian akan di tanya tentang semuanya
aku bermain di putaran roda
yang kemudian menggelinding sesuai pengemudinya
aku bergumul akan dosa
tanpa tau titik terang seperti apa
sampai pada ketika ku terantuk batu
kemudian menjerit pada NYA
merasa butuh bila sengsara
kemudian acuh bila jaya mendera
bak angin di tepi pantai
sejuk namun dapat meluluhlantahkan
DIA ada
tapi tak di anggap
DIA melihat
tapi kita sering bersembunyi
DIA tahu
tapi kita pura-pura bodoh
kesombongan makhluk melebihi sang pencipta
keegoisan tubuh melebihi sang pemilik dunia
ada petunjuk
melirik godaan dunia
ada perjalanan
memilih hutan belantara
apa indah dengan otak terjejal duka?
kemudian menyalahkan akan semua
di hempas angin kemudian berlabu entah dimana
aku hanya bentuk secuil
yang kemudian akan di tanya tentang semuanya
aku bermain di putaran roda
yang kemudian menggelinding sesuai pengemudinya
aku bergumul akan dosa
tanpa tau titik terang seperti apa
sampai pada ketika ku terantuk batu
kemudian menjerit pada NYA
merasa butuh bila sengsara
kemudian acuh bila jaya mendera
bak angin di tepi pantai
sejuk namun dapat meluluhlantahkan
DIA ada
tapi tak di anggap
DIA melihat
tapi kita sering bersembunyi
DIA tahu
tapi kita pura-pura bodoh
kesombongan makhluk melebihi sang pencipta
keegoisan tubuh melebihi sang pemilik dunia
ada petunjuk
melirik godaan dunia
ada perjalanan
memilih hutan belantara
apa indah dengan otak terjejal duka?
kemudian menyalahkan akan semua
Jumat, 10 September 2010
mohon maaf lahir dan batin
shalat ied udah
makan ketupat udah
jejer di ruang tengah sambil menengadahkan tangan juga udah....
apa ya yang kurang?
oh ya belom minta maaf sama saudara-saudara yang jauh di sana....
buat semua saudara, kawand, dan satu darah yang seiman maupun yang berbeda keyakinan. pak tani, taufik, toa senja, beserta keluarga mengucapkan mohon maaf lahir dan batin.
semoga setelah ramadhan ini kita kembali fitri.....
makan ketupat udah
jejer di ruang tengah sambil menengadahkan tangan juga udah....
apa ya yang kurang?
oh ya belom minta maaf sama saudara-saudara yang jauh di sana....
buat semua saudara, kawand, dan satu darah yang seiman maupun yang berbeda keyakinan. pak tani, taufik, toa senja, beserta keluarga mengucapkan mohon maaf lahir dan batin.
semoga setelah ramadhan ini kita kembali fitri.....
Rabu, 08 September 2010
untuk cinta
sisakan beberapa detik waktumu untuk ku
takkan ku sia-siakan alunan iramanya
biarkan sela itu kosong untuk ku
dan nikmati saja saat aku menjabat tangan mu
biarkan bias embun menyapa wajah mu
jangan coba palingkan dari arahnya
karna aku hanya ingin mengenalmu
dan kemudian menunjukkan kemana arah rumah kita
karna di sana...
telah menunggu bunga-bunga untuk kita pupuk dan sirami
sehingga kita dapat melihat kuncup-kuncup nya
berkembang dan kemudian bermekaran
takkan ku sia-siakan alunan iramanya
biarkan sela itu kosong untuk ku
dan nikmati saja saat aku menjabat tangan mu
biarkan bias embun menyapa wajah mu
jangan coba palingkan dari arahnya
karna aku hanya ingin mengenalmu
dan kemudian menunjukkan kemana arah rumah kita
karna di sana...
telah menunggu bunga-bunga untuk kita pupuk dan sirami
sehingga kita dapat melihat kuncup-kuncup nya
berkembang dan kemudian bermekaran
Label:
pelangi di sore hari,
puisi,
tentang cinta
Selasa, 07 September 2010
SAYEMBARA PENULISAN NASKAH DRAMA
SAYEMBARA PENULISAN NASKAH DRAMA
by Nia Samsihono on Monday, September 6, 2010 at 3:27pm
1. Latar Belakang
Naskah drama merupakan ungkapan perasaan, pikiran, dan pengalaman yang ditulis secara dramatik. Sebuah naskah drama sangat diperlukan dalam sebuah pementasan. Namun, tidak selalu sebuah naskah yang baik akan menghasilkan sebuah pementasan yang baik pula.
Kegiatan drama di Indonesia tidak berkembang seperti karya sastra lainnya. Ada beberapa kendala, salah satunya adalah kurangnya penulis naskah drama dan tentunya juga akan menyebabkan kurangnya naskah drama yang baik. Oleh sebab itu, Pusat Bahasa dalam rangka Bulan Bahasa dan Sastra melaksanakan Sayembara Penulisan Naskah Drama.
2. Tujuan
Sayembara Penulisan Naskah Drama ini bertujuan:
a. meningkatkan minat masyarakat terhadap sastra, khususnya drama,
b. meningkatkan daya cipta dan kreativitas masyarakat terhadap sastra, dan
c. meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap sastra.
3. Peserta
Peserta sayembara Penulisan Naskah Drama bersifat umum di seluruh wilayah Indonesia, usia antara 20-45 tahun dengan bukti kartu tanda penduduk (KTP) yang sah.
4. Persyaratan
a. Tema sayembara penulisan naskah drama akan dimuat dalam antologi drama ini bebas, tidak mengandung pornografi,
terbitan Pusat Bahasa. dan tidak berpotensi menimbulkan konflik yang berkaitan dengan SARA.
b. Naskah drama yang diikutkan sayembara ini harus asli (bukan saduran, terjemahan, dan jiplakan), belum pernah
dipublikasikan/diterbitkan, dan tidak sedang diikutsertakan dalam sayembara sejenis.
c. Setiap naskah drama yang diikutkan dalam sayembara ini diberi pernyataan sebagai karya sendiri atau asli.
d. Naskah drama ditulis dalam bahasa Indonesia, diketik rapi dengan jarak 1,5 spasi di atas kertas HVS kuarto, dan jika
dipentaskan drama ini berdurasi kurang lebih 30 menit.
e. Setiap peserta hanya diperbolehkan mengirimkan satu judul naskah drama yang terdiri atas 10—30 halaman.
f. Naskah drama dikirim langsung ke Panitia Sayembara Penulisan Naskah Drama di Pusat Bahasa, paling lambat
tanggal 9 Oktober 2010, sebanyak tiga rangkap disertai biodata, alangkap lengkap, dan fotokopi identitas diri (cantumkan
provinsi).
g. Sayembara penulisan naskah drama ditujukan untuk umum.
h. Naskah drama yang masuk ke Panitia tidak dikembalikan kepada peserta dan menjadi milik Pusat Bahasa.
i. Naskah drama yang dinilai layak terbit akan dimuat dalam antologi drama terbitan Pusat Bahasa.
5. Penilaian
a. Penilaian naskah dan penentuan pemenang akan dilakukan oleh tim juri yang terdiri atas pakar drama.
b. Penilaian mencakup aspek isi, daya dramatik, penyajian, dan bahasa.
c. Putusan tim juri tidak dapat diganggu gugat.
d. Hasil penilaian akan diumumkan pada 22 Oktober 2010.
6. Hadiah
Pemenang akan mendapat piagam, buku terbitan Pusat Bahasa, dan uang tunai (dipotong PPh sebesar 20%)
Pemenang I : Rp6.000.000,00
Pemenang II : Rp5.000.000,00
Pemenang III : Rp4.000.000,00
Pemenang Harapan I : Rp3.000.000,00
Pemenang Harapan II : Rp2.000.000,00
Pemenang Harapan III: Rp1.500.000,00
7. Alamat Panitia
Panitia Sayembara Penulisan Naskah Drama
Pusat Bahasa
Kementerian Pendidikan Nasional
Jalan Daksinapati Barat IV, Rawamangun Jakarta 13220, Kotak Pos 6259
Telepon (021) 4706287, 4706288, 4896558 Pesawat 127 Faksimile 4750407
saya dapatkan info dari sebuah tag di FB. buat konco-konco, saudara sebangsa dan setanah air di tunggu partisipasinya...
Naskah drama merupakan ungkapan perasaan, pikiran, dan pengalaman yang ditulis secara dramatik. Sebuah naskah drama sangat diperlukan dalam sebuah pementasan. Namun, tidak selalu sebuah naskah yang baik akan menghasilkan sebuah pementasan yang baik pula.
Kegiatan drama di Indonesia tidak berkembang seperti karya sastra lainnya. Ada beberapa kendala, salah satunya adalah kurangnya penulis naskah drama dan tentunya juga akan menyebabkan kurangnya naskah drama yang baik. Oleh sebab itu, Pusat Bahasa dalam rangka Bulan Bahasa dan Sastra melaksanakan Sayembara Penulisan Naskah Drama.
2. Tujuan
Sayembara Penulisan Naskah Drama ini bertujuan:
a. meningkatkan minat masyarakat terhadap sastra, khususnya drama,
b. meningkatkan daya cipta dan kreativitas masyarakat terhadap sastra, dan
c. meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap sastra.
3. Peserta
Peserta sayembara Penulisan Naskah Drama bersifat umum di seluruh wilayah Indonesia, usia antara 20-45 tahun dengan bukti kartu tanda penduduk (KTP) yang sah.
4. Persyaratan
a. Tema sayembara penulisan naskah drama akan dimuat dalam antologi drama ini bebas, tidak mengandung pornografi,
terbitan Pusat Bahasa. dan tidak berpotensi menimbulkan konflik yang berkaitan dengan SARA.
b. Naskah drama yang diikutkan sayembara ini harus asli (bukan saduran, terjemahan, dan jiplakan), belum pernah
dipublikasikan/diterbitkan, dan tidak sedang diikutsertakan dalam sayembara sejenis.
c. Setiap naskah drama yang diikutkan dalam sayembara ini diberi pernyataan sebagai karya sendiri atau asli.
d. Naskah drama ditulis dalam bahasa Indonesia, diketik rapi dengan jarak 1,5 spasi di atas kertas HVS kuarto, dan jika
dipentaskan drama ini berdurasi kurang lebih 30 menit.
e. Setiap peserta hanya diperbolehkan mengirimkan satu judul naskah drama yang terdiri atas 10—30 halaman.
f. Naskah drama dikirim langsung ke Panitia Sayembara Penulisan Naskah Drama di Pusat Bahasa, paling lambat
tanggal 9 Oktober 2010, sebanyak tiga rangkap disertai biodata, alangkap lengkap, dan fotokopi identitas diri (cantumkan
provinsi).
g. Sayembara penulisan naskah drama ditujukan untuk umum.
h. Naskah drama yang masuk ke Panitia tidak dikembalikan kepada peserta dan menjadi milik Pusat Bahasa.
i. Naskah drama yang dinilai layak terbit akan dimuat dalam antologi drama terbitan Pusat Bahasa.
5. Penilaian
a. Penilaian naskah dan penentuan pemenang akan dilakukan oleh tim juri yang terdiri atas pakar drama.
b. Penilaian mencakup aspek isi, daya dramatik, penyajian, dan bahasa.
c. Putusan tim juri tidak dapat diganggu gugat.
d. Hasil penilaian akan diumumkan pada 22 Oktober 2010.
6. Hadiah
Pemenang akan mendapat piagam, buku terbitan Pusat Bahasa, dan uang tunai (dipotong PPh sebesar 20%)
Pemenang I : Rp6.000.000,00
Pemenang II : Rp5.000.000,00
Pemenang III : Rp4.000.000,00
Pemenang Harapan I : Rp3.000.000,00
Pemenang Harapan II : Rp2.000.000,00
Pemenang Harapan III: Rp1.500.000,00
7. Alamat Panitia
Panitia Sayembara Penulisan Naskah Drama
Pusat Bahasa
Kementerian Pendidikan Nasional
Jalan Daksinapati Barat IV, Rawamangun Jakarta 13220, Kotak Pos 6259
Telepon (021) 4706287, 4706288, 4896558 Pesawat 127 Faksimile 4750407
saya dapatkan info dari sebuah tag di FB. buat konco-konco, saudara sebangsa dan setanah air di tunggu partisipasinya...
Senin, 06 September 2010
siapa yang lebih dulu harus kita cintai?
ada yang memainkan kata-kata cinta
ada yang senang akan keberadaan cinta
sering juga orang menangis akan cinta
dan banyak yang terpuruk juga karna cinta
serta banyak lubang menganga karna cinta
lalu cinta seperti apa sebenarnya?
dan cinta apa artinya?
lalu bentuk cinta yang bagaimana sampai bisa membuat begitu?
dan lantunan cinta semerdu apa yang membuat semua terjerembab di dalam nya?
apa cinta?
lalu kenapa cinta?
dan layak kah untuk cinta?
serta baikkah untuk di cintai?
mengerti atau tidak paham
menyangkut atau di sangkut pautkan
sebenarnya ada cinta yang sejati
dan sangat indah untuk dimiliki
namun kita tak sadar akan keberadaan nya
yaitu cinta kita PADA ILLAHI ROBBI
yang telah hadiahkan ruang kita di bumi
jadi masih kah kalian mencari cinta sejati?
jadi dengan tanpa mengurangi rasa hormat
CINTAI DULU TUHAN MU
BARU KAMU AKAN MENDAPATKAN CINTA SEJATI MU
ada yang senang akan keberadaan cinta
sering juga orang menangis akan cinta
dan banyak yang terpuruk juga karna cinta
serta banyak lubang menganga karna cinta
lalu cinta seperti apa sebenarnya?
dan cinta apa artinya?
lalu bentuk cinta yang bagaimana sampai bisa membuat begitu?
dan lantunan cinta semerdu apa yang membuat semua terjerembab di dalam nya?
apa cinta?
lalu kenapa cinta?
dan layak kah untuk cinta?
serta baikkah untuk di cintai?
mengerti atau tidak paham
menyangkut atau di sangkut pautkan
sebenarnya ada cinta yang sejati
dan sangat indah untuk dimiliki
namun kita tak sadar akan keberadaan nya
yaitu cinta kita PADA ILLAHI ROBBI
yang telah hadiahkan ruang kita di bumi
jadi masih kah kalian mencari cinta sejati?
jadi dengan tanpa mengurangi rasa hormat
CINTAI DULU TUHAN MU
BARU KAMU AKAN MENDAPATKAN CINTA SEJATI MU
Minggu, 05 September 2010
sajak DIAM
di bawah sela-sela langit
di balik gelap malam yang menyapa
di antara lingkaran pelangi senja
di dalam kumpulan kunang-kunang di taman
saat embun menyapa
mengukir akan apa yang bergerak di dunia
memberi titik tenang akan langkah sang manusia
menghilangkan resah dari putaran waktu
menari duka di antara
tak terlihat akan senyum yang menggelegar
wanita tanpa busana di tengah wahana
kepala tanpa logika di belahan dada
jari-jari tengah di dalam permainan kata
money politik di saung keagungan
putaran roda di tepi zaman
menggerakkan satu putaran yang bermain di antara poros
di tengah pertikaian ada yang terluka
terhimpit sumpah serapah yang di anggap sampah
satu tombol di putar
memanggil satu kibaran nuansa kebebasan
tapi milik siapa?
lolong anjing semakin meninggi
karna daging sedang di kuliti
dari jiwa yang sebentar lagi mati
dari raga yang sedetik lagi tuli
dari mata yang selangkah lagi membenci
di balik gelap malam yang menyapa
di antara lingkaran pelangi senja
di dalam kumpulan kunang-kunang di taman
saat embun menyapa
mengukir akan apa yang bergerak di dunia
memberi titik tenang akan langkah sang manusia
menghilangkan resah dari putaran waktu
menari duka di antara
tak terlihat akan senyum yang menggelegar
wanita tanpa busana di tengah wahana
kepala tanpa logika di belahan dada
jari-jari tengah di dalam permainan kata
money politik di saung keagungan
putaran roda di tepi zaman
menggerakkan satu putaran yang bermain di antara poros
di tengah pertikaian ada yang terluka
terhimpit sumpah serapah yang di anggap sampah
satu tombol di putar
memanggil satu kibaran nuansa kebebasan
tapi milik siapa?
lolong anjing semakin meninggi
karna daging sedang di kuliti
dari jiwa yang sebentar lagi mati
dari raga yang sedetik lagi tuli
dari mata yang selangkah lagi membenci
Kamis, 02 September 2010
hari sastra nasional akan di adakan di rumah bambu
Dalam rangka memperingati Hari Sastra Nasional, Rumah Bambu akan melaksanakan SALON SASTRA, yang Insya Allah akan dilaksanakan pada:
Hari/tanggal: Sabtu, 16 Oktober 2010
Tempat : Rumah Bambu, Samping Mesjid Al Baidho, Lubang Buaya, Jakarta Timur
Waktu : 20.00-23.00 WIB
Kegiatan SALON SASTRA akan didahului dengan pengumpulan karya puisi, rekaman suara pembacaan puisi dalam CD, dan peluncuran buku puisi, yang didahului dengan diskusi/selamatan launcing buku tersebut pada sore harinya.
Demikian, pemberitahuan ini kami buat, bagi anda yang berminat, harap segera hubungi:
Sdr. Amdai Yanti Siregar, via Email: badai_68@yahoo.com atau facebook, Hp: 081385008076(Simpati), 02185392283 (esia).
Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih. Mohon menyebarkan undangan ini.
Salam Budaya, Wassalamu alaikum Wr.Wb!
PANITIA PELAKSANA:
KELUARGA BESAR RUMAH BAMBU
Catatan:
Pendaftaran dan pengumpulan puisi, biodata, dan rekaman dalam CD, paling lambat tanggal: 26 Agustus 2010. JIka melebihi batas waktu, puisi hanya akan dicetak dalam buku, tanpa melalui proses rekaman.
Sumber: tag Note AMDAI YANTY SIREGAR.
Bagi yang belum jelas, silakan tanya langsung ke sdri. Amdai.
Terima kasih.
tapi bagi yang masih mau mengikuti acara rekaman, kalo gag salah masih di buka kok. coba telp langsung aja ke mba amdai.
nah kalo proses rekaman nya di studio AL-DINO jl.pejuang revolusi. tepatnya di depan kantor pemasaran apartemen casablanca yang masih dalam proses pembangunan.
ayo ikut partisipasinya ya....
foto pak tani waktu ikut proses rekaman
Hari/tanggal: Sabtu, 16 Oktober 2010
Tempat : Rumah Bambu, Samping Mesjid Al Baidho, Lubang Buaya, Jakarta Timur
Waktu : 20.00-23.00 WIB
Kegiatan SALON SASTRA akan didahului dengan pengumpulan karya puisi, rekaman suara pembacaan puisi dalam CD, dan peluncuran buku puisi, yang didahului dengan diskusi/selamatan launcing buku tersebut pada sore harinya.
Demikian, pemberitahuan ini kami buat, bagi anda yang berminat, harap segera hubungi:
Sdr. Amdai Yanti Siregar, via Email: badai_68@yahoo.com atau facebook, Hp: 081385008076(Simpati), 02185392283 (esia).
Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih. Mohon menyebarkan undangan ini.
Salam Budaya, Wassalamu alaikum Wr.Wb!
PANITIA PELAKSANA:
KELUARGA BESAR RUMAH BAMBU
Catatan:
Pendaftaran dan pengumpulan puisi, biodata, dan rekaman dalam CD, paling lambat tanggal: 26 Agustus 2010. JIka melebihi batas waktu, puisi hanya akan dicetak dalam buku, tanpa melalui proses rekaman.
Sumber: tag Note AMDAI YANTY SIREGAR.
Bagi yang belum jelas, silakan tanya langsung ke sdri. Amdai.
Terima kasih.
tapi bagi yang masih mau mengikuti acara rekaman, kalo gag salah masih di buka kok. coba telp langsung aja ke mba amdai.
nah kalo proses rekaman nya di studio AL-DINO jl.pejuang revolusi. tepatnya di depan kantor pemasaran apartemen casablanca yang masih dalam proses pembangunan.
ayo ikut partisipasinya ya....
foto pak tani waktu ikut proses rekaman
![]() |
Rabu, 01 September 2010
sajak oplosan
cerita kami berbau mistis
karena sedang melahap cinta dan kismis
dari putaran roda di samping bola mata
terdengar suara bayi sangat miris
sementara debu kembali hinggap
tapi tak terlihat dimana angin yang membawanya
plastik putih pucat menutupi wajah
palingkan pandangan dari kondisi yang ada
padahal kami tahu dalam berita pertikaian akan pecah
namun seratus kepala masih saja riantg membelai mimpi
sedang sejarah mungkin akan terukir lagi
karna ruang sidang hanya diisi para pemikir-pemikir sampah
kawan, apa telah kamu terima senjata kami
yang di ungkus materi juga penari seksi
kawan, terlihat sudah lengah tubuh kalian
siap menjadi santapan peradaban
2 miliar kepala tertunduk lesuh
karna harapan di gantung di antara kancing-kancing kemejamu
2 juta langkah anak-anak kelaparan
1.969 juta wanita kehilangan keperawanan
100 juta pria di kebiri paksa
976 cacat tertawa sangat dahsyat
layak....
sangat layak untuk di pertanyakan
tentang mereka yang buang hajat dengan tenang
di tanah yang di beli dari pertumpahan darah
karena sedang melahap cinta dan kismis
dari putaran roda di samping bola mata
terdengar suara bayi sangat miris
sementara debu kembali hinggap
tapi tak terlihat dimana angin yang membawanya
plastik putih pucat menutupi wajah
palingkan pandangan dari kondisi yang ada
padahal kami tahu dalam berita pertikaian akan pecah
namun seratus kepala masih saja riantg membelai mimpi
sedang sejarah mungkin akan terukir lagi
karna ruang sidang hanya diisi para pemikir-pemikir sampah
kawan, apa telah kamu terima senjata kami
yang di ungkus materi juga penari seksi
kawan, terlihat sudah lengah tubuh kalian
siap menjadi santapan peradaban
2 miliar kepala tertunduk lesuh
karna harapan di gantung di antara kancing-kancing kemejamu
2 juta langkah anak-anak kelaparan
1.969 juta wanita kehilangan keperawanan
100 juta pria di kebiri paksa
976 cacat tertawa sangat dahsyat
layak....
sangat layak untuk di pertanyakan
tentang mereka yang buang hajat dengan tenang
di tanah yang di beli dari pertumpahan darah
Langganan:
Postingan (Atom)