tuhan... malam ini sebotol wiskie di tangan ku
apa aku berdosa?
sedang lonte di sana asik memperdagangkan tubuh
tuhan... malam ini sebotol wiskie di tangan ku
apa aku salah?
sedang mereka yang berdasi masih liar memakan hak asasi
tuhan... malam ini sebotol wiskie di tangan ku
apa aku tak beragama?
sedang mereka saling memperkosa agama mereka
tuhan... malam ini sebotol wiskie di tangan ku
apa aku binatang?
sedang mereka asik ngentot dan jual alat kelamin mereka di sembarang tempat
tuhan... malam ini sebotol wiskie di tangan ku
apa aku tak bermoral?
sedang di sana majikan memperlakukan manusia bak binatang
tuhan... malam ini sebotol wiskie di tangan ku
apa aku tak memiliki cinta?
sedang di sana ribuan orang berkata cinta, kemudian lepaskan keperjakaan & keperawanannya
tuhan... malam ini sebotol wiskie di tangan ku
apa aku tak berakal?
sedang di sana banyak badut menelanjangi diri sendiri
tuhan... malam ini sebotol wiskie di tangan ku
apa aku pujangga?
sedang di sana banyak tipu daya tentang adegan analisa
tuhan... malam ini sebotol wiskie di tangan ku
apa aku anak kecil?
sedang di sana, mereka asik memainkan peran.
tuhan... malam ini aku mabuk....
apa boleh aku memanggil nama MU, semua nama lengkap MU beserta pujiannya?
yang kemudian menyentuh Qolbu.
kemudian membuat mereka terperangkap dalan renungan panjang tentang cerita si pemabuk dengan sebotol wiskie di tangan nya.
eling sebatas kulit namanya jika dalam kondisi begitu....
BalasHapussalam damai dari balikpapan....6_^
sebuah pembelajaran yang tersirat,dan cerminan kehidupan nyata dijaman sekarang...
BalasHapusenlightening ..thanks ...
saat kita melihat keburukan seseorang, disaat itu lah kadang kita diuji... dimana kita tak bisa membandingkan dosa kita dengan mereka... walau mereka lebih tampak jelas... karena bukankah kesalahan orang lebih tampak daripada kesalahan diri kita sendiri... >.<
BalasHapusSetuju dengan Mba Inge...( ga kreatif ya..hehe ). Duh...maaf kang, saya baru mampir kesini, kelamaan semedi jadi terlewat...
BalasHapussalam hangat & sukses selalu...
Wah.., aku sesak nafas nih membaca puisinya...
BalasHapusBagaimanakah rasanya hak asasi ? :p
BalasHapus