dalam diam dia bertanya
tentang apa yang tak terjawab
dalam renung dia memainkan kata
tentang apa yang bersembunyi dalam gelap
melangkah untuk kembali terhenti
menunggu dan hanya menanti yang dapat ia lakukan
mencari ataupun menari tak ada yang berbeda
sama bergerak dan sama berkeringat
dan yang pasti sama-sama tak berguna....
lingkaran kosong di dalam lorong
melahap ruang yang telah luluh lantah
hangus karna dengus ketika malam
yang kemudian di buang begitu saja.....
mungkin kalian bertanya ada apa dengan pak tani yang seringkali melamun di tengah padang ilalang? mengapa iya selalu menyapa sapi-sapi gembala nya.tak pernah lain dan tak juga bukan karna mimpi tak dapat di beli. sedang untuk makan sehelai ilalang saja dia harus terus berjalan berkilo-kilo meter jauhnya. tapi banyak juga yang tak pernah mengerti siapa pak tani ini
Kamis, 30 Desember 2010
Kamis, 23 Desember 2010
untuk apa?
hampa..
sepi..
terbaring dalam waktu yang panjang
mencium
mencumbu
amis daging dari degup yang sama
dalam konsep kita tak berbeda
berakal, berhati, berjasad juga bernyawa
namun dalam perjalanan kita berbeda
akan penempaan waktu, ruang, nuansa juga praduga akan adegan yang tercerna
air tetap akan mengalir dan berbentuk sesuai penempaan nya
debu tetap akan terhempas dan hinggap pada posisi yang tak selalu sama
angin akan tetap bergerak tanpa kita dapat melihat nya.
namun bahagia lah matahari dan bulan,
tak pernah saling beradu pandang namun dapat saling berbagi dan seimbang
tak ada yang di ciptakan sia-sia
hanya saja kita yang berfikir itu semua sia-sia
dan menyia-nyiakan....
NB: orang yang baik bukan orang yang tak pernah melakukan kesalaha, tapi orang yang baik adalah orang yang ingin memperbaiki kesalahan nya.
sepi..
terbaring dalam waktu yang panjang
mencium
mencumbu
amis daging dari degup yang sama
dalam konsep kita tak berbeda
berakal, berhati, berjasad juga bernyawa
namun dalam perjalanan kita berbeda
akan penempaan waktu, ruang, nuansa juga praduga akan adegan yang tercerna
air tetap akan mengalir dan berbentuk sesuai penempaan nya
debu tetap akan terhempas dan hinggap pada posisi yang tak selalu sama
angin akan tetap bergerak tanpa kita dapat melihat nya.
namun bahagia lah matahari dan bulan,
tak pernah saling beradu pandang namun dapat saling berbagi dan seimbang
tak ada yang di ciptakan sia-sia
hanya saja kita yang berfikir itu semua sia-sia
dan menyia-nyiakan....
NB: orang yang baik bukan orang yang tak pernah melakukan kesalaha, tapi orang yang baik adalah orang yang ingin memperbaiki kesalahan nya.
Selasa, 14 Desember 2010
ELING
tuhan... malam ini sebotol wiskie di tangan ku
apa aku berdosa?
sedang lonte di sana asik memperdagangkan tubuh
tuhan... malam ini sebotol wiskie di tangan ku
apa aku salah?
sedang mereka yang berdasi masih liar memakan hak asasi
tuhan... malam ini sebotol wiskie di tangan ku
apa aku tak beragama?
sedang mereka saling memperkosa agama mereka
tuhan... malam ini sebotol wiskie di tangan ku
apa aku binatang?
sedang mereka asik ngentot dan jual alat kelamin mereka di sembarang tempat
tuhan... malam ini sebotol wiskie di tangan ku
apa aku tak bermoral?
sedang di sana majikan memperlakukan manusia bak binatang
tuhan... malam ini sebotol wiskie di tangan ku
apa aku tak memiliki cinta?
sedang di sana ribuan orang berkata cinta, kemudian lepaskan keperjakaan & keperawanannya
tuhan... malam ini sebotol wiskie di tangan ku
apa aku tak berakal?
sedang di sana banyak badut menelanjangi diri sendiri
tuhan... malam ini sebotol wiskie di tangan ku
apa aku pujangga?
sedang di sana banyak tipu daya tentang adegan analisa
tuhan... malam ini sebotol wiskie di tangan ku
apa aku anak kecil?
sedang di sana, mereka asik memainkan peran.
tuhan... malam ini aku mabuk....
apa boleh aku memanggil nama MU, semua nama lengkap MU beserta pujiannya?
yang kemudian menyentuh Qolbu.
kemudian membuat mereka terperangkap dalan renungan panjang tentang cerita si pemabuk dengan sebotol wiskie di tangan nya.
apa aku berdosa?
sedang lonte di sana asik memperdagangkan tubuh
tuhan... malam ini sebotol wiskie di tangan ku
apa aku salah?
sedang mereka yang berdasi masih liar memakan hak asasi
tuhan... malam ini sebotol wiskie di tangan ku
apa aku tak beragama?
sedang mereka saling memperkosa agama mereka
tuhan... malam ini sebotol wiskie di tangan ku
apa aku binatang?
sedang mereka asik ngentot dan jual alat kelamin mereka di sembarang tempat
tuhan... malam ini sebotol wiskie di tangan ku
apa aku tak bermoral?
sedang di sana majikan memperlakukan manusia bak binatang
tuhan... malam ini sebotol wiskie di tangan ku
apa aku tak memiliki cinta?
sedang di sana ribuan orang berkata cinta, kemudian lepaskan keperjakaan & keperawanannya
tuhan... malam ini sebotol wiskie di tangan ku
apa aku tak berakal?
sedang di sana banyak badut menelanjangi diri sendiri
tuhan... malam ini sebotol wiskie di tangan ku
apa aku pujangga?
sedang di sana banyak tipu daya tentang adegan analisa
tuhan... malam ini sebotol wiskie di tangan ku
apa aku anak kecil?
sedang di sana, mereka asik memainkan peran.
tuhan... malam ini aku mabuk....
apa boleh aku memanggil nama MU, semua nama lengkap MU beserta pujiannya?
yang kemudian menyentuh Qolbu.
kemudian membuat mereka terperangkap dalan renungan panjang tentang cerita si pemabuk dengan sebotol wiskie di tangan nya.
Senin, 13 Desember 2010
1/2
1/2 nadiku berhenti
ketika waktu menunjukkan pukul 15.30
1/2 ragaku melayang
ketika sapaan angin di antara sore dan petang
1/2 jiwaku tertinggal
ketika langit berwarna orange dan jingga
1/2 keyakinan ku tertumpuk
ketika gumaman berkumpul di satu atap
1/2 harapan ku terpatri
ketika semua saling memeluk dan berbagi
namun semua hanya 1/2
1/2 dari 1/2 yang tersisa
1/2 dari 1/2 yang menggebu-gebu untuk segera berlari
1/2 dari 1/2 keyakinan yang katanya penuh
karna semua yang kulakukan hanya 1/2 - 1/2
ketika waktu menunjukkan pukul 15.30
1/2 ragaku melayang
ketika sapaan angin di antara sore dan petang
1/2 jiwaku tertinggal
ketika langit berwarna orange dan jingga
1/2 keyakinan ku tertumpuk
ketika gumaman berkumpul di satu atap
1/2 harapan ku terpatri
ketika semua saling memeluk dan berbagi
namun semua hanya 1/2
1/2 dari 1/2 yang tersisa
1/2 dari 1/2 yang menggebu-gebu untuk segera berlari
1/2 dari 1/2 keyakinan yang katanya penuh
karna semua yang kulakukan hanya 1/2 - 1/2
Minggu, 05 Desember 2010
di balik bias
aku tak ingin mengingat MU karna orang lain
dan aku tak ingin mengenal MU karna sesuatu
biarkan rasa ini datang secara sendirinya
tanpa ada hal yang mengganggu
dan benar adanya datang karna bisikan hati
karna keyakinan bukan hal yang harus di paksakan
begitu juga dengan aku yang mencoba mengenal MU
dari semua warna yang ku kenal
aku ingin merasakan nya sendiri
tak ingin berucap hitam itu hitam karna pendapat mereka
dan tak ingin memilih putih itu putih karna menurut mereka
aku memang insan yang hina
tapi percaya lah akal fikiran ku masih lah berfungsi
juga tentang keyakinan ku masih lah berjalan sesuai layak nya
biarkan anak kecil berlari mencari dimana tempat ternyaman
jangan hadaihkan dia mainan untuk bersarang di ladang penyamun
dan aku tak ingin mengenal MU karna sesuatu
biarkan rasa ini datang secara sendirinya
tanpa ada hal yang mengganggu
dan benar adanya datang karna bisikan hati
karna keyakinan bukan hal yang harus di paksakan
begitu juga dengan aku yang mencoba mengenal MU
dari semua warna yang ku kenal
aku ingin merasakan nya sendiri
tak ingin berucap hitam itu hitam karna pendapat mereka
dan tak ingin memilih putih itu putih karna menurut mereka
aku memang insan yang hina
tapi percaya lah akal fikiran ku masih lah berfungsi
juga tentang keyakinan ku masih lah berjalan sesuai layak nya
biarkan anak kecil berlari mencari dimana tempat ternyaman
jangan hadaihkan dia mainan untuk bersarang di ladang penyamun
Senin, 29 November 2010
untuk yang terpisah
menari di balik buih
bersama ombak berlarian mengejar mimpi
nikmati sayup yang datang menghampiri
kemudian biarkan semua menyelimuti alur di nadi
mencari jejak yang terhapus perlahan
dan jatuh pada pelukan waktu
di dalam remang gelap yang datang
nyalakan api dalam tungku imajinasi
di dalam luka ada senyum tersisa
di jamuan hidangan akan laksana
mencari hiburan hati terluka
dan berbaring dalam logika
di sini babak baru dimulai
saat sepi di atas hamparan pasir putih
melarikan diri dari kenyataan yang ada
menjerumuskan jiwa saat bayangan melayang
di saat ini lentera kembali menyala
mengundang kunang-kunang untuk kembali berkumpul
pada saat malam ketika setelah senja
tak ada lagi hiasan pelangi di tepian...
nb : untuk yang kini telah berpisah jauh, maaf mungkin hanya saat malam dan sendiri aku merenung akan dirimu yang kini entah dimana keberadaan nya, aku hanya ingin bersikap adil. tapi ternyata kamu acuhkan semua tentang tawaran ku...
terimakasih kamu telah mengizinkan aku untuk menyusup sejenak kedalam ruang rahasia mu, dan terimakasih kamu telah menyentuhku dengan amat sangat hangat....
bersama ombak berlarian mengejar mimpi
nikmati sayup yang datang menghampiri
kemudian biarkan semua menyelimuti alur di nadi
mencari jejak yang terhapus perlahan
dan jatuh pada pelukan waktu
di dalam remang gelap yang datang
nyalakan api dalam tungku imajinasi
di dalam luka ada senyum tersisa
di jamuan hidangan akan laksana
mencari hiburan hati terluka
dan berbaring dalam logika
di sini babak baru dimulai
saat sepi di atas hamparan pasir putih
melarikan diri dari kenyataan yang ada
menjerumuskan jiwa saat bayangan melayang
di saat ini lentera kembali menyala
mengundang kunang-kunang untuk kembali berkumpul
pada saat malam ketika setelah senja
tak ada lagi hiasan pelangi di tepian...
nb : untuk yang kini telah berpisah jauh, maaf mungkin hanya saat malam dan sendiri aku merenung akan dirimu yang kini entah dimana keberadaan nya, aku hanya ingin bersikap adil. tapi ternyata kamu acuhkan semua tentang tawaran ku...
terimakasih kamu telah mengizinkan aku untuk menyusup sejenak kedalam ruang rahasia mu, dan terimakasih kamu telah menyentuhku dengan amat sangat hangat....
Selasa, 23 November 2010
NALURI
sisa-sisa suara di ujung cerita
terbawa angin menuju ke arah mana
di seling riang burung bekejaran menunggu berita
tentang landasan di ubah ladang nafsu sejengkal
logika di taro di ubun-ubun
hati nurani di jual ke pengepul
mata terbuta rengek kura-kura
langkah terhenti pluit berbunyi
darimana datang doa?
sedang kita sudah tak percaya
darimana ada keyakinan?
sedang pria murtad akan kejantanan
poros awan terus berlarian
gantikan panas dengan hujan badai
harimau dan serigala segera ke bunker
selamatkan diri dari amuk masa
lampu pinggian jalan mulai menyala
mengusik jangkrik dari tidur panjangnya
bulan tampakkan muka
beri kesempatan setan-setan berpesta pora.
di antara slangkangan semua pecah
sakit pun terasa surga
dendam di hati ketika kedua tangan meraba
menjadi bisu ketika punya mu di kenyot nya.
terbawa angin menuju ke arah mana
di seling riang burung bekejaran menunggu berita
tentang landasan di ubah ladang nafsu sejengkal
logika di taro di ubun-ubun
hati nurani di jual ke pengepul
mata terbuta rengek kura-kura
langkah terhenti pluit berbunyi
darimana datang doa?
sedang kita sudah tak percaya
darimana ada keyakinan?
sedang pria murtad akan kejantanan
poros awan terus berlarian
gantikan panas dengan hujan badai
harimau dan serigala segera ke bunker
selamatkan diri dari amuk masa
lampu pinggian jalan mulai menyala
mengusik jangkrik dari tidur panjangnya
bulan tampakkan muka
beri kesempatan setan-setan berpesta pora.
di antara slangkangan semua pecah
sakit pun terasa surga
dendam di hati ketika kedua tangan meraba
menjadi bisu ketika punya mu di kenyot nya.
Senin, 15 November 2010
00.00
dentum pesta tepat pukul 00.00
dalam aula singga sana
dan ribuan kepala dnegan maksud yang berbeda
berbaur menjadi satu keluarga
dentum pesta tepat pukul 00.00
saat semua terpejam dan melahap mimpi
beberapa raga bersulang dan berpesta
dengan tebaran senyum dan suka cita
dentum pesta tepat pukul 00.00
satu usia melayang dan beranjak menjadi tua
mendewasakan diri tanpa dia pinta
juga melangkahkan kaki walau terpapa
dentum pesta tepat pukul 00.00
dering telpon menyusup ke lubang telinga
ketika lilin tertiup dan kegiatan sakral pecah
menjadi harap akan susunan anak tangga
dentum pesta tepat pukul 00.00
dia duduk di ujung tenda pesta
tanpa ada yang menghiraukan air mata tumpah
membanjiri jiwa-jiwa yang terpesona akan suasana
dentum pesta tepat pukul 00.00
dia kembali bertanya APA pada setiap yang menyapa
APA saya telah benar dewasa?
APA saya harus merayakannya?
APA saya telah siap akan diri?
APA di sana tahu akan saya?
APA saya akan tetap berdiri?
APA esok kelam hadir setelah pesta?
APA kemudian saya hanya akan menjadi sejarah?
yang terangkum dalam bongkahan hati yang haus akan SENJA
atau APA setelah ini saya hanya akan menjadi jasad tak bernyawa?
Kamis, 11 November 2010
KONTOL dan KONTROL
ada yang bertanya ketika malam tertidur
dia meminta sesuap nasi untuk cacing dalam perutnya
dia berkeluh kesah karna pagi akan kembali memaksanya untuk berlari..
bersembunyi di liang TAI.
berisi BABI dan buruan imajinasi.
yang terpenjara dalam hidangan KONSPIRASI
kalau seandainya terasi wangi
mengapa sampai burung ku muntah ketika masuk ke lubang betina?
seandainya dunia nyata?
mengapa banyak hal yang samar?
seandainya waktu benar berputar?
mengapa tak ada pendewasaan?
mereka pecah di jalan
ketika otak tercampur dengan otot
ketika yang berkata adalah jajaran KONTOL-KONTOL bertameng baja
membersihkan jalan untuk BERSENGGAMA
dia meminta sesuap nasi untuk cacing dalam perutnya
dia berkeluh kesah karna pagi akan kembali memaksanya untuk berlari..
bersembunyi di liang TAI.
berisi BABI dan buruan imajinasi.
yang terpenjara dalam hidangan KONSPIRASI
kalau seandainya terasi wangi
mengapa sampai burung ku muntah ketika masuk ke lubang betina?
seandainya dunia nyata?
mengapa banyak hal yang samar?
seandainya waktu benar berputar?
mengapa tak ada pendewasaan?
mereka pecah di jalan
ketika otak tercampur dengan otot
ketika yang berkata adalah jajaran KONTOL-KONTOL bertameng baja
membersihkan jalan untuk BERSENGGAMA
Senin, 08 November 2010
NAK BELAJAR LAH KAMU, JANGAN TIDUR TERUS NANTI BISA JADI BODOH, NAK GUNAKANLAH MATAMU, NAK KALAU BERTANYA MENGGUNAKAN HATI...NAK SEBELUM IBU DAN BAPAK MU MATI. KAMI TINGGALKAN WARISAN UNTUK MU
nak berjalan itu ke depan
melangkah itu mundur
mati itu tertidur
berbasuh diri itu bermain lumpur
nak melihat itu kedepan
berpaling itu murtad
melirik itu tikus
menoleh itu cicak
mengedipkan mata itu binal
nak apa yang ada dalam kantong keresek mu?
sekantong sperma untuk kau jadikan otak?
nak kaki itu sepatu besi
tangan itu belati
pikiran itu bom atom
keyakinan itu matahari
mata itu teropong.
nak....
dimana kursi?
nak kenapa bapak mati?
sebelumnya baru saja dia meninggal....
nak, di sini kita bersenggama
nak, bapak mu dulu pelacur
ibu mu penggali kubur
nak...kencing mu kini berwarna putih
nak..itu bunga
nak..itu celana dalam
nak...itu kantong sperma
nak...itu lubang buaya
nak...itu jendral logika
nak...itu kodok sawah
nak...itu tahi lalat
nak...itu botol
nak...itu buah
nak...itu ladang masalah
melangkah itu mundur
mati itu tertidur
berbasuh diri itu bermain lumpur
nak melihat itu kedepan
berpaling itu murtad
melirik itu tikus
menoleh itu cicak
mengedipkan mata itu binal
nak apa yang ada dalam kantong keresek mu?
sekantong sperma untuk kau jadikan otak?
nak kaki itu sepatu besi
tangan itu belati
pikiran itu bom atom
keyakinan itu matahari
mata itu teropong.
nak....
dimana kursi?
nak kenapa bapak mati?
sebelumnya baru saja dia meninggal....
nak, di sini kita bersenggama
nak, bapak mu dulu pelacur
ibu mu penggali kubur
nak...kencing mu kini berwarna putih
nak..itu bunga
nak..itu celana dalam
nak...itu kantong sperma
nak...itu lubang buaya
nak...itu jendral logika
nak...itu kodok sawah
nak...itu tahi lalat
nak...itu botol
nak...itu buah
nak...itu ladang masalah
Rabu, 03 November 2010
yang selalu menjadi perdebatan, bisa saling membunuh, yang di jadikan alasan, berusaha berebut kuasa, saling duduk menduduki dan saling sikut sana sini
TAI
maaf bila mungkin beberapa hari kedepan ini pak tani akan memosting kan sesuatu yang sangat fulgar, seronok, jorok dan sangat sentimental. tapi sebenarnya pak tani tak ingin menyebarluaskan bahasa kotor tersebut tapi pak tani inginkan kalian melihatnya dari segi yang berbeda....
Selasa, 02 November 2010
di ujung lentera
kejujuran di ujung lentera
di balik bias cahaya lilin ketika senja
terukir dengan terpaksa
demi secuil terang akan jalan
ketika sketsa-sketsa lakon silih berganti
dan mimik-mimik topeng saling bergulir
juga tamparan dan cercahan dari buih-buih liur di mulut
ada adegan terekam tentang sajak diri
saat hati harus menyetubui pikiran dan raga
di kala kesimpang siuran meredam sisi gelap
di saat itu diri tak jadi abu-abu
karna hitam adalah hitam
dan yang berjalan adalah dinamo jam
kejujuran di ujung lentera
yang menjadi titik terang dalam sisi gelap.
Senin, 01 November 2010
GOL A GONG
bak mutiara di tengah rawa
lukisan kehidupan dari sang pencipta
saat keterbatasan bukan lah kendala
ia ciptakan keindahan yang berguna
ketika ku tak bisa berjalan dengan kaki
ku gunakan tangan untuk berdiri
ketika tangan tak bisa berfungsi
ku gunakan akal fikiran tuk mengejar mimpi
demi senyum untuk anak negri
dan satu goresan ku beri
karna TUHAN bukan tak mengetahui
tapi inilah kesempurnaan akan diri....
puisi ini terisnpirasi ketika saya dan kawan-kawan berkunjung ke rumah dunia yang di gawangi oleh sang maestro mas gol a gong. beliau orang yang memiliki kreatifitas yang sangat tinggi dan keterbatasan bukan lah menjadi kendala beliau untuk meraih mimpinya (menggenggam dunia) kini siapa orang yang tak mengenal karya-karya emas beliau. tidak sampai di situ tapi masih banyak lagi sumbangsi beliau terhadap perkembangan membaca dan kesenian di indonesia.... salah satunya adalah ode kampung #4....
kalian wajib untuk menyambangi kediaman mas gol a gong.....karna selain orang nya yang sangat ramah, dan juga banyak hal lain nya yang dapat kita petik dari beliau.....
lukisan kehidupan dari sang pencipta
saat keterbatasan bukan lah kendala
ia ciptakan keindahan yang berguna
ketika ku tak bisa berjalan dengan kaki
ku gunakan tangan untuk berdiri
ketika tangan tak bisa berfungsi
ku gunakan akal fikiran tuk mengejar mimpi
demi senyum untuk anak negri
dan satu goresan ku beri
karna TUHAN bukan tak mengetahui
tapi inilah kesempurnaan akan diri....
puisi ini terisnpirasi ketika saya dan kawan-kawan berkunjung ke rumah dunia yang di gawangi oleh sang maestro mas gol a gong. beliau orang yang memiliki kreatifitas yang sangat tinggi dan keterbatasan bukan lah menjadi kendala beliau untuk meraih mimpinya (menggenggam dunia) kini siapa orang yang tak mengenal karya-karya emas beliau. tidak sampai di situ tapi masih banyak lagi sumbangsi beliau terhadap perkembangan membaca dan kesenian di indonesia.... salah satunya adalah ode kampung #4....
kalian wajib untuk menyambangi kediaman mas gol a gong.....karna selain orang nya yang sangat ramah, dan juga banyak hal lain nya yang dapat kita petik dari beliau.....
Kamis, 28 Oktober 2010
ketika doa
jangkrik-jangkrik bernyanyi di tepian zaman
ketika ucapan berubah menjadi doa
seperti gemericik hujan yang basuh raga
melenggangkan harapan dari tumpuan badan
sedikit harap hilang di meja jamuan
begitu juga dengan nyala lilin di ujung sumbu
menjadi butir-butir indah beterbangan
yang di hadiahkan kunang-kunang saat diri meragu
satu pinta akan kehidupan yang layak
tak terkabul dari tubuh mungil yang semakin mengering
bukan dunia ini adalah ladang tandus tak pernah di sapa hujan?
tapi ada pakaian yang lebih layak dari pada nikmat dunia
yang bersifat kekal pada waktunya
ketika kita dapat bertegur sapa dengan pencipta
tanpa ada batasan di hadapan
ketika ucapan berubah menjadi doa
seperti gemericik hujan yang basuh raga
melenggangkan harapan dari tumpuan badan
sedikit harap hilang di meja jamuan
begitu juga dengan nyala lilin di ujung sumbu
menjadi butir-butir indah beterbangan
yang di hadiahkan kunang-kunang saat diri meragu
satu pinta akan kehidupan yang layak
tak terkabul dari tubuh mungil yang semakin mengering
bukan dunia ini adalah ladang tandus tak pernah di sapa hujan?
tapi ada pakaian yang lebih layak dari pada nikmat dunia
yang bersifat kekal pada waktunya
ketika kita dapat bertegur sapa dengan pencipta
tanpa ada batasan di hadapan
Rabu, 27 Oktober 2010
DITUNGGANGI
aroma liang lahat di ujung misiu
berkeliaran bebas tanpa melihat sekitar
pecahkan amarah
muntahkan darah dari tubuh-tubuh tak berdosa
berjuta malaikat pencabut nyawa
bertameng helm baja berdiri tegak menebar pesona
menunggu aba-aba dari sang kusir di kursi kerajaan
melenyapkan nyawa terpisah dengan raga
satu tontonan menarik ketika setan menunggangi jiwa
otak, akal dan hati di belenggu menuju tarian pesta
pesta dajal berlakon penguasa
memeras rakyat untuk dapat menceboki mereka
dalang menari dengan segelas anggur di tangan
para wanita ditiduri dengan perasan susu sembarang
bocah-bocah di tembak mati agar tak berkicau
derap langkah terpatri di depan gerbang pintu makam.
berkeliaran bebas tanpa melihat sekitar
pecahkan amarah
muntahkan darah dari tubuh-tubuh tak berdosa
berjuta malaikat pencabut nyawa
bertameng helm baja berdiri tegak menebar pesona
menunggu aba-aba dari sang kusir di kursi kerajaan
melenyapkan nyawa terpisah dengan raga
satu tontonan menarik ketika setan menunggangi jiwa
otak, akal dan hati di belenggu menuju tarian pesta
pesta dajal berlakon penguasa
memeras rakyat untuk dapat menceboki mereka
dalang menari dengan segelas anggur di tangan
para wanita ditiduri dengan perasan susu sembarang
bocah-bocah di tembak mati agar tak berkicau
derap langkah terpatri di depan gerbang pintu makam.
Senin, 25 Oktober 2010
dalam waktu
putaran roda mengejar langkah waktu
menuju dimensi antara rangkaian mimpi
membeli ketulusan hati memburu raga yang lebih tinggi
dalam ruang nuansa memancarkan pesona
dalam wujud yang berusaha jadi nyata
mahkota di atas kepala bertengger mesra
dan sejuta gerak telunjuk mengarah acak
menjadi tragedi terkubur di sungai musi
di gerus gelombang saat kapal angkuh memecah tenang
liukan awan-awan saat senja menjelang
diikuti sapa mesra malaikat pencabut nyawa
mata melihat, mulut tak sanggup berucap
mengecap taubat telah menginjak-injak semut dan rayap
dalam relung waktu terukir bingkai kehidupan
tertumpu tingkah pola yang menjadi wacana
akan cambuk juga siksa para terdakwa
di hadapan sang pemilik dunia dan raga.
menuju dimensi antara rangkaian mimpi
membeli ketulusan hati memburu raga yang lebih tinggi
dalam ruang nuansa memancarkan pesona
dalam wujud yang berusaha jadi nyata
mahkota di atas kepala bertengger mesra
dan sejuta gerak telunjuk mengarah acak
menjadi tragedi terkubur di sungai musi
di gerus gelombang saat kapal angkuh memecah tenang
liukan awan-awan saat senja menjelang
diikuti sapa mesra malaikat pencabut nyawa
mata melihat, mulut tak sanggup berucap
mengecap taubat telah menginjak-injak semut dan rayap
dalam relung waktu terukir bingkai kehidupan
tertumpu tingkah pola yang menjadi wacana
akan cambuk juga siksa para terdakwa
di hadapan sang pemilik dunia dan raga.
Sabtu, 23 Oktober 2010
derap
dawai-dawai nada kehidupan
terangkum dalam barisan lamunan senja
di tepian rinihan sajak
dari lantunan langkah terseok
baris demi baris kalimat terlampaui
mendewasakan yang hidup di dunia
kepulan asap kejenuhan tersulut
tergantung di tembok-tembok ratapan
berada sejengkal dari cahaya
merubah gelap yang dibutakan mata
meraba dengan seksama
menyentuh ajal di pelupuk mata
jangan pernah menjadi kayu bakar
menghanguskan semuda dengan lahap
berusahalah menjadi obor
menerangi jalan setapak yang pasti mengantar ke tujuan
terangkum dalam barisan lamunan senja
di tepian rinihan sajak
dari lantunan langkah terseok
baris demi baris kalimat terlampaui
mendewasakan yang hidup di dunia
kepulan asap kejenuhan tersulut
tergantung di tembok-tembok ratapan
berada sejengkal dari cahaya
merubah gelap yang dibutakan mata
meraba dengan seksama
menyentuh ajal di pelupuk mata
jangan pernah menjadi kayu bakar
menghanguskan semuda dengan lahap
berusahalah menjadi obor
menerangi jalan setapak yang pasti mengantar ke tujuan
Selasa, 19 Oktober 2010
tertunduk
dimensi mimpi mengalir di ladang emosi
tangan membasuh air mata
dari gemericik hujan yang turun di sela-sela mata
membawa satu petanda nada yang sedang bergentayangan
rasa di belenggu di antara
wangi bunga terhendus dalam jiwa
dalam raga terpancar satu pesona
dari insan yang terhimpit dunia
tangan membasuh air mata
dari gemericik hujan yang turun di sela-sela mata
membawa satu petanda nada yang sedang bergentayangan
rasa di belenggu di antara
wangi bunga terhendus dalam jiwa
dalam raga terpancar satu pesona
dari insan yang terhimpit dunia
Minggu, 17 Oktober 2010
waktu malam di anyer
dan aku kembali terperangkap dalam permainan waktu
kala bibir tipis mu melantunkan nada merdu
menyapa hati dengan gerakan menggoda
dan mencumbu harapan yang lama aku tinggalkan
dalam elegi tentang rasa
mungkin kita bak obor di tengah padang ilalang
menjadi terang di sekitar
namun tumpah menjadi api dan membakar segala
menikmati rasa yang telah lama hanyut
terbawa lumbung jiwa menuju satu penjara raga
ini permainan rasa yang kita ukir di tepian pantai
yang kemudian hanyut karna botol terbawa arus menuju ke tengah
kita lepaskan semua rasa dari beringin dunia
berguguran bak daun jati di musim semi
pecah ruah menumpahkan segala curahan tentang kebebasan
kemudian kembali berlayar karna layar tlah menunggu
kala bibir tipis mu melantunkan nada merdu
menyapa hati dengan gerakan menggoda
dan mencumbu harapan yang lama aku tinggalkan
dalam elegi tentang rasa
mungkin kita bak obor di tengah padang ilalang
menjadi terang di sekitar
namun tumpah menjadi api dan membakar segala
menikmati rasa yang telah lama hanyut
terbawa lumbung jiwa menuju satu penjara raga
ini permainan rasa yang kita ukir di tepian pantai
yang kemudian hanyut karna botol terbawa arus menuju ke tengah
kita lepaskan semua rasa dari beringin dunia
berguguran bak daun jati di musim semi
pecah ruah menumpahkan segala curahan tentang kebebasan
kemudian kembali berlayar karna layar tlah menunggu
Rabu, 13 Oktober 2010
slogan
awalnya kita adalah sama
dari tulang rusuk adam dan hawa
namun karna bumi harus berevolusi
akhirnya kita membedakan diri
tapi sebenarnya kita masih satu rumpun
tanah yang sama, juga air susu yang sama pula
mengapa kita tak saling mengeratkan tangan?
berjabatan dan melangkah beriringan...
tak ada satu agamapun yang inginkan perpecahan
injil, taurat, zabur dan alquran pun mensiratkan tentang perdamaian
tercipta teknologi hanya menjadi ladang konspirasi
membunuh dan meracuni berniat mengurangi populasi
sedang slogan besar di jalan utama berkata cerdas
tentang penggunaan kondom juga KB
namun nyatanya rencana tak sesuai perhitungan di atas kertas
sampai akhirnya kita bak kutu-kutu yang di pitas
bom bardir sana sini untuk mengurangi populitas
dari tulang rusuk adam dan hawa
namun karna bumi harus berevolusi
akhirnya kita membedakan diri
tapi sebenarnya kita masih satu rumpun
tanah yang sama, juga air susu yang sama pula
mengapa kita tak saling mengeratkan tangan?
berjabatan dan melangkah beriringan...
tak ada satu agamapun yang inginkan perpecahan
injil, taurat, zabur dan alquran pun mensiratkan tentang perdamaian
tercipta teknologi hanya menjadi ladang konspirasi
membunuh dan meracuni berniat mengurangi populasi
sedang slogan besar di jalan utama berkata cerdas
tentang penggunaan kondom juga KB
namun nyatanya rencana tak sesuai perhitungan di atas kertas
sampai akhirnya kita bak kutu-kutu yang di pitas
bom bardir sana sini untuk mengurangi populitas
Senin, 11 Oktober 2010
bisik alam
layar berkembang di samudra lepas
burung-burung camar panik dari balik sarang
penyu-penyu berlarian ke pesisir
lumba-lumba sibuk selamatkan jutaan jiwa
laut berteriak, menyapu pencuri ikan
gunung-gungung muntah, semburkan lahar panas ke kota-kota
hutan dan dedaunan marah
menimbun mereka dengan lumpur segar
mari kita bertafakur
menyadari keegoisan yang tak kunjung usai
mungkin mereka sedang berkata
"sudahi semua dan sisakan kami untuk anak cucumu kelak"
resapi bisikan dedaunan yang sedang melantunkan doa
coba kita bersatu dengan alam
dan hargai mereka sebagai ciptaan TUHAN
burung-burung camar panik dari balik sarang
penyu-penyu berlarian ke pesisir
lumba-lumba sibuk selamatkan jutaan jiwa
laut berteriak, menyapu pencuri ikan
gunung-gungung muntah, semburkan lahar panas ke kota-kota
hutan dan dedaunan marah
menimbun mereka dengan lumpur segar
mari kita bertafakur
menyadari keegoisan yang tak kunjung usai
mungkin mereka sedang berkata
"sudahi semua dan sisakan kami untuk anak cucumu kelak"
resapi bisikan dedaunan yang sedang melantunkan doa
coba kita bersatu dengan alam
dan hargai mereka sebagai ciptaan TUHAN
Jumat, 08 Oktober 2010
LANGKAH
kematian adalah bagian dari hidup
sedang waktu merupakan bagian akan perjalanan
kawan, saudara dan lawan adalah bumbu peemainan
dan pengalaman bekal, yang akan menjadi cerita anak cucu kelak
jangan pernah melamun akan putaran roda
nikmati sayup-sayuo angin yang menyapa diri
sebida mungkin basuh diri dengan senyum dan kasih sayang
agar tak terlalu cepat kulit mengkertu dan menyesal ajal cepat datang
berusahalah menjadi setitik cahaya untuk sekitar
yang berguna untuk mencerahkan jalan setapak dalam remang
berusahalah menciptakan senyum di manapun
walau susah dan gundah gulana sedang menerpa...
sedang waktu merupakan bagian akan perjalanan
kawan, saudara dan lawan adalah bumbu peemainan
dan pengalaman bekal, yang akan menjadi cerita anak cucu kelak
jangan pernah melamun akan putaran roda
nikmati sayup-sayuo angin yang menyapa diri
sebida mungkin basuh diri dengan senyum dan kasih sayang
agar tak terlalu cepat kulit mengkertu dan menyesal ajal cepat datang
berusahalah menjadi setitik cahaya untuk sekitar
yang berguna untuk mencerahkan jalan setapak dalam remang
berusahalah menciptakan senyum di manapun
walau susah dan gundah gulana sedang menerpa...
Rabu, 06 Oktober 2010
ana hanyalah sebuah lukisan
dan aku pun tak pernah berharap kamu datang
walau sering bersembunyi dalam bayang
sebenarnya aku tak inginkan akan waktu itu
saat mata kita saling beradu pandang
suguhan hidangan dalam pesta
juga ajakan kamu untuk berdansa
tak seromantis alur yang sebenarnya
kita bersandiwara
saling menyakiti karna perasaan yang kita dustai
aku enggan berada di samping mu
begitu juga kamu yang pura" tersenyum mengobati lara
ana....begitu orang menyebut mu
lalu ketika aku berada di lorong
orang lain kembali memanggilmu dengan sebutan lisa
bak sebuah lukisan di dinding istana
ayu dan rupawan, namun dengan lembaran duniawi mereka dapat membelinya
di jadikan suguhan para raja
juga sebagai penobatan agar segala negosiasi menjadi lancar.
walau sering bersembunyi dalam bayang
sebenarnya aku tak inginkan akan waktu itu
saat mata kita saling beradu pandang
suguhan hidangan dalam pesta
juga ajakan kamu untuk berdansa
tak seromantis alur yang sebenarnya
kita bersandiwara
saling menyakiti karna perasaan yang kita dustai
aku enggan berada di samping mu
begitu juga kamu yang pura" tersenyum mengobati lara
ana....begitu orang menyebut mu
lalu ketika aku berada di lorong
orang lain kembali memanggilmu dengan sebutan lisa
bak sebuah lukisan di dinding istana
ayu dan rupawan, namun dengan lembaran duniawi mereka dapat membelinya
di jadikan suguhan para raja
juga sebagai penobatan agar segala negosiasi menjadi lancar.
Senin, 04 Oktober 2010
lentera
beri kesempatan aku untuk menjadi lentera
menerangkan sedikit ruangan mu yang di landa gelap
biarkan dia tertidur dengan pulas
karna kelak dia akan kembali berjalan untuk dapat menjadi cahaya
saat lembayung senja
saat semua amarah padam dan pulang pada peraduan
biarkan aku menjadi cahaya dalam lentera
menerangi sediit ruangan dalam diri mu
dan mencoba menuntun arah yang sebenarnya
menerangkan sedikit ruangan mu yang di landa gelap
biarkan dia tertidur dengan pulas
karna kelak dia akan kembali berjalan untuk dapat menjadi cahaya
saat lembayung senja
saat semua amarah padam dan pulang pada peraduan
biarkan aku menjadi cahaya dalam lentera
menerangi sediit ruangan dalam diri mu
dan mencoba menuntun arah yang sebenarnya
Minggu, 03 Oktober 2010
pengembara
untuk postingan kali ini pak tani tak ingin panjang lebar lagi, pak tani hanya ingin berbagi sedikit foto tentang pementasan musialisasi puisi dengan judul PENGEMBARA, bertempat di cimahi pada tanggal 03 oktober 2010
mungin lebih enak nya liat langsung di
sini
mungin lebih enak nya liat langsung di
sini
Jumat, 01 Oktober 2010
bersandiwara
selamat malam semuanya, selamat bergabung kembali dan selamat menikmati hidangan kampung yang sudah teremar pengaruh kota(alay), semoga dalam bacaan kali ini kalian semua akan muak membacanya, karna kata-kata yang tertera terlalu sinetron banget.
dalam perjalanan kali ini kalian harus menyediakan beberapa kantong kresek kecil yang berguna untuk menampung muntah kalian, beberapa telor busuk yang nantinya berguna untuk menimpuk layar monitor bila kalian merasa jijik dengan bacaan ini. dan yang terpenting... pastikan kalian berada di dekat WC(TOILET) karna berguna bila kalian muntah gag berenti" dan munkin tiba" perut kalian akan merasa mules"....
bagaimana dengan persyaratan nya apa sudah kalian siapkan? dan apa kalian juga sudah berada di dekat TOILET dan memastikan TOILET itu sedang kosong?????
bila sudah siap, silahkan kalian menggerutu akan tulisan bobrok yang keluar dari imajinasi orang bodoh...
sayang...., maaf aku tak seperti orang lain yang dapat bermesraan di depan umum, dan maafkan aku pula yang menyembunyikan hubungan kita, karna aku takut para pemburu berita akan mengincar kita nantinya. biarkan kita jalani begini saja ya sayang, karna lebih nikmat kita seperti ini di banding kita publikasikan hubungan kita, sedang menikah pun tak kunjung datang.
ya untuk kamu sayang, saya berusahan tak layaknya artis yang selalu super sibuk untuk menyelesaikan skrip-skrip naskah dan shoting kejar tayang...karna bila nanti waktunya, aku ingin menghabiskan seluruh waktu senja ku selalu berada di samping mu sambil melihat anak-anak kita bermain....
sayang, kamu tak risih kan bila nyatanya aku tak bisa mengabari mu setiap hari dan setiap detik, semoga perjalanan yang kamu hadapi sekarang akan menjadi bekal kelak bila kita sudah berumah tangga dan aku yang harus meninggalkan mu sendiri dengan sang buah hati di rumah karna banyak hal yang harus aku urus di luar kota sana.
semoga saja sayang....
doa ku selalu untuk mu, dan setiap iringan syair-syair pujian pada ILLAHI selalu ku selipkan untuk kesehatan dan ketegaran hati mu....
dan sayang sekali lagi aku ingin meminta maaf, bila di luar sana nama mu tak pernah aku sebutkan, melainkan aku selalu menyebutkan sebuah nama yang sudah tak asing lagi di telinga mereka.
karna satu hal yang aku tak mau mereka tau, yaitu tentang kamu. wanita terhebat yang kelak akan menjadi ibu dari anak-anak ku... mungkin 2 tahun lagi kita akan bersandiwara seperti ini, dan kelak bila hari itu datang kita akan kejutkan mereka dengan kenyataan yang sebenarnya....
teruntuk : sayang.....
maaf kalo postingan kali ini lebih lebai dari yang sebelum nya, dan membuat mata kalian menjadi sakit membacanya, ini cuma salah satu permintaan dari seseorang yang sedang menikmati kehidupannya di sana.
dan maafkan juga, sekali lagi saya minta maaf untuk wanita terhebat, kalo sampai saat ini inisial kamu tak bisa di publikasikan, karna seperti yang tertera di atas, biarkan kita bermain dalam sandiwara. sampai saatnya saya akan ungkap inisial sebenarnya tentang dia....
Label:
cerpen,
curhat,
pelangi di sore hari
sajak BODONG(BOcah2 DONGo)
imajinsai bermain di atas gubuk derita
saat lapar menerjang tak tentu arah
meluluh lantahkan keyakinan serta kepercayaan
dari balik tangis terdengar seorang tertawa riang
entah sedang memikirkan apa
atau entah sedang berbuat apa.
sementara yang terpenjara adalah diri yang penuh dengan semua kecaman akan hidup
di dunia semua menjadi nyata
saat mata di paksa melihat tontonan yang selalu mengumbar jaji semata
di ladang tandus semua menjadi kaktus
saat diri terjerumus dalam lobang kakus
dua bocah saling membunuh
memperebutkan donat di genggaman.
sementara di sebuah istana dewa sedang berjudi
bertaruh, budak-budak mana yang akan segera mati
meja pertempuran diisi para tamtama
si beri manak banyak, kemudian di kirim ke ladang pertempuran
demi bela negara, demi tahta sang saka, juga demi harga diri bangsa
namun sementara mereka ternyata sedang asik melucuti baju, anak istri perwira
ini mungkin hanya gambaran yang di buat seorang anak kecil
yang sedang berimajinasi tentang sangsaka yang kini berwarna pucat
pudar, karna terhina dan di beraki oleh para cukong, dan makelar
di sini kami hanya bisa menggambarkan.
tanpa berani berkoar dan bertindak, karna kami bukan lah bidak-bidak catur
yang mudah di atur kemudian saling benturkan kepala
karna kami hanya orang-orang bodoh yang suka menghina
menghina akan kepintaran yang di miliki para sarjana-sarjana BODONG yang sedang asik duduk di meja kekuasaan
saat lapar menerjang tak tentu arah
meluluh lantahkan keyakinan serta kepercayaan
dari balik tangis terdengar seorang tertawa riang
entah sedang memikirkan apa
atau entah sedang berbuat apa.
sementara yang terpenjara adalah diri yang penuh dengan semua kecaman akan hidup
di dunia semua menjadi nyata
saat mata di paksa melihat tontonan yang selalu mengumbar jaji semata
di ladang tandus semua menjadi kaktus
saat diri terjerumus dalam lobang kakus
dua bocah saling membunuh
memperebutkan donat di genggaman.
sementara di sebuah istana dewa sedang berjudi
bertaruh, budak-budak mana yang akan segera mati
meja pertempuran diisi para tamtama
si beri manak banyak, kemudian di kirim ke ladang pertempuran
demi bela negara, demi tahta sang saka, juga demi harga diri bangsa
namun sementara mereka ternyata sedang asik melucuti baju, anak istri perwira
ini mungkin hanya gambaran yang di buat seorang anak kecil
yang sedang berimajinasi tentang sangsaka yang kini berwarna pucat
pudar, karna terhina dan di beraki oleh para cukong, dan makelar
di sini kami hanya bisa menggambarkan.
tanpa berani berkoar dan bertindak, karna kami bukan lah bidak-bidak catur
yang mudah di atur kemudian saling benturkan kepala
karna kami hanya orang-orang bodoh yang suka menghina
menghina akan kepintaran yang di miliki para sarjana-sarjana BODONG yang sedang asik duduk di meja kekuasaan
Rabu, 29 September 2010
sajak untuk para bloger
maaf pak tani lagi iseng gag ada ide buat nulis apa, jadi aja bikin tulisan kacau balau gag jelas gini, tolong jangan di hina akan tulisan nya ya... sekali lagi punten kali seandainya tulisan nya makin sembrawut... karna pak tani sedang kalut... masang kode buntut gag tembus-tembus....
kita saling beradu dalam satu wadah
dalam tulisan dan rangkaian akan berjuta kata-kata
kita hanya bisa saling menyapa
dan berteman dalam dunia maya
jalur-jalur kabel yang tertanam di mesin impor
membuat kita saling mengenal akan satu sama lain
pengaruh sinyal dan jaringan
sangat kita andalkan untuk dapat bertatap muka dan menyapa
mungkin ini adalah teknologi
ketika beberapa insan dapat menyapa dan bersatu bak satu rangkai keluarga utuh
tak dapat di pisahkan, walau hanya lewat koment yang tertera di kolom komentar
kita hanya merasakan hal yang sama
tentang dunia kita...
karna mungkin di sini kita bertemu dengan dunia kita dan berjuta kepala yang memiliki hobi yang sama
persembahan imajinasi tertuang bebas
dan dapat di baca bagi mereka yang membutuhkan nya
huft... ternyata dunia ku, kita, mereka dan dia....
ternyata teknologi tak segalak yang mereka sangka
ternyata kabel telah membuat kita kesetrum akan satu sama lain
dan juga ternyata sinyal telah mempertemukan kita
walau dalam ruang sebesar 14" saja....
tapi rasa sakau atau kerinduan sering melanda
bila sehari kita tak menyapa mereka....
saudara baru ku....
para bloger....nara blog...
kita saling beradu dalam satu wadah
dalam tulisan dan rangkaian akan berjuta kata-kata
kita hanya bisa saling menyapa
dan berteman dalam dunia maya
jalur-jalur kabel yang tertanam di mesin impor
membuat kita saling mengenal akan satu sama lain
pengaruh sinyal dan jaringan
sangat kita andalkan untuk dapat bertatap muka dan menyapa
mungkin ini adalah teknologi
ketika beberapa insan dapat menyapa dan bersatu bak satu rangkai keluarga utuh
tak dapat di pisahkan, walau hanya lewat koment yang tertera di kolom komentar
kita hanya merasakan hal yang sama
tentang dunia kita...
karna mungkin di sini kita bertemu dengan dunia kita dan berjuta kepala yang memiliki hobi yang sama
persembahan imajinasi tertuang bebas
dan dapat di baca bagi mereka yang membutuhkan nya
huft... ternyata dunia ku, kita, mereka dan dia....
ternyata teknologi tak segalak yang mereka sangka
ternyata kabel telah membuat kita kesetrum akan satu sama lain
dan juga ternyata sinyal telah mempertemukan kita
walau dalam ruang sebesar 14" saja....
tapi rasa sakau atau kerinduan sering melanda
bila sehari kita tak menyapa mereka....
saudara baru ku....
para bloger....nara blog...
Selasa, 28 September 2010
LINGKAR KOSONG (PENUH)
LINGKAR KOSONG (PENUH)
setiap detik aku selalu berfikir
menambah kinerja otak agar dapat menguak misteri
berlari ke tepi pantai
menyimak desir angin di tepian
bersembunyi di gunung
bahkan bertanya pada paranormal
sajak ini tentang klenik dan politik
yang selalu di sangkut pautkan akan pemimpin republik
juga tentang agama yang kita percaya
tentang peci, sarung dan berbagai hal yang di sembahnya
mungkin politik adalah klenik
tapi agama adalah pegangan hidup
pada musim politik para dukun kaya raya
banyak pemimpin yang mendekat minta petuahnya
namun ketika terpilih semua jadi berbeda
korupsi dan pembantaian masal meraja lela
mungkin mereka yakin alur hidup berbangsa
namun mereka tak pernah percaya akan hidup beragama
sembahyang hanya mencari perhatian publik
memberi fakir miskin dan yatim untuk mendapat suara terbanyak
ah klenik......politik
yah politik.....klenik
main intrik untuk dapat perhatian publik
kemudian menjadi budak kehidupan yang penuh iblis dan setan
Senin, 27 September 2010
SETELAH KOMA
SETELAH KOMA
aku berdiri angkuh
sementara ribuan orang disana resah menunggu ajal
aku busungkan dada
sedang bocah-bocah susah mencari tempat bermain
aku bermandi tahta
sedang yang kecil selalu jadi tumbal
aku bergelimang harta
sementara petani resah harga pupuk tinggi
kemudian pada satu masa
aku di sentil TUHAN
tersungkur ke tanah
dengan tubuh kaku tak berdaya
semua yang tak kuketahui akhirnya berkata
dan menyudutkan ku pada lubang nista
terlambat aku menyadari permainan waktu
karna ternyata semua harus di pertanggungjawabkan
sedang sekarang aku tak dapat berbuat apa-apa
layaknya cicak terperangkap dalam botol
aku berdiri angkuh
sementara ribuan orang disana resah menunggu ajal
aku busungkan dada
sedang bocah-bocah susah mencari tempat bermain
aku bermandi tahta
sedang yang kecil selalu jadi tumbal
aku bergelimang harta
sementara petani resah harga pupuk tinggi
kemudian pada satu masa
aku di sentil TUHAN
tersungkur ke tanah
dengan tubuh kaku tak berdaya
semua yang tak kuketahui akhirnya berkata
dan menyudutkan ku pada lubang nista
terlambat aku menyadari permainan waktu
karna ternyata semua harus di pertanggungjawabkan
sedang sekarang aku tak dapat berbuat apa-apa
layaknya cicak terperangkap dalam botol
Sabtu, 25 September 2010
ada yang bertanya pada ku
"dimana letak keyakinan?"
sebelum menjawab ada yang ingin ku pertanyakan....
"dimana letak kejujuran?"
di rangkai dan di bentuk menyerupai apapun kehendak kita
ingin menjadi boneka, taplak meja, dan bahkan tatakan wajan pun jadi
tapi ingin serupa apa yang sedang melintas di dalam benak kita?
layaknya kertas yang belum terkontaminasi dengan imajinasi
masih polos dan kemudian di beli untuk di tuangkan rangkaian basi atau pujian basa-basi
seperti apa cerita yang mengembang akhirnya di sana
ketika kita menuangkan logika, tanpa menghiraukan letak sang PENCIPTA
dalam ruang gelap mungkin kita bisa dengan mudah terantuk tembok dan terjatuh
namun pernah aku berguru pada orang buta
yang bisa menanam padi, serta ubi jalar di rumah nya
serta tau dimana letak kantor kelurahan, juga tempat ia memanjatkan segudang rasa syukurnya
memang bermain kata-kata itu indah
seindah gemericik hujan yang membasahi ladang gersang
tapi pernah kita mati dalam ucapan lisan
karna logika tercerna secara mudah dengan berjuta pikiran yang terus beterbangan
"dimana letak keyakinan?"
sebelum menjawab ada yang ingin ku pertanyakan....
"dimana letak kejujuran?"
sajak 1%
sebuah benang bisa dengan mudah di sulamdi rangkai dan di bentuk menyerupai apapun kehendak kita
ingin menjadi boneka, taplak meja, dan bahkan tatakan wajan pun jadi
tapi ingin serupa apa yang sedang melintas di dalam benak kita?
layaknya kertas yang belum terkontaminasi dengan imajinasi
masih polos dan kemudian di beli untuk di tuangkan rangkaian basi atau pujian basa-basi
seperti apa cerita yang mengembang akhirnya di sana
ketika kita menuangkan logika, tanpa menghiraukan letak sang PENCIPTA
dalam ruang gelap mungkin kita bisa dengan mudah terantuk tembok dan terjatuh
namun pernah aku berguru pada orang buta
yang bisa menanam padi, serta ubi jalar di rumah nya
serta tau dimana letak kantor kelurahan, juga tempat ia memanjatkan segudang rasa syukurnya
memang bermain kata-kata itu indah
seindah gemericik hujan yang membasahi ladang gersang
tapi pernah kita mati dalam ucapan lisan
karna logika tercerna secara mudah dengan berjuta pikiran yang terus beterbangan
dilema
kembali terkapar di persimpangan
ketika ribuan orang berlarian menulis sajak cinta
sedangkan di depan mata ribuan orang mati terkapar
dengan terus mengencangkan ikat pinggang mereka
kembali tanda tanya besar mampir di kepala
saat harus tertidur berbantal gundah gulana
tentang saudara yang menunggu mati di tepi kubur
juga tentang bayi yang di rebus karna sudah tak bisa beli nasi
dari linangan imajinasi yang terkumpul
hanya menjadi janji-janji basi
serigala merauk keuntungan dari balik jeruji
makelar menarik pedati milik pengembara
lambang keadilan di permainkan bak bola tangkas
tuak kencing kuda di siram ke para janda-janda muda
ketika di atas langit pecah akan rasa
karna para penjudi sedang gila menyiksa
ketika ribuan orang berlarian menulis sajak cinta
sedangkan di depan mata ribuan orang mati terkapar
dengan terus mengencangkan ikat pinggang mereka
kembali tanda tanya besar mampir di kepala
saat harus tertidur berbantal gundah gulana
tentang saudara yang menunggu mati di tepi kubur
juga tentang bayi yang di rebus karna sudah tak bisa beli nasi
dari linangan imajinasi yang terkumpul
hanya menjadi janji-janji basi
serigala merauk keuntungan dari balik jeruji
makelar menarik pedati milik pengembara
lambang keadilan di permainkan bak bola tangkas
tuak kencing kuda di siram ke para janda-janda muda
ketika di atas langit pecah akan rasa
karna para penjudi sedang gila menyiksa
Kamis, 23 September 2010
ODE KAMPUNG #4: BANTEN ART FESTIVAL DI TAMAN BUDAYA RUMAH DUNIA
Tanggal 3 sd 5 Desember 2010
Setelah Ode Kampung I “Temu Sastrawan se-Indonesia” dilaksanakan pada bulan Februari 2006 yang dihadiri oleh 150 satrawan, Ode Kampung II “Temu Komunitas Sastra se-Indonesia” pada bulan Juli 2007 yang cukup menghebohkan konstelasi kesusastraan Indonesia, terutama dengan “Pernyataan Sikap” yang ditandatangani oleh lebih dari 200 sastrawan, dan Ode Kampung III “Temu Komunitas Literasi” pada tanggal 5-7 Desember 2008 yang mencoba menyebarkan virus kebajikan melalui buku-buku dan gerakan literasi di Indonesia, kini Rumah Dunia kembali menyelenggarakan Ode Kampung IV, hajatan yang dinanti-nanti oleh para budayawan, seniman, sastrawan, penggiat literasi, para akademisi dan seluruh lapisan masyarakat ini.
Seyogianya, Ode Kampung adalah program kerja tahunan Rumah Dunia. Namun karena pelbagai kendala, terutama restrukturisasi internal, akhirnya Ode Kampung ini molor setahun dari yang dijadwalkan. Selain itu persoalan dana menjadi alasan klasik yang sedikit mengganggu. Namun dengan sedikit tekad dan nekad serta motivasi dari pelbagai pihak, akhirnya kami memberanikan diri menggulirkan kembali event ini. Ode Kampung IV yang akan diselenggarakan pada tanggal 3-5 Desember 2010 ini kami beri judul “Banten Art Festival.” Berbeda dengan Ode Kampung terdahulu yang lebih banyak kegiatan diskusi, kegiatan kali ini akan lebih memfokuskan pada wilayah seni pertunjukkan, mulai dari seni tradisional hingga kontemporer. Tontonan menarik mulai dari seni tari, musik, teater dan monolog, serta pembacaan puisi dari para penyair terpilih dari perwakilan kebudayan di Indonesia akan kami ramu menjadi tontonan apik yang sayang untuk dilewatkan. Jika tak ada aral melintang, kita akan menonton lebih dari 25 pementasan. Selain itu, untuk merangsang minat pelajar dan mahasiswa serta khayalak, para seniman yang tampil itu akan diminta memberikan ilmu dan pengalamannya dalam bentuk workshop. Pada momen ini juga akan diselenggarakan diskusi yang guyub dengan para pembicara yang ahli di bidangnya.
Seperti kegiatan Ode Kampung sebelumnya, kami mengundang siapapun Anda yang ingin terlibat pada kegiatan ini. Caranya sederhana. Anda tinggal mendaftarkan diri melalui email: odekampungempat@yahoo.com cc: venayaksa80@yahoo.com dan gm_cakrawala@yahoo.com dan bersedia untuk membayar Rp. 50.000. Dana ini adalah untuk menyewa penginapan di rumah warga kampung. Selama mengikuti kegiatan ini biaya makan ditanggung oleh Rumah Dunia.
Total biaya yang dibutuhkan Rp. 120 juta. Dana awal dari block grant Rintisan Balai Belajar Bersama sebesar Rp. 20 jt. Seperti biasa, gotong royong. Jika ada yang kelebihan rezeki, silahkan tranfer ke BCA Serang, norek 245 188 5733, an Asih Purwaningtyas.
Setiap peserta Ode Kampung IV yang telah mendaftar, secara berkala akan terus kami umumkan hingga mencapai batas maksimal peserta sejumlah 400 orang. Untuk informasi lebih lanjut, Anda bisa mengakses www.rumahdunia.net. Terimakasih.
Salam,
Ketua Pelaksana
Firman Venayaksa
www.facebook/venayaksa
----------------------------------------------------------------------------
SC: Gol A Gong, Toto ST Radik, Halim HD, Nandang Aradea, Sulaiman Djaya, Dadie RsN, Arief Kirdiat, Maya Rani Wulan.
copy paste dari
rumah dunia
Setelah Ode Kampung I “Temu Sastrawan se-Indonesia” dilaksanakan pada bulan Februari 2006 yang dihadiri oleh 150 satrawan, Ode Kampung II “Temu Komunitas Sastra se-Indonesia” pada bulan Juli 2007 yang cukup menghebohkan konstelasi kesusastraan Indonesia, terutama dengan “Pernyataan Sikap” yang ditandatangani oleh lebih dari 200 sastrawan, dan Ode Kampung III “Temu Komunitas Literasi” pada tanggal 5-7 Desember 2008 yang mencoba menyebarkan virus kebajikan melalui buku-buku dan gerakan literasi di Indonesia, kini Rumah Dunia kembali menyelenggarakan Ode Kampung IV, hajatan yang dinanti-nanti oleh para budayawan, seniman, sastrawan, penggiat literasi, para akademisi dan seluruh lapisan masyarakat ini.
Seyogianya, Ode Kampung adalah program kerja tahunan Rumah Dunia. Namun karena pelbagai kendala, terutama restrukturisasi internal, akhirnya Ode Kampung ini molor setahun dari yang dijadwalkan. Selain itu persoalan dana menjadi alasan klasik yang sedikit mengganggu. Namun dengan sedikit tekad dan nekad serta motivasi dari pelbagai pihak, akhirnya kami memberanikan diri menggulirkan kembali event ini. Ode Kampung IV yang akan diselenggarakan pada tanggal 3-5 Desember 2010 ini kami beri judul “Banten Art Festival.” Berbeda dengan Ode Kampung terdahulu yang lebih banyak kegiatan diskusi, kegiatan kali ini akan lebih memfokuskan pada wilayah seni pertunjukkan, mulai dari seni tradisional hingga kontemporer. Tontonan menarik mulai dari seni tari, musik, teater dan monolog, serta pembacaan puisi dari para penyair terpilih dari perwakilan kebudayan di Indonesia akan kami ramu menjadi tontonan apik yang sayang untuk dilewatkan. Jika tak ada aral melintang, kita akan menonton lebih dari 25 pementasan. Selain itu, untuk merangsang minat pelajar dan mahasiswa serta khayalak, para seniman yang tampil itu akan diminta memberikan ilmu dan pengalamannya dalam bentuk workshop. Pada momen ini juga akan diselenggarakan diskusi yang guyub dengan para pembicara yang ahli di bidangnya.
Seperti kegiatan Ode Kampung sebelumnya, kami mengundang siapapun Anda yang ingin terlibat pada kegiatan ini. Caranya sederhana. Anda tinggal mendaftarkan diri melalui email: odekampungempat@yahoo.com cc: venayaksa80@yahoo.com dan gm_cakrawala@yahoo.com dan bersedia untuk membayar Rp. 50.000. Dana ini adalah untuk menyewa penginapan di rumah warga kampung. Selama mengikuti kegiatan ini biaya makan ditanggung oleh Rumah Dunia.
Total biaya yang dibutuhkan Rp. 120 juta. Dana awal dari block grant Rintisan Balai Belajar Bersama sebesar Rp. 20 jt. Seperti biasa, gotong royong. Jika ada yang kelebihan rezeki, silahkan tranfer ke BCA Serang, norek 245 188 5733, an Asih Purwaningtyas.
Setiap peserta Ode Kampung IV yang telah mendaftar, secara berkala akan terus kami umumkan hingga mencapai batas maksimal peserta sejumlah 400 orang. Untuk informasi lebih lanjut, Anda bisa mengakses www.rumahdunia.net. Terimakasih.
Salam,
Ketua Pelaksana
Firman Venayaksa
www.facebook/venayaksa
----------------------------------------------------------------------------
SC: Gol A Gong, Toto ST Radik, Halim HD, Nandang Aradea, Sulaiman Djaya, Dadie RsN, Arief Kirdiat, Maya Rani Wulan.
copy paste dari
rumah dunia
Rabu, 22 September 2010
kebebasan
aku rangkaian binal dari kuda liar
menyambangi arus yang terus menerjang
tak elak kepalan tangan menghantam ombak
demi memecah ringkih bising dunia
aku barisan kecil tinta pena
tertulis singkat dari sajak pinggiran
menorehkan hitam, merah, jingga akan warna
yang kelak akan menjadi rangkaian sempurna
mungkin batu koral akan pecah akan tetesan air
tapi tekat ku takkan lekam akan terjangan badai
dalam permainan harus ada yang mengalah
di meja catur harus siap di atur
dalam tepakan batminton harus ada yang di bolak balik
dalam meja judi selalu ada piritan kartu
tapi aku bukan lah permainan
yang mudah di tendang logika
di gelandang selimut dunia
tapi aku pencerah
buat masa ku kelak
dan rangkaian indah dalam buku diari
karna anak cucuku akan menjadi ragam akan dunia
yang mungkin akan membaca sejarah dari jalan setapak keluarganya
indah menjadi berbeda
namun tetap serangkai akan nada dan irama yang sama
tentang bebas dan merdeka tanpa kekangan yang tertanam di lumbung hati dan telinga
menyambangi arus yang terus menerjang
tak elak kepalan tangan menghantam ombak
demi memecah ringkih bising dunia
aku barisan kecil tinta pena
tertulis singkat dari sajak pinggiran
menorehkan hitam, merah, jingga akan warna
yang kelak akan menjadi rangkaian sempurna
mungkin batu koral akan pecah akan tetesan air
tapi tekat ku takkan lekam akan terjangan badai
dalam permainan harus ada yang mengalah
di meja catur harus siap di atur
dalam tepakan batminton harus ada yang di bolak balik
dalam meja judi selalu ada piritan kartu
tapi aku bukan lah permainan
yang mudah di tendang logika
di gelandang selimut dunia
tapi aku pencerah
buat masa ku kelak
dan rangkaian indah dalam buku diari
karna anak cucuku akan menjadi ragam akan dunia
yang mungkin akan membaca sejarah dari jalan setapak keluarganya
indah menjadi berbeda
namun tetap serangkai akan nada dan irama yang sama
tentang bebas dan merdeka tanpa kekangan yang tertanam di lumbung hati dan telinga
Selasa, 21 September 2010
warisan untuk anak cucu ku
dalam beranda kata
di antara persimpangan dari lonjakan zaman
ketika seorang bocah merengek di tetek ibunya
yang sedang menikmati susu yang sudah terkontaminasi
dari perasan ayah saat malam
atau dari sisa-sisa debu jalanan yang menghampirinya
kerindangan dalam suasana kesejukan menjadi pertanyaan
saat harapan akan nyanyian burung-burung di atas dahan di tebas sang makelar.
dimana langkah pasti dari ayam jantan?
dimana riak merdu dari gemericik hujan?
biru ataukah hijau yang menjadi dambaan
di selewengkan dalam meja jamuan?
bisik dari para pengepul birokrasi
tentang lahan yang di garap menjadi ladang teknologi
lengking resah pengeruk tanah
lari pasti para penghuni rimba
serta seret lesuh dari kaki-kaki yang terkubur dalam ladang
lalu berlari seorang anak ke pangkuan abah
seketika cerita tentang biru laut menjadi bualan semata
karna tak dapat lagi membuktikan akan rindang pohon di bibir pantai
lagi merengek bocah dengan satu pinta
abah mana warisan yang kamu janjikan?
kami baru saja terlahir sudah terbelit hutang
kami baru saja ingin menghirup udara segar sudah tercemar polusi
kami ingin menikmati bening air kali
limbah dan sampah tersebar tak terkendali
kami ingin tertidur di taman
di bekuk oleh oknum-oknum bertameng belati
nyanyian burung camar di gerbang istana
tak goyahkan proyek pembangunan dan penggusuran semata
menutup mata akan lingkungan sekitar
toh rumah ku tak tercium libasan banjir
kembali sang tua menarik pedati
menuju sebuah lentera hati
mengais sisa-sisa makanan dari sisi jalan
di kumpulkan dan di masukkan pada tempat yang sepatutnya
tak banyak yang ia pikirkan akan terjangan cacian akan dirinya
"hanya ingin memberi kehidupan layak untuk anak cucunya kelak"
maafkan abah nak bila kami tak bisa memberi kemewahan seperti orang gedongan di sana
hanya sebaris ladang dan rindang pohon jalan yang bisa abah persembahkan untuk mu
yang mungkin kelak akan menjadi tempat mu berlindung dari penat polusi
mungkin yang kalian butuhkan limpahan materi
namun abah hanya bisa memberi hutan rimaba dengan nuansa desa
walau terjepit di antara kumpulan pemikiran-pemikiran kota
buat pementasan di acara penyuluhan lingkungan hidup di jawa barat....
di antara persimpangan dari lonjakan zaman
ketika seorang bocah merengek di tetek ibunya
yang sedang menikmati susu yang sudah terkontaminasi
dari perasan ayah saat malam
atau dari sisa-sisa debu jalanan yang menghampirinya
kerindangan dalam suasana kesejukan menjadi pertanyaan
saat harapan akan nyanyian burung-burung di atas dahan di tebas sang makelar.
dimana langkah pasti dari ayam jantan?
dimana riak merdu dari gemericik hujan?
biru ataukah hijau yang menjadi dambaan
di selewengkan dalam meja jamuan?
bisik dari para pengepul birokrasi
tentang lahan yang di garap menjadi ladang teknologi
lengking resah pengeruk tanah
lari pasti para penghuni rimba
serta seret lesuh dari kaki-kaki yang terkubur dalam ladang
lalu berlari seorang anak ke pangkuan abah
seketika cerita tentang biru laut menjadi bualan semata
karna tak dapat lagi membuktikan akan rindang pohon di bibir pantai
lagi merengek bocah dengan satu pinta
abah mana warisan yang kamu janjikan?
kami baru saja terlahir sudah terbelit hutang
kami baru saja ingin menghirup udara segar sudah tercemar polusi
kami ingin menikmati bening air kali
limbah dan sampah tersebar tak terkendali
kami ingin tertidur di taman
di bekuk oleh oknum-oknum bertameng belati
nyanyian burung camar di gerbang istana
tak goyahkan proyek pembangunan dan penggusuran semata
menutup mata akan lingkungan sekitar
toh rumah ku tak tercium libasan banjir
kembali sang tua menarik pedati
menuju sebuah lentera hati
mengais sisa-sisa makanan dari sisi jalan
di kumpulkan dan di masukkan pada tempat yang sepatutnya
tak banyak yang ia pikirkan akan terjangan cacian akan dirinya
"hanya ingin memberi kehidupan layak untuk anak cucunya kelak"
maafkan abah nak bila kami tak bisa memberi kemewahan seperti orang gedongan di sana
hanya sebaris ladang dan rindang pohon jalan yang bisa abah persembahkan untuk mu
yang mungkin kelak akan menjadi tempat mu berlindung dari penat polusi
mungkin yang kalian butuhkan limpahan materi
namun abah hanya bisa memberi hutan rimaba dengan nuansa desa
walau terjepit di antara kumpulan pemikiran-pemikiran kota
buat pementasan di acara penyuluhan lingkungan hidup di jawa barat....
Undangan Launching Salon Sastra dan Hari Sastra Nasional
Kepada Yth.
Sastrawan Universal
di Nusantara
Salam Sastra,
Dengan penuh kerendahan hati, kami mengundang saudara/i, pada Lauching CD "Salon Sastra Vol.1", dan Hari Sastyra Nasional, yang Insya Allah diadakan pada:
Hari, tanggal : Sabtu, 16 Oktober 2010
Tempat : Rumah Bambu
Jl. Baido Raya Mo. 75 Rt. 03/05 Kel. Lubang Buaya Kec. Cipayung Jakarta Timur
Acara : 16.00-18.00 Diskusi Budaya, dan Launching CD "Salon Sastra 1",
dengan pembicara: Sutardji Calzoum Bachri, Slamet Raharjo*)
18.00-20.00 Pemutaran CD "Salon Sastra I"
20.00-23.00 Pembacaan Puisi Salon Sastra, Performing Art, Musik "Reservoir"
23.00-02.00 Pembacaan Puisi Alm. KH. RF. Muhammad Muchtar Al Husseini dan zikir
Majlis Muzakaroh.
Kami sangat mengharapkan kehadiran saudara/i sekalian, untuk konfirmasi kehadiran, silah hubungi Sdr. Amdai (081385008076), Motilal Sabilian (0818733597), atau Zachrudin "Udin" Mandarin (085692290158)
Demikian undangan ini kami buat, atas perhatiannya, kami ucapkan terima kasih.
Wassalam,
Badan Muasyaroh Salon Sastra
Amdai Yanti Siregar
Sastrawan Universal
di Nusantara
Salam Sastra,
Dengan penuh kerendahan hati, kami mengundang saudara/i, pada Lauching CD "Salon Sastra Vol.1", dan Hari Sastyra Nasional, yang Insya Allah diadakan pada:
Hari, tanggal : Sabtu, 16 Oktober 2010
Tempat : Rumah Bambu
Jl. Baido Raya Mo. 75 Rt. 03/05 Kel. Lubang Buaya Kec. Cipayung Jakarta Timur
Acara : 16.00-18.00 Diskusi Budaya, dan Launching CD "Salon Sastra 1",
dengan pembicara: Sutardji Calzoum Bachri, Slamet Raharjo*)
18.00-20.00 Pemutaran CD "Salon Sastra I"
20.00-23.00 Pembacaan Puisi Salon Sastra, Performing Art, Musik "Reservoir"
23.00-02.00 Pembacaan Puisi Alm. KH. RF. Muhammad Muchtar Al Husseini dan zikir
Majlis Muzakaroh.
Kami sangat mengharapkan kehadiran saudara/i sekalian, untuk konfirmasi kehadiran, silah hubungi Sdr. Amdai (081385008076), Motilal Sabilian (0818733597), atau Zachrudin "Udin" Mandarin (085692290158)
Demikian undangan ini kami buat, atas perhatiannya, kami ucapkan terima kasih.
Wassalam,
Badan Muasyaroh Salon Sastra
Amdai Yanti Siregar
Sabtu, 18 September 2010
pilihan
dalam postingan kali ini pasti gag akan lebih baik dan lebih indah tulisan yang pak tani luncurkan, atau malah mungkin tak layak untuk di baca bahkan untuk di publikasikan, tapi entah mengapa pak tani malah menulis ide ini.
em...
pak tani sendiri bingung harus memulai dari mana tentang cerita yang sangat sembrawut ini.
mungkin kalian ada ide untuk membantu pak tani menemukan huruf-huruf yang tercecer sehingga menjadi layak untuk menjadi langkah awal dalam perbincangan kali ini?
ok untungnya ada inbox masuk dan memberi sedikit pencerahan yang tadi pergi melayang entah kemana....
jadi begini.....
tapi inget buang jauh-jauh dan langsun close saja bila kalian anggap tulisan ini tak berarti dan terlalu brat untuk kalian cerna, karna di luaran sana pasti lebih banyak penulis yang mahir yang dapat merangkai kata dan mendramatisir kejadian yang di lihat.....
ok tanpa harus panjang lebar lagi yang malah bisa bikin kalian menjadi mual akan tulisan kacau ini, lebih baik kita langsung menutu pada titik inti dari kejadian....
jakarta 11 september 2010
p[erbincangan di sebuah keluarga.
tante : mana ijasah kamu? sini biar tante kirimkan ke kantor dan tante yakin kamu pasti bisa masuk ke halliburton karna tante punya satu jatah kursi
kakak : (dengan enak menembal perbicangan kala itu) iya mana sini ijazahnya. biar nanti hari senin kamu udah bisa langsung kerja di bank lippo.....
anak muda : em.... gimana ya bukan nya menolak tapi.......
tante : kenapa harus tapi? sedangkan waktu terus berputar dan kesempatan gag pernah datang dua kali lho!!!!
perasaan susauh banget sich nunjukin ijazah aja?
anak muda : maaf bukannya saya gag mau, tap[i dalam hidup[ saya punya pilihan sendiri, dan jujur saya sangat berterimakasih banget atas perhatian dan kasih sayang kalian kepada saya, tapi tolong untuk hal ini, saya gag mau kembali di suapi oleh kalian, karna saya sudah besar dan saya punya pilihan sendiri
tante dan kakak mulai geram, terlihat dari paras yang mereka lontarkan. dengan sejuta kata-kata yang di brondongkan kepada anak muda.
anak muda : sekali lagi maaf, dalam hidup saya punyua pilihan sendiri, sudah cukup kalian menyuapi saya sampai saya lulus kuliah, dan sekarang saya mau totalitas di seni. dan tolong saya minta pada kalian. beri saya dukungan atas pilihan yang saya pilih. supaya saya bisa menjalani nya dengan lancar.
tapi apa seni bisa menghidupi kamu? karna kamu hidup[ bukan hanya membawa diri saja nanti nya. tapi kamu akan membawa anak oprang dan juga membiayain anak kamu sendiri kelak. tolong fikirkan akan itu? jangan karna emosi akhirnya kamu memutuskan untuk totalitas di seni? (laju mereka dengan tandu di kepala)
anak muda : hidup adalah pilihan dan bila kita yakin akan pilihan kita, pasti kita tak pernanh merasa sulit untuk menjalaninya, dan untuk rejeki, dimana saja dan bidang apa saja bila kita tekuni dan yakin pasti akna menghasilkan sesuatu... jadi sekali lagi, tolong beri saya kebebasan dan tolong hargai keputusan saya, yang saya butuhkan adalah dukungan bukan perdebatan akan suatu pilihan. toh belum tentu pilihan kalian baik buat saya, dan bila saya gagal karna mengikuti pilihan kalian, pasti kalian tidak pernah mau di salahkan kan???????? sekali lagi saya hanya butuh dukungan dan dan doa restu......
kayanya cukup sampai di sini dulu tulisan ini mengacau laju jari jemari ku, dan sekali lagi serap apa yang di anggap baik dan langsung close saja bila ini tak berguna bagi kalian...
terimakasih sudah sudi mampir di gubuk renta pak tani.... selamat menikmati
em...
pak tani sendiri bingung harus memulai dari mana tentang cerita yang sangat sembrawut ini.
mungkin kalian ada ide untuk membantu pak tani menemukan huruf-huruf yang tercecer sehingga menjadi layak untuk menjadi langkah awal dalam perbincangan kali ini?
ok untungnya ada inbox masuk dan memberi sedikit pencerahan yang tadi pergi melayang entah kemana....
jadi begini.....
tapi inget buang jauh-jauh dan langsun close saja bila kalian anggap tulisan ini tak berarti dan terlalu brat untuk kalian cerna, karna di luaran sana pasti lebih banyak penulis yang mahir yang dapat merangkai kata dan mendramatisir kejadian yang di lihat.....
ok tanpa harus panjang lebar lagi yang malah bisa bikin kalian menjadi mual akan tulisan kacau ini, lebih baik kita langsung menutu pada titik inti dari kejadian....
jakarta 11 september 2010
p[erbincangan di sebuah keluarga.
tante : mana ijasah kamu? sini biar tante kirimkan ke kantor dan tante yakin kamu pasti bisa masuk ke halliburton karna tante punya satu jatah kursi
kakak : (dengan enak menembal perbicangan kala itu) iya mana sini ijazahnya. biar nanti hari senin kamu udah bisa langsung kerja di bank lippo.....
anak muda : em.... gimana ya bukan nya menolak tapi.......
tante : kenapa harus tapi? sedangkan waktu terus berputar dan kesempatan gag pernah datang dua kali lho!!!!
perasaan susauh banget sich nunjukin ijazah aja?
anak muda : maaf bukannya saya gag mau, tap[i dalam hidup[ saya punya pilihan sendiri, dan jujur saya sangat berterimakasih banget atas perhatian dan kasih sayang kalian kepada saya, tapi tolong untuk hal ini, saya gag mau kembali di suapi oleh kalian, karna saya sudah besar dan saya punya pilihan sendiri
tante dan kakak mulai geram, terlihat dari paras yang mereka lontarkan. dengan sejuta kata-kata yang di brondongkan kepada anak muda.
anak muda : sekali lagi maaf, dalam hidup saya punyua pilihan sendiri, sudah cukup kalian menyuapi saya sampai saya lulus kuliah, dan sekarang saya mau totalitas di seni. dan tolong saya minta pada kalian. beri saya dukungan atas pilihan yang saya pilih. supaya saya bisa menjalani nya dengan lancar.
tapi apa seni bisa menghidupi kamu? karna kamu hidup[ bukan hanya membawa diri saja nanti nya. tapi kamu akan membawa anak oprang dan juga membiayain anak kamu sendiri kelak. tolong fikirkan akan itu? jangan karna emosi akhirnya kamu memutuskan untuk totalitas di seni? (laju mereka dengan tandu di kepala)
anak muda : hidup adalah pilihan dan bila kita yakin akan pilihan kita, pasti kita tak pernanh merasa sulit untuk menjalaninya, dan untuk rejeki, dimana saja dan bidang apa saja bila kita tekuni dan yakin pasti akna menghasilkan sesuatu... jadi sekali lagi, tolong beri saya kebebasan dan tolong hargai keputusan saya, yang saya butuhkan adalah dukungan bukan perdebatan akan suatu pilihan. toh belum tentu pilihan kalian baik buat saya, dan bila saya gagal karna mengikuti pilihan kalian, pasti kalian tidak pernah mau di salahkan kan???????? sekali lagi saya hanya butuh dukungan dan dan doa restu......
kayanya cukup sampai di sini dulu tulisan ini mengacau laju jari jemari ku, dan sekali lagi serap apa yang di anggap baik dan langsung close saja bila ini tak berguna bagi kalian...
terimakasih sudah sudi mampir di gubuk renta pak tani.... selamat menikmati
Kamis, 16 September 2010
sajak SKENARIO HIDUP
banyak yang aku sesali dalam hidup
tapi aku terdampar di gurun
di sekeliling hanya ada bebatuan dan pasir
di setiap pandang hanya oase
di bisik telinga hanya sapaan angin menerbangkan yang tersisa
sampai akhirnya terkapar pada ladang kaktus
tumbuh di ruang tandus
menanti hujan yang datang tidaklah mulus
namun masih tetap duri menghunus
aku mencari pandangan sekitar
yang tertangkap mata tak ada apa-apa
mungkin nikmat kala melihat abah tertidur di tikar
namun apa dalam perjalanan dia juga pernah merasakan tak berguna?
memang hidup adalah pilihan
dan aku pun enggan terdampar di gurun
namun waktu harus selalu di tapaki
karna surat dari illahi sudah jelas akan diri
untuk menemukan hidup tidak lah perlu mengeluh
sebab waktu bukan gangsing yang dapat di permainkan
jadilah pemeran sejati dengan segala kerendahan diri
karna skenario hidup sedah di tulis oleh sang produser
tapi aku terdampar di gurun
di sekeliling hanya ada bebatuan dan pasir
di setiap pandang hanya oase
di bisik telinga hanya sapaan angin menerbangkan yang tersisa
sampai akhirnya terkapar pada ladang kaktus
tumbuh di ruang tandus
menanti hujan yang datang tidaklah mulus
namun masih tetap duri menghunus
aku mencari pandangan sekitar
yang tertangkap mata tak ada apa-apa
mungkin nikmat kala melihat abah tertidur di tikar
namun apa dalam perjalanan dia juga pernah merasakan tak berguna?
memang hidup adalah pilihan
dan aku pun enggan terdampar di gurun
namun waktu harus selalu di tapaki
karna surat dari illahi sudah jelas akan diri
untuk menemukan hidup tidak lah perlu mengeluh
sebab waktu bukan gangsing yang dapat di permainkan
jadilah pemeran sejati dengan segala kerendahan diri
karna skenario hidup sedah di tulis oleh sang produser
Minggu, 12 September 2010
sajak EGOIS
aku hanya butir-butir pasir
di hempas angin kemudian berlabu entah dimana
aku hanya bentuk secuil
yang kemudian akan di tanya tentang semuanya
aku bermain di putaran roda
yang kemudian menggelinding sesuai pengemudinya
aku bergumul akan dosa
tanpa tau titik terang seperti apa
sampai pada ketika ku terantuk batu
kemudian menjerit pada NYA
merasa butuh bila sengsara
kemudian acuh bila jaya mendera
bak angin di tepi pantai
sejuk namun dapat meluluhlantahkan
DIA ada
tapi tak di anggap
DIA melihat
tapi kita sering bersembunyi
DIA tahu
tapi kita pura-pura bodoh
kesombongan makhluk melebihi sang pencipta
keegoisan tubuh melebihi sang pemilik dunia
ada petunjuk
melirik godaan dunia
ada perjalanan
memilih hutan belantara
apa indah dengan otak terjejal duka?
kemudian menyalahkan akan semua
di hempas angin kemudian berlabu entah dimana
aku hanya bentuk secuil
yang kemudian akan di tanya tentang semuanya
aku bermain di putaran roda
yang kemudian menggelinding sesuai pengemudinya
aku bergumul akan dosa
tanpa tau titik terang seperti apa
sampai pada ketika ku terantuk batu
kemudian menjerit pada NYA
merasa butuh bila sengsara
kemudian acuh bila jaya mendera
bak angin di tepi pantai
sejuk namun dapat meluluhlantahkan
DIA ada
tapi tak di anggap
DIA melihat
tapi kita sering bersembunyi
DIA tahu
tapi kita pura-pura bodoh
kesombongan makhluk melebihi sang pencipta
keegoisan tubuh melebihi sang pemilik dunia
ada petunjuk
melirik godaan dunia
ada perjalanan
memilih hutan belantara
apa indah dengan otak terjejal duka?
kemudian menyalahkan akan semua
Jumat, 10 September 2010
mohon maaf lahir dan batin
shalat ied udah
makan ketupat udah
jejer di ruang tengah sambil menengadahkan tangan juga udah....
apa ya yang kurang?
oh ya belom minta maaf sama saudara-saudara yang jauh di sana....
buat semua saudara, kawand, dan satu darah yang seiman maupun yang berbeda keyakinan. pak tani, taufik, toa senja, beserta keluarga mengucapkan mohon maaf lahir dan batin.
semoga setelah ramadhan ini kita kembali fitri.....
makan ketupat udah
jejer di ruang tengah sambil menengadahkan tangan juga udah....
apa ya yang kurang?
oh ya belom minta maaf sama saudara-saudara yang jauh di sana....
buat semua saudara, kawand, dan satu darah yang seiman maupun yang berbeda keyakinan. pak tani, taufik, toa senja, beserta keluarga mengucapkan mohon maaf lahir dan batin.
semoga setelah ramadhan ini kita kembali fitri.....
Rabu, 08 September 2010
untuk cinta
sisakan beberapa detik waktumu untuk ku
takkan ku sia-siakan alunan iramanya
biarkan sela itu kosong untuk ku
dan nikmati saja saat aku menjabat tangan mu
biarkan bias embun menyapa wajah mu
jangan coba palingkan dari arahnya
karna aku hanya ingin mengenalmu
dan kemudian menunjukkan kemana arah rumah kita
karna di sana...
telah menunggu bunga-bunga untuk kita pupuk dan sirami
sehingga kita dapat melihat kuncup-kuncup nya
berkembang dan kemudian bermekaran
takkan ku sia-siakan alunan iramanya
biarkan sela itu kosong untuk ku
dan nikmati saja saat aku menjabat tangan mu
biarkan bias embun menyapa wajah mu
jangan coba palingkan dari arahnya
karna aku hanya ingin mengenalmu
dan kemudian menunjukkan kemana arah rumah kita
karna di sana...
telah menunggu bunga-bunga untuk kita pupuk dan sirami
sehingga kita dapat melihat kuncup-kuncup nya
berkembang dan kemudian bermekaran
Label:
pelangi di sore hari,
puisi,
tentang cinta
Selasa, 07 September 2010
SAYEMBARA PENULISAN NASKAH DRAMA
SAYEMBARA PENULISAN NASKAH DRAMA
by Nia Samsihono on Monday, September 6, 2010 at 3:27pm
1. Latar Belakang
Naskah drama merupakan ungkapan perasaan, pikiran, dan pengalaman yang ditulis secara dramatik. Sebuah naskah drama sangat diperlukan dalam sebuah pementasan. Namun, tidak selalu sebuah naskah yang baik akan menghasilkan sebuah pementasan yang baik pula.
Kegiatan drama di Indonesia tidak berkembang seperti karya sastra lainnya. Ada beberapa kendala, salah satunya adalah kurangnya penulis naskah drama dan tentunya juga akan menyebabkan kurangnya naskah drama yang baik. Oleh sebab itu, Pusat Bahasa dalam rangka Bulan Bahasa dan Sastra melaksanakan Sayembara Penulisan Naskah Drama.
2. Tujuan
Sayembara Penulisan Naskah Drama ini bertujuan:
a. meningkatkan minat masyarakat terhadap sastra, khususnya drama,
b. meningkatkan daya cipta dan kreativitas masyarakat terhadap sastra, dan
c. meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap sastra.
3. Peserta
Peserta sayembara Penulisan Naskah Drama bersifat umum di seluruh wilayah Indonesia, usia antara 20-45 tahun dengan bukti kartu tanda penduduk (KTP) yang sah.
4. Persyaratan
a. Tema sayembara penulisan naskah drama akan dimuat dalam antologi drama ini bebas, tidak mengandung pornografi,
terbitan Pusat Bahasa. dan tidak berpotensi menimbulkan konflik yang berkaitan dengan SARA.
b. Naskah drama yang diikutkan sayembara ini harus asli (bukan saduran, terjemahan, dan jiplakan), belum pernah
dipublikasikan/diterbitkan, dan tidak sedang diikutsertakan dalam sayembara sejenis.
c. Setiap naskah drama yang diikutkan dalam sayembara ini diberi pernyataan sebagai karya sendiri atau asli.
d. Naskah drama ditulis dalam bahasa Indonesia, diketik rapi dengan jarak 1,5 spasi di atas kertas HVS kuarto, dan jika
dipentaskan drama ini berdurasi kurang lebih 30 menit.
e. Setiap peserta hanya diperbolehkan mengirimkan satu judul naskah drama yang terdiri atas 10—30 halaman.
f. Naskah drama dikirim langsung ke Panitia Sayembara Penulisan Naskah Drama di Pusat Bahasa, paling lambat
tanggal 9 Oktober 2010, sebanyak tiga rangkap disertai biodata, alangkap lengkap, dan fotokopi identitas diri (cantumkan
provinsi).
g. Sayembara penulisan naskah drama ditujukan untuk umum.
h. Naskah drama yang masuk ke Panitia tidak dikembalikan kepada peserta dan menjadi milik Pusat Bahasa.
i. Naskah drama yang dinilai layak terbit akan dimuat dalam antologi drama terbitan Pusat Bahasa.
5. Penilaian
a. Penilaian naskah dan penentuan pemenang akan dilakukan oleh tim juri yang terdiri atas pakar drama.
b. Penilaian mencakup aspek isi, daya dramatik, penyajian, dan bahasa.
c. Putusan tim juri tidak dapat diganggu gugat.
d. Hasil penilaian akan diumumkan pada 22 Oktober 2010.
6. Hadiah
Pemenang akan mendapat piagam, buku terbitan Pusat Bahasa, dan uang tunai (dipotong PPh sebesar 20%)
Pemenang I : Rp6.000.000,00
Pemenang II : Rp5.000.000,00
Pemenang III : Rp4.000.000,00
Pemenang Harapan I : Rp3.000.000,00
Pemenang Harapan II : Rp2.000.000,00
Pemenang Harapan III: Rp1.500.000,00
7. Alamat Panitia
Panitia Sayembara Penulisan Naskah Drama
Pusat Bahasa
Kementerian Pendidikan Nasional
Jalan Daksinapati Barat IV, Rawamangun Jakarta 13220, Kotak Pos 6259
Telepon (021) 4706287, 4706288, 4896558 Pesawat 127 Faksimile 4750407
saya dapatkan info dari sebuah tag di FB. buat konco-konco, saudara sebangsa dan setanah air di tunggu partisipasinya...
Naskah drama merupakan ungkapan perasaan, pikiran, dan pengalaman yang ditulis secara dramatik. Sebuah naskah drama sangat diperlukan dalam sebuah pementasan. Namun, tidak selalu sebuah naskah yang baik akan menghasilkan sebuah pementasan yang baik pula.
Kegiatan drama di Indonesia tidak berkembang seperti karya sastra lainnya. Ada beberapa kendala, salah satunya adalah kurangnya penulis naskah drama dan tentunya juga akan menyebabkan kurangnya naskah drama yang baik. Oleh sebab itu, Pusat Bahasa dalam rangka Bulan Bahasa dan Sastra melaksanakan Sayembara Penulisan Naskah Drama.
2. Tujuan
Sayembara Penulisan Naskah Drama ini bertujuan:
a. meningkatkan minat masyarakat terhadap sastra, khususnya drama,
b. meningkatkan daya cipta dan kreativitas masyarakat terhadap sastra, dan
c. meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap sastra.
3. Peserta
Peserta sayembara Penulisan Naskah Drama bersifat umum di seluruh wilayah Indonesia, usia antara 20-45 tahun dengan bukti kartu tanda penduduk (KTP) yang sah.
4. Persyaratan
a. Tema sayembara penulisan naskah drama akan dimuat dalam antologi drama ini bebas, tidak mengandung pornografi,
terbitan Pusat Bahasa. dan tidak berpotensi menimbulkan konflik yang berkaitan dengan SARA.
b. Naskah drama yang diikutkan sayembara ini harus asli (bukan saduran, terjemahan, dan jiplakan), belum pernah
dipublikasikan/diterbitkan, dan tidak sedang diikutsertakan dalam sayembara sejenis.
c. Setiap naskah drama yang diikutkan dalam sayembara ini diberi pernyataan sebagai karya sendiri atau asli.
d. Naskah drama ditulis dalam bahasa Indonesia, diketik rapi dengan jarak 1,5 spasi di atas kertas HVS kuarto, dan jika
dipentaskan drama ini berdurasi kurang lebih 30 menit.
e. Setiap peserta hanya diperbolehkan mengirimkan satu judul naskah drama yang terdiri atas 10—30 halaman.
f. Naskah drama dikirim langsung ke Panitia Sayembara Penulisan Naskah Drama di Pusat Bahasa, paling lambat
tanggal 9 Oktober 2010, sebanyak tiga rangkap disertai biodata, alangkap lengkap, dan fotokopi identitas diri (cantumkan
provinsi).
g. Sayembara penulisan naskah drama ditujukan untuk umum.
h. Naskah drama yang masuk ke Panitia tidak dikembalikan kepada peserta dan menjadi milik Pusat Bahasa.
i. Naskah drama yang dinilai layak terbit akan dimuat dalam antologi drama terbitan Pusat Bahasa.
5. Penilaian
a. Penilaian naskah dan penentuan pemenang akan dilakukan oleh tim juri yang terdiri atas pakar drama.
b. Penilaian mencakup aspek isi, daya dramatik, penyajian, dan bahasa.
c. Putusan tim juri tidak dapat diganggu gugat.
d. Hasil penilaian akan diumumkan pada 22 Oktober 2010.
6. Hadiah
Pemenang akan mendapat piagam, buku terbitan Pusat Bahasa, dan uang tunai (dipotong PPh sebesar 20%)
Pemenang I : Rp6.000.000,00
Pemenang II : Rp5.000.000,00
Pemenang III : Rp4.000.000,00
Pemenang Harapan I : Rp3.000.000,00
Pemenang Harapan II : Rp2.000.000,00
Pemenang Harapan III: Rp1.500.000,00
7. Alamat Panitia
Panitia Sayembara Penulisan Naskah Drama
Pusat Bahasa
Kementerian Pendidikan Nasional
Jalan Daksinapati Barat IV, Rawamangun Jakarta 13220, Kotak Pos 6259
Telepon (021) 4706287, 4706288, 4896558 Pesawat 127 Faksimile 4750407
saya dapatkan info dari sebuah tag di FB. buat konco-konco, saudara sebangsa dan setanah air di tunggu partisipasinya...
Senin, 06 September 2010
siapa yang lebih dulu harus kita cintai?
ada yang memainkan kata-kata cinta
ada yang senang akan keberadaan cinta
sering juga orang menangis akan cinta
dan banyak yang terpuruk juga karna cinta
serta banyak lubang menganga karna cinta
lalu cinta seperti apa sebenarnya?
dan cinta apa artinya?
lalu bentuk cinta yang bagaimana sampai bisa membuat begitu?
dan lantunan cinta semerdu apa yang membuat semua terjerembab di dalam nya?
apa cinta?
lalu kenapa cinta?
dan layak kah untuk cinta?
serta baikkah untuk di cintai?
mengerti atau tidak paham
menyangkut atau di sangkut pautkan
sebenarnya ada cinta yang sejati
dan sangat indah untuk dimiliki
namun kita tak sadar akan keberadaan nya
yaitu cinta kita PADA ILLAHI ROBBI
yang telah hadiahkan ruang kita di bumi
jadi masih kah kalian mencari cinta sejati?
jadi dengan tanpa mengurangi rasa hormat
CINTAI DULU TUHAN MU
BARU KAMU AKAN MENDAPATKAN CINTA SEJATI MU
ada yang senang akan keberadaan cinta
sering juga orang menangis akan cinta
dan banyak yang terpuruk juga karna cinta
serta banyak lubang menganga karna cinta
lalu cinta seperti apa sebenarnya?
dan cinta apa artinya?
lalu bentuk cinta yang bagaimana sampai bisa membuat begitu?
dan lantunan cinta semerdu apa yang membuat semua terjerembab di dalam nya?
apa cinta?
lalu kenapa cinta?
dan layak kah untuk cinta?
serta baikkah untuk di cintai?
mengerti atau tidak paham
menyangkut atau di sangkut pautkan
sebenarnya ada cinta yang sejati
dan sangat indah untuk dimiliki
namun kita tak sadar akan keberadaan nya
yaitu cinta kita PADA ILLAHI ROBBI
yang telah hadiahkan ruang kita di bumi
jadi masih kah kalian mencari cinta sejati?
jadi dengan tanpa mengurangi rasa hormat
CINTAI DULU TUHAN MU
BARU KAMU AKAN MENDAPATKAN CINTA SEJATI MU
Minggu, 05 September 2010
sajak DIAM
di bawah sela-sela langit
di balik gelap malam yang menyapa
di antara lingkaran pelangi senja
di dalam kumpulan kunang-kunang di taman
saat embun menyapa
mengukir akan apa yang bergerak di dunia
memberi titik tenang akan langkah sang manusia
menghilangkan resah dari putaran waktu
menari duka di antara
tak terlihat akan senyum yang menggelegar
wanita tanpa busana di tengah wahana
kepala tanpa logika di belahan dada
jari-jari tengah di dalam permainan kata
money politik di saung keagungan
putaran roda di tepi zaman
menggerakkan satu putaran yang bermain di antara poros
di tengah pertikaian ada yang terluka
terhimpit sumpah serapah yang di anggap sampah
satu tombol di putar
memanggil satu kibaran nuansa kebebasan
tapi milik siapa?
lolong anjing semakin meninggi
karna daging sedang di kuliti
dari jiwa yang sebentar lagi mati
dari raga yang sedetik lagi tuli
dari mata yang selangkah lagi membenci
di balik gelap malam yang menyapa
di antara lingkaran pelangi senja
di dalam kumpulan kunang-kunang di taman
saat embun menyapa
mengukir akan apa yang bergerak di dunia
memberi titik tenang akan langkah sang manusia
menghilangkan resah dari putaran waktu
menari duka di antara
tak terlihat akan senyum yang menggelegar
wanita tanpa busana di tengah wahana
kepala tanpa logika di belahan dada
jari-jari tengah di dalam permainan kata
money politik di saung keagungan
putaran roda di tepi zaman
menggerakkan satu putaran yang bermain di antara poros
di tengah pertikaian ada yang terluka
terhimpit sumpah serapah yang di anggap sampah
satu tombol di putar
memanggil satu kibaran nuansa kebebasan
tapi milik siapa?
lolong anjing semakin meninggi
karna daging sedang di kuliti
dari jiwa yang sebentar lagi mati
dari raga yang sedetik lagi tuli
dari mata yang selangkah lagi membenci
Kamis, 02 September 2010
hari sastra nasional akan di adakan di rumah bambu
Dalam rangka memperingati Hari Sastra Nasional, Rumah Bambu akan melaksanakan SALON SASTRA, yang Insya Allah akan dilaksanakan pada:
Hari/tanggal: Sabtu, 16 Oktober 2010
Tempat : Rumah Bambu, Samping Mesjid Al Baidho, Lubang Buaya, Jakarta Timur
Waktu : 20.00-23.00 WIB
Kegiatan SALON SASTRA akan didahului dengan pengumpulan karya puisi, rekaman suara pembacaan puisi dalam CD, dan peluncuran buku puisi, yang didahului dengan diskusi/selamatan launcing buku tersebut pada sore harinya.
Demikian, pemberitahuan ini kami buat, bagi anda yang berminat, harap segera hubungi:
Sdr. Amdai Yanti Siregar, via Email: badai_68@yahoo.com atau facebook, Hp: 081385008076(Simpati), 02185392283 (esia).
Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih. Mohon menyebarkan undangan ini.
Salam Budaya, Wassalamu alaikum Wr.Wb!
PANITIA PELAKSANA:
KELUARGA BESAR RUMAH BAMBU
Catatan:
Pendaftaran dan pengumpulan puisi, biodata, dan rekaman dalam CD, paling lambat tanggal: 26 Agustus 2010. JIka melebihi batas waktu, puisi hanya akan dicetak dalam buku, tanpa melalui proses rekaman.
Sumber: tag Note AMDAI YANTY SIREGAR.
Bagi yang belum jelas, silakan tanya langsung ke sdri. Amdai.
Terima kasih.
tapi bagi yang masih mau mengikuti acara rekaman, kalo gag salah masih di buka kok. coba telp langsung aja ke mba amdai.
nah kalo proses rekaman nya di studio AL-DINO jl.pejuang revolusi. tepatnya di depan kantor pemasaran apartemen casablanca yang masih dalam proses pembangunan.
ayo ikut partisipasinya ya....
foto pak tani waktu ikut proses rekaman
Hari/tanggal: Sabtu, 16 Oktober 2010
Tempat : Rumah Bambu, Samping Mesjid Al Baidho, Lubang Buaya, Jakarta Timur
Waktu : 20.00-23.00 WIB
Kegiatan SALON SASTRA akan didahului dengan pengumpulan karya puisi, rekaman suara pembacaan puisi dalam CD, dan peluncuran buku puisi, yang didahului dengan diskusi/selamatan launcing buku tersebut pada sore harinya.
Demikian, pemberitahuan ini kami buat, bagi anda yang berminat, harap segera hubungi:
Sdr. Amdai Yanti Siregar, via Email: badai_68@yahoo.com atau facebook, Hp: 081385008076(Simpati), 02185392283 (esia).
Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih. Mohon menyebarkan undangan ini.
Salam Budaya, Wassalamu alaikum Wr.Wb!
PANITIA PELAKSANA:
KELUARGA BESAR RUMAH BAMBU
Catatan:
Pendaftaran dan pengumpulan puisi, biodata, dan rekaman dalam CD, paling lambat tanggal: 26 Agustus 2010. JIka melebihi batas waktu, puisi hanya akan dicetak dalam buku, tanpa melalui proses rekaman.
Sumber: tag Note AMDAI YANTY SIREGAR.
Bagi yang belum jelas, silakan tanya langsung ke sdri. Amdai.
Terima kasih.
tapi bagi yang masih mau mengikuti acara rekaman, kalo gag salah masih di buka kok. coba telp langsung aja ke mba amdai.
nah kalo proses rekaman nya di studio AL-DINO jl.pejuang revolusi. tepatnya di depan kantor pemasaran apartemen casablanca yang masih dalam proses pembangunan.
ayo ikut partisipasinya ya....
foto pak tani waktu ikut proses rekaman
![]() |
Rabu, 01 September 2010
sajak oplosan
cerita kami berbau mistis
karena sedang melahap cinta dan kismis
dari putaran roda di samping bola mata
terdengar suara bayi sangat miris
sementara debu kembali hinggap
tapi tak terlihat dimana angin yang membawanya
plastik putih pucat menutupi wajah
palingkan pandangan dari kondisi yang ada
padahal kami tahu dalam berita pertikaian akan pecah
namun seratus kepala masih saja riantg membelai mimpi
sedang sejarah mungkin akan terukir lagi
karna ruang sidang hanya diisi para pemikir-pemikir sampah
kawan, apa telah kamu terima senjata kami
yang di ungkus materi juga penari seksi
kawan, terlihat sudah lengah tubuh kalian
siap menjadi santapan peradaban
2 miliar kepala tertunduk lesuh
karna harapan di gantung di antara kancing-kancing kemejamu
2 juta langkah anak-anak kelaparan
1.969 juta wanita kehilangan keperawanan
100 juta pria di kebiri paksa
976 cacat tertawa sangat dahsyat
layak....
sangat layak untuk di pertanyakan
tentang mereka yang buang hajat dengan tenang
di tanah yang di beli dari pertumpahan darah
karena sedang melahap cinta dan kismis
dari putaran roda di samping bola mata
terdengar suara bayi sangat miris
sementara debu kembali hinggap
tapi tak terlihat dimana angin yang membawanya
plastik putih pucat menutupi wajah
palingkan pandangan dari kondisi yang ada
padahal kami tahu dalam berita pertikaian akan pecah
namun seratus kepala masih saja riantg membelai mimpi
sedang sejarah mungkin akan terukir lagi
karna ruang sidang hanya diisi para pemikir-pemikir sampah
kawan, apa telah kamu terima senjata kami
yang di ungkus materi juga penari seksi
kawan, terlihat sudah lengah tubuh kalian
siap menjadi santapan peradaban
2 miliar kepala tertunduk lesuh
karna harapan di gantung di antara kancing-kancing kemejamu
2 juta langkah anak-anak kelaparan
1.969 juta wanita kehilangan keperawanan
100 juta pria di kebiri paksa
976 cacat tertawa sangat dahsyat
layak....
sangat layak untuk di pertanyakan
tentang mereka yang buang hajat dengan tenang
di tanah yang di beli dari pertumpahan darah
Senin, 30 Agustus 2010
sajak 0.1
bersandar dari ribuan tanya
menentukan jalan yang lama tertutup tanah
dalam diri terkurung sebaris harap
mengukir angan yang mudah terbawa angin
dalam tumpukan resah berdendang bisik jangkrik
menyusuri niat untuk kembali pada cahaya terang
di sini
di antara tumpukan dosa
di balik sajak gelap dari nista
di dalam lumbung kegelisahan
di antara basuhan sajak illahi dan bentangan sajadah panjang
kembali mengukir renung
menentukan jalan yang lama tertutup tanah
dalam diri terkurung sebaris harap
mengukir angan yang mudah terbawa angin
dalam tumpukan resah berdendang bisik jangkrik
menyusuri niat untuk kembali pada cahaya terang
di sini
di antara tumpukan dosa
di balik sajak gelap dari nista
di dalam lumbung kegelisahan
di antara basuhan sajak illahi dan bentangan sajadah panjang
kembali mengukir renung
Kamis, 26 Agustus 2010
sajak SIAPA
satu harap dalam sajak
usang di terjang lintingan pengepul mimpi
lajang telanjang di atas ranjang
betina bertingkah seperti tak merasa berdosa
satu lagi jeritan air ketuban yang pecah
mengabarkan pada dunia bahwa di sini telah terlahir satu nama baru
tubuh ringan belum lah berdosa
yang kemudian akan di tempa menjadi hitam, merah, abu-abu, atau bahkan tak berwarna
lalu sang pemilik mengintip pasti
melihat para kumpulan gembala yang sedang berjudi
mempertaruhkan apa?
harta di dunia katanya
kejayaan di depan publik pikirnya
keindahan rumah megah, harap nya
sedang sang gembel dengan nada termalu-malu berkata
"mencari keridoan illahi yang lebih pasti tentunya"
"alah rengek gembel yang haus akan darah, jangan lah kalian dengarkan"
raung serigala dengan seonggok daging di mulutnya
mewah mu tak seindah kemewahan yang kami miliki
indah mu tak kekal di akhirat nanti
dan diri mu akan menjadi kayu bakar nanti
usang di terjang lintingan pengepul mimpi
lajang telanjang di atas ranjang
betina bertingkah seperti tak merasa berdosa
satu lagi jeritan air ketuban yang pecah
mengabarkan pada dunia bahwa di sini telah terlahir satu nama baru
tubuh ringan belum lah berdosa
yang kemudian akan di tempa menjadi hitam, merah, abu-abu, atau bahkan tak berwarna
lalu sang pemilik mengintip pasti
melihat para kumpulan gembala yang sedang berjudi
mempertaruhkan apa?
harta di dunia katanya
kejayaan di depan publik pikirnya
keindahan rumah megah, harap nya
sedang sang gembel dengan nada termalu-malu berkata
"mencari keridoan illahi yang lebih pasti tentunya"
"alah rengek gembel yang haus akan darah, jangan lah kalian dengarkan"
raung serigala dengan seonggok daging di mulutnya
mewah mu tak seindah kemewahan yang kami miliki
indah mu tak kekal di akhirat nanti
dan diri mu akan menjadi kayu bakar nanti
sajak ACAK
langkah ku ke belakang
tatapan ku ada di samping kanan dan kiri
harapan ku tergantung di tiang jemuran
harga diri ku terboyong sajak jalanan
putaran roda dalam lorong kebebasan
butuh cahaya untuk dapat melihat dunia
sedang gelap tak henti menggoda di pelupuk mata
buku di sini semakin lusuh
tapi tak urungkan makna yang tersirat di dalam nya
bahkan bungkus kacang goreng pun berlabel sebuah ijazah
tatapan ku ada di samping kanan dan kiri
harapan ku tergantung di tiang jemuran
harga diri ku terboyong sajak jalanan
putaran roda dalam lorong kebebasan
butuh cahaya untuk dapat melihat dunia
sedang gelap tak henti menggoda di pelupuk mata
buku di sini semakin lusuh
tapi tak urungkan makna yang tersirat di dalam nya
bahkan bungkus kacang goreng pun berlabel sebuah ijazah
Minggu, 22 Agustus 2010
sajak untuk bunda
mungkin tetesan ini tak bisa ku pungkiri
saat seharusnya kita bersama mentap senja
dengan hiasan pelangi yang sempatkan untuk hadir
namun kini tak ada lagi akan rangkaian itu
memeluk mu hanya sebuah harap
walau aku tau dirimu tak pernah mati dalam hati ini
rangkaian indah dari belaian tangan mu
rajutan nada merdu yang selalu menyusup di telinga ku
hiasan bening ketulusan dari senyum termanis mu
dan pelukan hangat yang tak dapat tergantikan
harusnya kini kita bernyanyi bersama
tapi saat malam datang
dan memberitahu ku akan kenyataan yang sebenarnya
aku tak dapat lagi berkata
mungkin laut memang biru
langit senja memang menyejukkan insan
serta pelangi hadirkan kekaguman yag dahsyat
namun menurut ku itu semua tak ada bandingan
bila saat aku memelukmu dengan
selamat ulang tahun alm. bunda memang tak ada lagi nyanyian indah yang biasanya kita nyanyikan di saung depan rumah. namun di sini semoga hadiah ini akan menjadi lebih berarti dan bermakna saat tubuh hina ini sujud dan bercerita pada sang pemilik alam semesta.
saat seharusnya kita bersama mentap senja
dengan hiasan pelangi yang sempatkan untuk hadir
namun kini tak ada lagi akan rangkaian itu
memeluk mu hanya sebuah harap
walau aku tau dirimu tak pernah mati dalam hati ini
rangkaian indah dari belaian tangan mu
rajutan nada merdu yang selalu menyusup di telinga ku
hiasan bening ketulusan dari senyum termanis mu
dan pelukan hangat yang tak dapat tergantikan
harusnya kini kita bernyanyi bersama
tapi saat malam datang
dan memberitahu ku akan kenyataan yang sebenarnya
aku tak dapat lagi berkata
mungkin laut memang biru
langit senja memang menyejukkan insan
serta pelangi hadirkan kekaguman yag dahsyat
namun menurut ku itu semua tak ada bandingan
bila saat aku memelukmu dengan
selamat ulang tahun alm. bunda memang tak ada lagi nyanyian indah yang biasanya kita nyanyikan di saung depan rumah. namun di sini semoga hadiah ini akan menjadi lebih berarti dan bermakna saat tubuh hina ini sujud dan bercerita pada sang pemilik alam semesta.
Sabtu, 21 Agustus 2010
sajak TAK KARUAN
telah lama juga ternyata pak tani tak menampakkan batang idung nya. mungkin karna pak tani sedang banyak melakukan meditasi di bulan ramadan, tapi ketahuilah wahai saudara, sahabat dan kekasih ku tercinta bahwa ternyata kerinduan pak tani untuk dapat berdiskusi dengan kalian semua sering mengganggu tidur pak tani. dan sampai pada akhirnya pak tani pun menyempatkan sedikit waktu pak tani untuk menyapa kalian semua.
kemarin pak tani terjebak dalam lubang yang menyesatkan di dalam nya pak tani menemukan tulisan begini
CINTA TAK USAH DI UJI, TAPI PERTAHANKAN DIA, DAN BERI DIA PUPUK AGAR TUMBUH DENGAN SUBUR
sedang pak tani sendiri tak bersahabat dengan cinta, karna cinta pak tani kemarin baru saja di serang hama wereng yang tiba-tiba datang menyapa tanpa ada kata permisi
sajak TAK KARUAN
ruangan di sini sepi
tak terdengar gelak tawa di dalam nya
sedang lampu menyala
dan ada puntung rokok yang masih saja nyala
siapa yang sedang singgah barusan
hanya ada butir peluru di sana
dan lendir dalam mangkok yang berwarna merah
ada apa dengan orang kala tadi?
mungkin pertikaian darah terjadi tadi
surat berwarna merah jambu di atas meja
menyiratkan kegelisahan tentang sebuah pesan
kematian
kematian
jantungkun tak dapat kurasa debaran nya
terlalu cepat dia berdetak
tidak
ternyata kematian menyambangi lagi
setelah si tua mati ketika mencuri nasi di tong sampah
kini sang ibu muda yang mati
karna mempertahankan janin di dalam nya untuk tumbuh
dalam berita banyak bahasa sanse kerta
dalam artian bahwa panglima kini sudah tak lagi berwibawa
terbunuh dalam selangkangan wanita
terbius akan racun dunia
senjata terhempas bebas
menembus dinding yang mudah terkoreh
sedang sejarah menjadi pembungkus martabak manis
di taburi kacang serta lumeran coklat
ternyata tubuh makin renta
tak ada lagi bunga dan daun di tiap cabang nya
hanya serangga dan rayap yang tersisa
menghabiskan segala sehingga akan tumbang pada terjangan angin kala kemarau nanti
kemarin pak tani terjebak dalam lubang yang menyesatkan di dalam nya pak tani menemukan tulisan begini
CINTA TAK USAH DI UJI, TAPI PERTAHANKAN DIA, DAN BERI DIA PUPUK AGAR TUMBUH DENGAN SUBUR
sedang pak tani sendiri tak bersahabat dengan cinta, karna cinta pak tani kemarin baru saja di serang hama wereng yang tiba-tiba datang menyapa tanpa ada kata permisi
sajak TAK KARUAN
ruangan di sini sepi
tak terdengar gelak tawa di dalam nya
sedang lampu menyala
dan ada puntung rokok yang masih saja nyala
siapa yang sedang singgah barusan
hanya ada butir peluru di sana
dan lendir dalam mangkok yang berwarna merah
ada apa dengan orang kala tadi?
mungkin pertikaian darah terjadi tadi
surat berwarna merah jambu di atas meja
menyiratkan kegelisahan tentang sebuah pesan
kematian
kematian
jantungkun tak dapat kurasa debaran nya
terlalu cepat dia berdetak
tidak
ternyata kematian menyambangi lagi
setelah si tua mati ketika mencuri nasi di tong sampah
kini sang ibu muda yang mati
karna mempertahankan janin di dalam nya untuk tumbuh
dalam berita banyak bahasa sanse kerta
dalam artian bahwa panglima kini sudah tak lagi berwibawa
terbunuh dalam selangkangan wanita
terbius akan racun dunia
senjata terhempas bebas
menembus dinding yang mudah terkoreh
sedang sejarah menjadi pembungkus martabak manis
di taburi kacang serta lumeran coklat
ternyata tubuh makin renta
tak ada lagi bunga dan daun di tiap cabang nya
hanya serangga dan rayap yang tersisa
menghabiskan segala sehingga akan tumbang pada terjangan angin kala kemarau nanti
Selasa, 17 Agustus 2010
sajak UPACARA BENDERA
mendung menyelimuti
menutup celah-celah terang mentari
bersama aliran yang turun
terbawa arus deras diri
dalam jibaran sang merah putih
lusuh si atas tiang kebebasan
tumpah semua...sirna semua
tak ada lagi gerekan tali
kami berdiri...
menegakkan kepala
dan menghormat tegak
busungkan dada melipat tangan di antaranya
sambil merasakan apa yang tersisa
yang kini tertulis dalam lembar sejarah
yang tak lusuh walau butiran hujan membasahi raga
menutup celah-celah terang mentari
bersama aliran yang turun
terbawa arus deras diri
dalam jibaran sang merah putih
lusuh si atas tiang kebebasan
tumpah semua...sirna semua
tak ada lagi gerekan tali
kami berdiri...
menegakkan kepala
dan menghormat tegak
busungkan dada melipat tangan di antaranya
sambil merasakan apa yang tersisa
yang kini tertulis dalam lembar sejarah
yang tak lusuh walau butiran hujan membasahi raga
Jumat, 13 Agustus 2010
jangan lupa sayang
sayang sebentar lagi pagi
mungkin kita akan kembali membungkus mimpi kita
kembali harus membeli duniawi dengan peluh keringat
tapi sayang jangan lupa untuk berdoa
sayang lengkingan ayam telah menyambangi rumah kita
lebih baik kita bergegas dan berkemas
sebelum kita di paksa untuk berlari
tapi sayang jangan lupa untuk bersyukur padaNYA
karna semalam kita tertidur dan kini masih bisa terbangun
sayang lihat anak kita
telah membentangkan sajadah
mari bergegas untuk curhat PADA NYA
sebelum waktunya akan tiba pada kita
mungkin kita akan kembali membungkus mimpi kita
kembali harus membeli duniawi dengan peluh keringat
tapi sayang jangan lupa untuk berdoa
sayang lengkingan ayam telah menyambangi rumah kita
lebih baik kita bergegas dan berkemas
sebelum kita di paksa untuk berlari
tapi sayang jangan lupa untuk bersyukur padaNYA
karna semalam kita tertidur dan kini masih bisa terbangun
sayang lihat anak kita
telah membentangkan sajadah
mari bergegas untuk curhat PADA NYA
sebelum waktunya akan tiba pada kita
Rabu, 11 Agustus 2010
apa aku busuk?
dalam konsep kita adalah sama
tak ada yang beda karna kita satu rahim dan tulang rusuk yang sama
dalam perjalanan kita menjadi berbeda
berubah haluan namun memiliki cinta yang sama
memiliki keyakinan yang sama
memiliki satu tujuan yang sama
dan menyembah dengan maksud yang sama pula
jadi masih kah kita harus berbeda?
berdebat
memperdebatkan
atau malah menghina dan mencela
otak memang tak selamanya berakal
dan pikiran tidak selamanya sejernih embun
namun yakin dalam hati kita masih memiliki hal yang suci
lalu menyapa kalian tak gunakan hati?
menyapa sekitar dengan pikiran saja
menyambangi sekitar dengan akal dan logika saja
lalu kemana kegunaan hati?
apa sudah di masak dalam kuali?
di jadikan sambal balado
dengan bumbu segala tentang duniawi
yang selalu membutakan mata hati
tak ada yang beda karna kita satu rahim dan tulang rusuk yang sama
dalam perjalanan kita menjadi berbeda
berubah haluan namun memiliki cinta yang sama
memiliki keyakinan yang sama
memiliki satu tujuan yang sama
dan menyembah dengan maksud yang sama pula
jadi masih kah kita harus berbeda?
berdebat
memperdebatkan
atau malah menghina dan mencela
otak memang tak selamanya berakal
dan pikiran tidak selamanya sejernih embun
namun yakin dalam hati kita masih memiliki hal yang suci
lalu menyapa kalian tak gunakan hati?
menyapa sekitar dengan pikiran saja
menyambangi sekitar dengan akal dan logika saja
lalu kemana kegunaan hati?
apa sudah di masak dalam kuali?
di jadikan sambal balado
dengan bumbu segala tentang duniawi
yang selalu membutakan mata hati
Senin, 09 Agustus 2010
cerita bus kota
dalam lorong waktu, ketika permainan baru saja di mulai.
apa ada yang ingin bertanya kemana arah bus kota membawa kita sekarang?
lebih baik jangan banyak bertanya, nikmati saja perjalanan ini dan jangan lupa akan barang bawaan kalian karna di sini arus sangat deras. bila meleng sedikit bisa raib semua yang kalian bawa tadi.
nah lalu bagaimana dengan tujuan kita kali ini? pertanyaan yang baru saja kawan mu tanyakan pada kondektur yang baru saja melintas di hadapan mu, begini saja apa tadi kamu sudah perhatikan dengan benar" akan label yang terpasang di dasbord bus kota ini? ini jalurnya cawang - kampung melayu. bukan jurusan surga-neraka. jadi bila kalian salah jalur lebih baik berhenti di sini, sebelum kalian terbawa ikut rombongan yang sedang bimbang.
nah bagaimana dengan kawan di sebelah mu? apa tujuan kamu sudah benar? atau kamu sedang menyusuri jalan menuju amis daging dan bangkai? bila yang kamu cari itu, kamu seharusnya menaiki bus yang tujuan nya. manggarai-tanjung priok, karna di sana baru saja terjadi kuburan masal ketika beberapa kepala bertameng baja terkubur dalam kobaran amarah sang mpu pemilik daerah.
teriak anak bayi di balik baju ketika sang ibu sedang menyusui nya dengan amat santai nya, tak peduli dengan mata-mata yang mencoba mencuri arah yang sama, dan membiarkan para pencuri itu memainkan imajinasinya tentang putih buah dada dan emutan mesra sang bayi. ah aku hanya memberi minum anak ku saja"dalam hati dengan tenang dia berkata". toh aku telah menempati tempat duduk yang sudah aku boking sebelum nya. jadi mengapa aku harus ragu akan tujuan dan arah yang sedang aku naiki sekarang.
sementara di baris yang berbeda debat antara beberapa orang yang menggunakan kostum baju bola. aku the jack, sedang aku viking, aku ini aremania, aku bonek. ah anjing semua sama kalian "teriak lantang sang kenek bus" sekarang kalian bisa bicara seperti itu dan duduk bersama, tapi liat sebentar lagi kalian akan saling membunuh dan mencaci antar sesama. buat apa kalian hidup kalo nyatanya hanya saling menghina dan membunuh saja?
sementara sang kecil dengan kotak semir yang sama dekil nya (iwan fals punya), dengan rasa yang semakin terkapar di pintu bus kota, tak memperdulikan akan semua yang ada di dalam bus kota. karna dia enggan menjadi sampah pula bagi pemikiran yang terasuki banyak belatung. ah niat ku hanya saja satu mencari nafkah yang halal agar tubuh ku tak ternodai oleh berjuta siksa nantinya, dan menyapa siapa saja yang datang tanpa mau tau siapa dia dan latar belakang nya. toh hidup adalah saling menghargai dan menghormati. bukan saling mencaci dan membenci.
hina aku di dunia, tapi aku yakin. aku tak hina di akhirat nantinya....
apa ada yang ingin bertanya kemana arah bus kota membawa kita sekarang?
lebih baik jangan banyak bertanya, nikmati saja perjalanan ini dan jangan lupa akan barang bawaan kalian karna di sini arus sangat deras. bila meleng sedikit bisa raib semua yang kalian bawa tadi.
nah lalu bagaimana dengan tujuan kita kali ini? pertanyaan yang baru saja kawan mu tanyakan pada kondektur yang baru saja melintas di hadapan mu, begini saja apa tadi kamu sudah perhatikan dengan benar" akan label yang terpasang di dasbord bus kota ini? ini jalurnya cawang - kampung melayu. bukan jurusan surga-neraka. jadi bila kalian salah jalur lebih baik berhenti di sini, sebelum kalian terbawa ikut rombongan yang sedang bimbang.
nah bagaimana dengan kawan di sebelah mu? apa tujuan kamu sudah benar? atau kamu sedang menyusuri jalan menuju amis daging dan bangkai? bila yang kamu cari itu, kamu seharusnya menaiki bus yang tujuan nya. manggarai-tanjung priok, karna di sana baru saja terjadi kuburan masal ketika beberapa kepala bertameng baja terkubur dalam kobaran amarah sang mpu pemilik daerah.
teriak anak bayi di balik baju ketika sang ibu sedang menyusui nya dengan amat santai nya, tak peduli dengan mata-mata yang mencoba mencuri arah yang sama, dan membiarkan para pencuri itu memainkan imajinasinya tentang putih buah dada dan emutan mesra sang bayi. ah aku hanya memberi minum anak ku saja"dalam hati dengan tenang dia berkata". toh aku telah menempati tempat duduk yang sudah aku boking sebelum nya. jadi mengapa aku harus ragu akan tujuan dan arah yang sedang aku naiki sekarang.
sementara di baris yang berbeda debat antara beberapa orang yang menggunakan kostum baju bola. aku the jack, sedang aku viking, aku ini aremania, aku bonek. ah anjing semua sama kalian "teriak lantang sang kenek bus" sekarang kalian bisa bicara seperti itu dan duduk bersama, tapi liat sebentar lagi kalian akan saling membunuh dan mencaci antar sesama. buat apa kalian hidup kalo nyatanya hanya saling menghina dan membunuh saja?
sementara sang kecil dengan kotak semir yang sama dekil nya (iwan fals punya), dengan rasa yang semakin terkapar di pintu bus kota, tak memperdulikan akan semua yang ada di dalam bus kota. karna dia enggan menjadi sampah pula bagi pemikiran yang terasuki banyak belatung. ah niat ku hanya saja satu mencari nafkah yang halal agar tubuh ku tak ternodai oleh berjuta siksa nantinya, dan menyapa siapa saja yang datang tanpa mau tau siapa dia dan latar belakang nya. toh hidup adalah saling menghargai dan menghormati. bukan saling mencaci dan membenci.
hina aku di dunia, tapi aku yakin. aku tak hina di akhirat nantinya....
Minggu, 08 Agustus 2010
untuk MIMPI
mungkin hanya butir-butir mimpi
tak lebih dari sebuah harap
mungkin tidak hanya saat malam dan pagi
menutup mata melihat dengan seksama
ya dari butiran mimpi
dari titik-titik imajinasi
berlonjakan, menghantui diri
untuk apa yang kita nanti
raut takkan surut
tak pula kalut karna pembalut
bukan pula kode buntut
bak nyanyian burung perkutut
dalam tarian mimpi
derasnya terbawa arus waktu
membawa kita bangun dari sini
segera singsingkan lengan dan baju
karna berawal dari mimpi
kita memeluk dunia dengan pasti
karna kita bukan hanya pemimpi
namun kita yang menciptakan mimpi jadi lebih pasti
to : my friend alang michi, ingat kawan mimpi kita akan jadi kenyataan.... terus kobarkan bendera nya walau hari hujan dan petir menyambar"....
aku hanya petani yang berteduh di langit senja,
tak lebih dari sebuah harap
mungkin tidak hanya saat malam dan pagi
menutup mata melihat dengan seksama
ya dari butiran mimpi
dari titik-titik imajinasi
berlonjakan, menghantui diri
untuk apa yang kita nanti
raut takkan surut
tak pula kalut karna pembalut
bukan pula kode buntut
bak nyanyian burung perkutut
dalam tarian mimpi
derasnya terbawa arus waktu
membawa kita bangun dari sini
segera singsingkan lengan dan baju
karna berawal dari mimpi
kita memeluk dunia dengan pasti
karna kita bukan hanya pemimpi
namun kita yang menciptakan mimpi jadi lebih pasti
to : my friend alang michi, ingat kawan mimpi kita akan jadi kenyataan.... terus kobarkan bendera nya walau hari hujan dan petir menyambar"....
aku hanya petani yang berteduh di langit senja,
Sabtu, 07 Agustus 2010
sajak song kosong
tamparan demi tamparan tak berhenti menari
mematahkan batang korek api di genggaman
tak pelak juga tentang butir pasir di sini
berlalu dari sisi-sisi rangkulan tangan
sedang revolusi sudah harusnya pasti
tak lagi mati atau tertindas di sudut ruang
lalu kuatkan kita
jangan goyah akan apa yang ada
dalam semilir gosip yang terbang tak tentu arah
jangan retak kita dalam bilik bambu yang rapuh dimakan rayap
kong kali kong
hanya omong kosong
song kosong
sajak bingkai kosong
bukan raukan saku yang dalam menjilat pantat
bukan rekapan laknat dalam situasi maksiat
siasat hanya butiran laknat
bangsat-bangsat berkelibat
bangun dari mimpi panjang
karna semua harap telah terpajang di arena pertokoan
telah di beri label dan di pajang manja
lalu kapan kita akan berlari
kalo kita masih senang kaki terkunci
bangun dari tidur panjang
dan gapai langkah perjuangan yang telah lama tertimbun
mematahkan batang korek api di genggaman
tak pelak juga tentang butir pasir di sini
berlalu dari sisi-sisi rangkulan tangan
sedang revolusi sudah harusnya pasti
tak lagi mati atau tertindas di sudut ruang
lalu kuatkan kita
jangan goyah akan apa yang ada
dalam semilir gosip yang terbang tak tentu arah
jangan retak kita dalam bilik bambu yang rapuh dimakan rayap
kong kali kong
hanya omong kosong
song kosong
sajak bingkai kosong
bukan raukan saku yang dalam menjilat pantat
bukan rekapan laknat dalam situasi maksiat
siasat hanya butiran laknat
bangsat-bangsat berkelibat
bangun dari mimpi panjang
karna semua harap telah terpajang di arena pertokoan
telah di beri label dan di pajang manja
lalu kapan kita akan berlari
kalo kita masih senang kaki terkunci
bangun dari tidur panjang
dan gapai langkah perjuangan yang telah lama tertimbun
bukan itu
tinggal di rumah sampah
dalam kemewahan yang tidaklah nyata
renung hanya bongkahan nista
di setiap detik raungan jiwa mengejolak
apa harta?
apa tahta?
apa segala?
tidak
bukan itu
bukan semua
bisik punya bisik beredar deras
tak tertahan dan membeludak
insan lari menghindari tamparan
karna tulus putih dia temukan di bawah dahan ilalang
karna aku, dia dan mereka butuh kasih sayang
bukan hanya kemewahan
dalam kemewahan yang tidaklah nyata
renung hanya bongkahan nista
di setiap detik raungan jiwa mengejolak
apa harta?
apa tahta?
apa segala?
tidak
bukan itu
bukan semua
bisik punya bisik beredar deras
tak tertahan dan membeludak
insan lari menghindari tamparan
karna tulus putih dia temukan di bawah dahan ilalang
karna aku, dia dan mereka butuh kasih sayang
bukan hanya kemewahan
Rabu, 04 Agustus 2010
rangkaian kata-kata sampah
selama melakukan perjalanan kemarin, seperti biasa kalau jenuh sudah mulai menjarah seluruh waktu pak tani. pak tani bakalan banyak menghilang n berlari ke tempat yang bener" sunyi. dan dalam petualangan kali ini pak tani pulang dengan membawa sedikit sampah tulisan yang mungkin sangat hina untuk di bagikan, namun ya entah mengapa pak tani ingin mebagikan pada siapa saja yang mau mendaur ulang sampah milik pak tani..
kata-kata 1
hidup itu bukan "bagaimana caranya"
tapi hidup itu "jalani saja, ikhlas dan sabar"
kata-kata 2
bila cinta tak hadirkan sayap
jangan mencemoohnya dan menghujam dengan sejuta "karena?"
walau dalam gelap kita bersembunyi
yakinlah akan titik terang di sela-sela
mengapa berbicara tak seindah rangkaian?
mungkin bukan hujan bila petir menyambar
buang saja butir pelangi
simpan dalam toples dan hanyutkan ke aliran muara
lalu jangan bertanya dimana akhirnya dia singgah
karna perjalanan waktu akan membawanya
pada tempat yang paling nyaman untuk nya
kata-kata 3
jangan menyesal "karna dan mengapa"
tapi hargai yang dihadapan tanpa banyak menghina
coba berfikir agar tak sia-sia
karna di sela-sela kekosongan
setan telah siap dengan segala-galanya
kata-kata 4
aku bukan lah botol kosong
terisi air, kemudian meluber sia-sia
namun aku adalah tong besar
yang dapat terisi batu, pasir, serabut dan air
dan kemudian mengalir kebawah
menjadi butiran-butiran bersih
dan melepas dahaga para pengembara yang sedang haus
untuk kemudian dia lanjutkan lagi perjalanan
setelah menyinggahi tong besar aku
kata-kata 5
tak ada yang tajam di dunia ini
kecuali "lidah mu"
tak ada yang lebih busuk di dunia ini
kecuali " otak mu"
dan tak ada hal dan apapun yang putih di dunia ini
kecuali "hati mu"
Senin, 02 Agustus 2010
Aku Cinta Indonesia
kami bukan satu batang lidi
terpatahkan kemudian tak dapat berguna lagi
dan kami bukan lantang teriak kosong
saat lapar mendera di balik jendela
namun kami satu rangakaian akan kesatuan
dalam dekap air, nadi dan darah perjuangan yang sama
indonesia
tak hiraukan berapa banyak perbedaan di sini
tak jua mempersoalkan apa warna kulit pembalut
karna kita satu
indonesia
indonesia
di ufuk barat nyanyian merah putih terdendang merdu
di kala senja rangkulan balut merah putih menyambangi jiwa yang sama
dalam lukisan malam kita bersatu dalam rangkaian yang sama
indonesia
indonesia
puisi ini di buat untuk mengikuti gelar puisi aku cinta indonesia yang di adakan oleh blogcamp, dalam rangka menyambut hut kemerdekaan RI ke 65
terpatahkan kemudian tak dapat berguna lagi
dan kami bukan lantang teriak kosong
saat lapar mendera di balik jendela
namun kami satu rangakaian akan kesatuan
dalam dekap air, nadi dan darah perjuangan yang sama
indonesia
tak hiraukan berapa banyak perbedaan di sini
tak jua mempersoalkan apa warna kulit pembalut
karna kita satu
indonesia
indonesia
di ufuk barat nyanyian merah putih terdendang merdu
di kala senja rangkulan balut merah putih menyambangi jiwa yang sama
dalam lukisan malam kita bersatu dalam rangkaian yang sama
indonesia
indonesia
puisi ini di buat untuk mengikuti gelar puisi aku cinta indonesia yang di adakan oleh blogcamp, dalam rangka menyambut hut kemerdekaan RI ke 65
Minggu, 01 Agustus 2010
akan ku kenakan cincin pada jari manis mu wanita ku
sayang apa kamu yang duduk di sana?
sayang apa wangi bunga menuntun mu ke sini?
sayang apa kamu tau rembulan bersinar menyinari apa?
sayang apa ada keyakinan yang sama dalam lumbung kita?
sayang kamu boleh saja bertanya dan ragu akan semua kata" ku tadi
tapi sayang kamu wajib untuk meyakini ini
tentang kado yang ku bawa
tentang cincin yang akan ku kenakan di jari manis mu
karna aku sayang kamu
dan karna aku sangat menyayangi mu
juga karna aku ingin menjadi imam untuk mu dan anak" ku
sayang apa cinta itu adalah ragu?
lalu apa benar sayang itu adalah semu
dan apa iya rasa di sini adalah bisu?
sekali lagi sayang jangan pernah ragu akan cinta ku
jangan tepis akan sayang tulus ku
karna benar adanya aku mencintai mu
dan itu nyata tentang rasa ku pada mu
sayang apa wangi bunga menuntun mu ke sini?
sayang apa kamu tau rembulan bersinar menyinari apa?
sayang apa ada keyakinan yang sama dalam lumbung kita?
sayang kamu boleh saja bertanya dan ragu akan semua kata" ku tadi
tapi sayang kamu wajib untuk meyakini ini
tentang kado yang ku bawa
tentang cincin yang akan ku kenakan di jari manis mu
karna aku sayang kamu
dan karna aku sangat menyayangi mu
juga karna aku ingin menjadi imam untuk mu dan anak" ku
sayang apa cinta itu adalah ragu?
lalu apa benar sayang itu adalah semu
dan apa iya rasa di sini adalah bisu?
sekali lagi sayang jangan pernah ragu akan cinta ku
jangan tepis akan sayang tulus ku
karna benar adanya aku mencintai mu
dan itu nyata tentang rasa ku pada mu
dibawah tiang bendera
coba rasakan, maknai apa benar kita satu tanah, darah dan nadi yang sama?
indonesia...indonesia...indonesia...
indonesia...indonesia...indonesia...
Kamis, 29 Juli 2010
berbisik untuk ibu pertiwi
di bawah tiang bendera
di antara balutan jasa dan prahara
dalam pusaran suatu roda
tentang poros yang berwajah sama
di balik bingkisan luka
tentang merdeka dan mereka
di buang kedalam nista
kemudian menjadi bingkai nyata
bisikan dalam tangis sang saka
mengajak langkah ibu pertiwi
menuju makam para pemberani
mengibarkan bendera setengah tiang
asin langkah menjadi pasti
semakin busuk menunggu di kuliti
karna kita telah banyak mencaci
dan sering kali mengotori
menangis bayi dalam dekapan mimpi
kemudian di usir karna di sini sudah tak ada nasi
ladang konspirasi menjadi lebih menjadi
saat menindas dengan topeng berwajah ibu pertiwi
satu lagi sajak tentang apa yang terjadi
ketika sang merah putih menyambangi perkarangan rumah
ketika kaki para pejuang merasakan perihnya busur dan amunisi
saat kembali bercucuran bendera dengan darah
darah dari pertikaian kekuasanaan semata
di antara balutan jasa dan prahara
dalam pusaran suatu roda
tentang poros yang berwajah sama
di balik bingkisan luka
tentang merdeka dan mereka
di buang kedalam nista
kemudian menjadi bingkai nyata
bisikan dalam tangis sang saka
mengajak langkah ibu pertiwi
menuju makam para pemberani
mengibarkan bendera setengah tiang
asin langkah menjadi pasti
semakin busuk menunggu di kuliti
karna kita telah banyak mencaci
dan sering kali mengotori
menangis bayi dalam dekapan mimpi
kemudian di usir karna di sini sudah tak ada nasi
ladang konspirasi menjadi lebih menjadi
saat menindas dengan topeng berwajah ibu pertiwi
satu lagi sajak tentang apa yang terjadi
ketika sang merah putih menyambangi perkarangan rumah
ketika kaki para pejuang merasakan perihnya busur dan amunisi
saat kembali bercucuran bendera dengan darah
darah dari pertikaian kekuasanaan semata
Rabu, 28 Juli 2010
ini bukan sajak merdeka
kepala pak tani pusing uy, badan juga panas dingin. tapi pengen nulis. jadi maaf ya kalo tulisan pak tani amburadul
tadi ada yang datang n bilang tanggal 1 agustus tampilin puisi ya di acara. duh pak tani berharap aja semoga bisa cepet sembuh. n sebenernya bingung mau nampilin puisi apa di acara mereka...
ini bukan sajak merdeka
lembayung senja berlarian
menyapa langkah yang mulai meredup
dalam saung kita berbicara
semua yang menjadi bingkai dan tragedi adalah nuansa
kala ini tak ada yang istimewa
saat ini tak ada yang berharga
ketika kini tak ada gambaran bahagia
malam ini hanya ada tangan dalam lembar sejarah
apa yang terjadi?
saat suasana memerah
apa yang terbungkam?
saat garuda merengek manja
merah
putih
hitam
kelabu
merdeka
bebas
terbebas
terbelenggu
mati
tameng soekarno sekarang menjadi laskar judi
wajah soeharto terbalut bingkisan tragedi
raut wajah habiebie di tendang ke meja pertempuran
sosok megawati terbalut kerudung politik
dalam tiang banyak yang tergantung
atau sengajakah di gantungkan
agar menjadi belatung
kemudian di makam kan
banyak kasus terbelit di usus
tak terusut memang karna disengaja
biar yang kecil menjadi lebih kerdil
dan yang besar menjadi keras kepala
dulu nadi kita menumpahkan darah yang sama
meneriakkan kabar gembira saat sangsaka berhasil di kibarkan
kini garuda menjadi jargon dalam lambang togel
pancasila menjadi falsafah para pemburu harta karun
dan merah putih menjadi popok si pemimpin ideologi
(lagu indonesia tanah air beta)
seraya berlarian anak-anak kecil meneriakkan lantang kemerdekaan
merdeka kah kami yang memasang sangsaka di depan rumah
merdeka kah petani ketika panen di hargai murah
merdeka kah politikus saat mempermulus kasus
merdeka kah para penerus bangsa saat harus mengenyam pendidikan di balik dinding rapuh
merdeka kah para sarjana saat ijasahnya di gade untuk membeli makan
merdeka kah tni saat bertempur saat konspirasi sedang meninggi
merdeka kah guru saat terlilit hutang rentenir
merdeka kah burung garuda saat mengepakkan sayapnya
merdeka kah sangsaka saat berkibar tertiup angin
merdeka kah kita
saat kata merdeka menyambangi raga
tadi ada yang datang n bilang tanggal 1 agustus tampilin puisi ya di acara. duh pak tani berharap aja semoga bisa cepet sembuh. n sebenernya bingung mau nampilin puisi apa di acara mereka...
ini bukan sajak merdeka
lembayung senja berlarian
menyapa langkah yang mulai meredup
dalam saung kita berbicara
semua yang menjadi bingkai dan tragedi adalah nuansa
kala ini tak ada yang istimewa
saat ini tak ada yang berharga
ketika kini tak ada gambaran bahagia
malam ini hanya ada tangan dalam lembar sejarah
apa yang terjadi?
saat suasana memerah
apa yang terbungkam?
saat garuda merengek manja
merah
putih
hitam
kelabu
merdeka
bebas
terbebas
terbelenggu
mati
tameng soekarno sekarang menjadi laskar judi
wajah soeharto terbalut bingkisan tragedi
raut wajah habiebie di tendang ke meja pertempuran
sosok megawati terbalut kerudung politik
dalam tiang banyak yang tergantung
atau sengajakah di gantungkan
agar menjadi belatung
kemudian di makam kan
banyak kasus terbelit di usus
tak terusut memang karna disengaja
biar yang kecil menjadi lebih kerdil
dan yang besar menjadi keras kepala
dulu nadi kita menumpahkan darah yang sama
meneriakkan kabar gembira saat sangsaka berhasil di kibarkan
kini garuda menjadi jargon dalam lambang togel
pancasila menjadi falsafah para pemburu harta karun
dan merah putih menjadi popok si pemimpin ideologi
(lagu indonesia tanah air beta)
seraya berlarian anak-anak kecil meneriakkan lantang kemerdekaan
merdeka kah kami yang memasang sangsaka di depan rumah
merdeka kah petani ketika panen di hargai murah
merdeka kah politikus saat mempermulus kasus
merdeka kah para penerus bangsa saat harus mengenyam pendidikan di balik dinding rapuh
merdeka kah para sarjana saat ijasahnya di gade untuk membeli makan
merdeka kah tni saat bertempur saat konspirasi sedang meninggi
merdeka kah guru saat terlilit hutang rentenir
merdeka kah burung garuda saat mengepakkan sayapnya
merdeka kah sangsaka saat berkibar tertiup angin
merdeka kah kita
saat kata merdeka menyambangi raga
Selasa, 27 Juli 2010
bingkain kematian
deras arus jaman
menghanyutkan yang lemah ke pusara
liukan kain harap di setiap aliran sungai
menuju ke tumpuan akan kematian
tak peduli itu gembel
atau juga yang pemilik tahta di dunia
toh semua kan merasakan juga
apa yang ada akan menjadi bingkai
bingkai sejarah yang terukir manja
tak tertulis dalam koran
namun tersirat dalam lembar in memoriam
kematian adalah jawaban
derap debu di setiap menit
selalu membawa kabar tentang siapa saja yang menemukan ajalnya
dia berkuasa
namun tidak pada saatnya
dia seorang buta
namun tidak pada saatnya
dia adalah ulama
namun tidak pada waktunya
dia seorang ibu muda
namun tidak pada perjalanannya
dia pemberi jasa
namun sirna ketika datang ajalnya
kematian
pikirkan akan waktu kematian
karna kita nanti mutlak akan pasti menyambangi liang itu
liang saat kita sendiri
tanpa ada yang menemani
tanpa ada yang bisa kita sogok untuk tak di eksekusi
kematian
nisan darah dan noda tanah
akan membalut dan menjadi tanda itu tempat kita
menghanyutkan yang lemah ke pusara
liukan kain harap di setiap aliran sungai
menuju ke tumpuan akan kematian
tak peduli itu gembel
atau juga yang pemilik tahta di dunia
toh semua kan merasakan juga
apa yang ada akan menjadi bingkai
bingkai sejarah yang terukir manja
tak tertulis dalam koran
namun tersirat dalam lembar in memoriam
kematian adalah jawaban
derap debu di setiap menit
selalu membawa kabar tentang siapa saja yang menemukan ajalnya
dia berkuasa
namun tidak pada saatnya
dia seorang buta
namun tidak pada saatnya
dia adalah ulama
namun tidak pada waktunya
dia seorang ibu muda
namun tidak pada perjalanannya
dia pemberi jasa
namun sirna ketika datang ajalnya
kematian
pikirkan akan waktu kematian
karna kita nanti mutlak akan pasti menyambangi liang itu
liang saat kita sendiri
tanpa ada yang menemani
tanpa ada yang bisa kita sogok untuk tak di eksekusi
kematian
nisan darah dan noda tanah
akan membalut dan menjadi tanda itu tempat kita
Senin, 26 Juli 2010
sajak MERAH
berdiri di balik tiang luka
terkubur bersama dengan apa yang ada
biarkan makam menganga
supaya cacing lebih mudah menyambangi tubuh di sana
di atas nisan burung bangkai memantau
apa ada lagi korban yang akan di kuliti
karna cakarnya baru saja terasah gerinda
amis daging kematian semakin kental
ketika perang terjadi di meja diskusi
ketika seorang pengemis meminta jatah makan nya yang di curi
saat petani meminta cangkulnya kembali
jangan tutup mata wahai dewa
kenakan saja dasi dan kemeja mewah mu
lalu apa kamu merasakan belatung yang lambat laun menyambangi setiap rongga hati?
dan kemudian kamu juga akan menjadi babu
karna tak seharusnya tangan dan otak mu berliuk dalam resah jutaan kepala
yang setiap detiknya di hantamkan pada kerasnya ban buldoser
merah
merah
merah
merah
ini sajak merah
yang terukir dalam saung gelisah
dering berbunyi dari dalam lubang kecoa
mengundang para semut dan rayap untuk berkumpul
ternyata siasat dan ulik mengulik sedang terjadi di sana
untuk mengatur siasat memecahkan gerbang bertameng garuda
katanya kutu-kutu telah banyak hinggap di sayapnya
katanya kakinya terantai oleh segitiga bermata satu
katanya kepalanya sudah di tutup masker agar tak dapat melihat jalan
katanya matanya telah tertutup kolera sehingga tak dapat lagi memantau sekitar
terkubur bersama dengan apa yang ada
biarkan makam menganga
supaya cacing lebih mudah menyambangi tubuh di sana
di atas nisan burung bangkai memantau
apa ada lagi korban yang akan di kuliti
karna cakarnya baru saja terasah gerinda
amis daging kematian semakin kental
ketika perang terjadi di meja diskusi
ketika seorang pengemis meminta jatah makan nya yang di curi
saat petani meminta cangkulnya kembali
jangan tutup mata wahai dewa
kenakan saja dasi dan kemeja mewah mu
lalu apa kamu merasakan belatung yang lambat laun menyambangi setiap rongga hati?
dan kemudian kamu juga akan menjadi babu
karna tak seharusnya tangan dan otak mu berliuk dalam resah jutaan kepala
yang setiap detiknya di hantamkan pada kerasnya ban buldoser
merah
merah
merah
merah
ini sajak merah
yang terukir dalam saung gelisah
dering berbunyi dari dalam lubang kecoa
mengundang para semut dan rayap untuk berkumpul
ternyata siasat dan ulik mengulik sedang terjadi di sana
untuk mengatur siasat memecahkan gerbang bertameng garuda
katanya kutu-kutu telah banyak hinggap di sayapnya
katanya kakinya terantai oleh segitiga bermata satu
katanya kepalanya sudah di tutup masker agar tak dapat melihat jalan
katanya matanya telah tertutup kolera sehingga tak dapat lagi memantau sekitar
0
malam dimana bisik jangkrik?
yang biasanya menyambangi kediaman rumah ku
di sini telah aku sugukan beribu cerita
yang biasanya aku lontarkan padanya
bulan mengapa kamu lebih sering tenggelam?
padahal waktu belum menunjukkan tengah malam
sedang mimpiku tergantung padamu
bila kamu pergi maka musnah pula mimpi ku
kemarin wanita memelukku
mendekap ku dan tak ingin lepas dalam rebahan dadaku
namun ketika ayam jantan datang menyapa para kunang-kunang
mengapa dia sudah tak lagi berada dalam sisi ku
yah memang tak mudah menangkap kupu-kupu
ku biarkan dia datang
ku mendekat dia pun lari
ah terlalu lebai saja setiap baris yang ku kenakan
mungkin otak ku telah tersengat bisa ular
sehingga liukan jari-jemari kini makin saja tak tentu dan tak layak untuk di pandang
yang biasanya menyambangi kediaman rumah ku
di sini telah aku sugukan beribu cerita
yang biasanya aku lontarkan padanya
bulan mengapa kamu lebih sering tenggelam?
padahal waktu belum menunjukkan tengah malam
sedang mimpiku tergantung padamu
bila kamu pergi maka musnah pula mimpi ku
kemarin wanita memelukku
mendekap ku dan tak ingin lepas dalam rebahan dadaku
namun ketika ayam jantan datang menyapa para kunang-kunang
mengapa dia sudah tak lagi berada dalam sisi ku
yah memang tak mudah menangkap kupu-kupu
ku biarkan dia datang
ku mendekat dia pun lari
ah terlalu lebai saja setiap baris yang ku kenakan
mungkin otak ku telah tersengat bisa ular
sehingga liukan jari-jemari kini makin saja tak tentu dan tak layak untuk di pandang
Minggu, 25 Juli 2010
oh sajak
berharap sejenak melepas lelah
dalam bisik resah akan putaran waktu
setiap detik terus di pacu
memeriksa denyut jantung yang semakin lemah
dalam ruang sajak lirih terganti
akan perjuangan dan sajak yang semakin sepi
kini menghilang
kemudian timbul dalam kelam
di sini desir mengukir
ukir tangisan akan kesendirian
dimana bentuk yang menjadi harap?
ribuan kilo tak temukan jawaban
goyahkan hati dengan sajak illahi
dalam sujud mencumbu bibir takdir
berharap terang menyambangi kediaman
yang semakin sunyi karna kesendirian
dalam bisik resah akan putaran waktu
setiap detik terus di pacu
memeriksa denyut jantung yang semakin lemah
dalam ruang sajak lirih terganti
akan perjuangan dan sajak yang semakin sepi
kini menghilang
kemudian timbul dalam kelam
di sini desir mengukir
ukir tangisan akan kesendirian
dimana bentuk yang menjadi harap?
ribuan kilo tak temukan jawaban
goyahkan hati dengan sajak illahi
dalam sujud mencumbu bibir takdir
berharap terang menyambangi kediaman
yang semakin sunyi karna kesendirian
Jumat, 23 Juli 2010
sajak linglung
batang ilalang dalam renung
lirih nada di balik irama
tentang yang meminta dan yang menghina
pecahkan saja pembuluh darah di sini
pecahkan dan keluarkan semua urat yang melekat
riang sapi bergumul dalam kubangan
mencari kutu-kutu menghilangkan terik mentari
ini langkah tuyul berjenggot tebal
mencari betina karna uang telah ludas masuk dalam berangkas
ingin membuka namun tak kuat linggis
bom saja biar semua menjadi hancur tanpa sisa
biar arwah disana juga dapat menikmati uang dalam jarahan
dalam senja kita tertawa
di balik senja kita saling menghujam
saat senja kita akan terbuka mata
ketika senja kita mati dan binasa karna kerakusan bak tikus dalam lubang
lirih nada di balik irama
tentang yang meminta dan yang menghina
pecahkan saja pembuluh darah di sini
pecahkan dan keluarkan semua urat yang melekat
riang sapi bergumul dalam kubangan
mencari kutu-kutu menghilangkan terik mentari
ini langkah tuyul berjenggot tebal
mencari betina karna uang telah ludas masuk dalam berangkas
ingin membuka namun tak kuat linggis
bom saja biar semua menjadi hancur tanpa sisa
biar arwah disana juga dapat menikmati uang dalam jarahan
dalam senja kita tertawa
di balik senja kita saling menghujam
saat senja kita akan terbuka mata
ketika senja kita mati dan binasa karna kerakusan bak tikus dalam lubang
Kamis, 22 Juli 2010
jangan bertanya
wajah ku hitam
mimpi ku terantuk batu
langkah ku mati
nafasku beku
hidup dalam lorong
menyalakan cahaya dalam terang
menggali liang lahat
mati dalam lamunan hidup
mimpi ku terantuk batu
langkah ku mati
nafasku beku
hidup dalam lorong
menyalakan cahaya dalam terang
menggali liang lahat
mati dalam lamunan hidup
sajak kebencian tapi ingin
maaf bila pak tani menjadi orang sibuk dan jarang sekali ol.... makanya jarang banget berkunjung ke rumah sobat bloger yang lain...
kali ini pak tani akan memostingkan kembali sajak cinta...
ketika ku ukir sebuah karya yaitu nama mu
saat ku nanti suatu masa
dan itu senyum mu
yang dapat membuatku tenang
tak lain hanya kabar dari sebuah pesan
bahwa kau hadiahkan pelangi pada mimpi malam
langkah yang ku tapak menjadi pasti
saat kamu hadiahkan rangkaian kata-kata
satu tanya dalam ruang
apa kamu tenang dengan sajak ku?
aku pernah buak kamu tak tenang
namun itu dulu
ketika topeng berwajah setan aku kenakan
tapi apa kini kamu telah tau siapa aku?
sehingga banyak rangkaian yang menjadi detik waktu
bisik jangkrik dalam nada sajak
dia bawa keindahan sebenarnya tentang kamu
yang tak banyak orang yang tau
bahwa sebenarnya dirimu keikhlasan tulus
bagi orang yang telah bisa mengenal mu
di sini bila tangan mu menunjuk ke arah rumah mu
akan ku ikuti panggilannya
karna ku ingin mengenal sosok di ujung sana
sosok yang ku cari tuk jadi ibu dari buah hati ku kelak
ok F bila kamu mau bermain, mari sekarang kita mulai permainan dan jangan salahkan saya yang tiba-tiba menjadi seorang yang berbeda dan mungkin mengganggap kamu tak ada. semoga sajak ini terakhir yang ku beri untuk mengganggu hari-hari mu. tapi yakin lah suatu saat kamu pasti akan mencari dimana aku berada. terimakasih F kamu telah memperkenalkan diri mu, walau nyatanya kita tak akan bisa menjadi utuh. maaf bukan nya aku sombong tapi aku telah muak dengan segala permainan yang kita mainkan.
kali ini pak tani akan memostingkan kembali sajak cinta...
ketika ku ukir sebuah karya yaitu nama mu
saat ku nanti suatu masa
dan itu senyum mu
yang dapat membuatku tenang
tak lain hanya kabar dari sebuah pesan
bahwa kau hadiahkan pelangi pada mimpi malam
langkah yang ku tapak menjadi pasti
saat kamu hadiahkan rangkaian kata-kata
satu tanya dalam ruang
apa kamu tenang dengan sajak ku?
aku pernah buak kamu tak tenang
namun itu dulu
ketika topeng berwajah setan aku kenakan
tapi apa kini kamu telah tau siapa aku?
sehingga banyak rangkaian yang menjadi detik waktu
bisik jangkrik dalam nada sajak
dia bawa keindahan sebenarnya tentang kamu
yang tak banyak orang yang tau
bahwa sebenarnya dirimu keikhlasan tulus
bagi orang yang telah bisa mengenal mu
di sini bila tangan mu menunjuk ke arah rumah mu
akan ku ikuti panggilannya
karna ku ingin mengenal sosok di ujung sana
sosok yang ku cari tuk jadi ibu dari buah hati ku kelak
ok F bila kamu mau bermain, mari sekarang kita mulai permainan dan jangan salahkan saya yang tiba-tiba menjadi seorang yang berbeda dan mungkin mengganggap kamu tak ada. semoga sajak ini terakhir yang ku beri untuk mengganggu hari-hari mu. tapi yakin lah suatu saat kamu pasti akan mencari dimana aku berada. terimakasih F kamu telah memperkenalkan diri mu, walau nyatanya kita tak akan bisa menjadi utuh. maaf bukan nya aku sombong tapi aku telah muak dengan segala permainan yang kita mainkan.
Label:
pelangi di sore hari,
puisi,
tentang cinta
Senin, 19 Juli 2010
aku ingin kamu
mungkin aku butuh cinta
tapi aku tak butuh sajak cinta
tolong belai aku sayang
tuangkan senyum dalam gelas di depan mu
tambah sedikit kecup mesra sayang
agar tambah mesra lilin dalam jamuan
dekap aku dengan apa yang kamu bisa
biarkan tangan saling bersanding dalam waktu mesra
dan bila esok kan tiba waktunya
aku akan hiasi jemari mu dengan cincin dari batang bunga
tolong sentuh hatiku pelangi
rasakan degup berbeda kala ini
degup yang entah dari mana datangnya kali ini
mungkin ini rangkaian basi
tapi sebenarnya tulus dari dalam hati
dari alunan pancuran imajinasi
tentang rangkaian waktu yang akan membawa kita pada janji suci
rangkain ini kutujukan untuk F yang masih saja menjadi mimpi di setiap malam ku, semoga kalau kelak waktunya kita akan bisa bersama. merasakan senja dan mengajak anak kita menikmati keindahan langit sore ketika kunang" berlarian di taman. cinta ku memang tak pernah kamu jawab. tapi tak apalah cinta tak selamanya harus bersama, dengan merangkai kata-kata untuk mu saja saya sudah merasa senang. karna aku yakin sebenarnya kamu juga tau apa maksud dan tujuan ku.
tapi aku tak butuh sajak cinta
tolong belai aku sayang
tuangkan senyum dalam gelas di depan mu
tambah sedikit kecup mesra sayang
agar tambah mesra lilin dalam jamuan
dekap aku dengan apa yang kamu bisa
biarkan tangan saling bersanding dalam waktu mesra
dan bila esok kan tiba waktunya
aku akan hiasi jemari mu dengan cincin dari batang bunga
tolong sentuh hatiku pelangi
rasakan degup berbeda kala ini
degup yang entah dari mana datangnya kali ini
mungkin ini rangkaian basi
tapi sebenarnya tulus dari dalam hati
dari alunan pancuran imajinasi
tentang rangkaian waktu yang akan membawa kita pada janji suci
rangkain ini kutujukan untuk F yang masih saja menjadi mimpi di setiap malam ku, semoga kalau kelak waktunya kita akan bisa bersama. merasakan senja dan mengajak anak kita menikmati keindahan langit sore ketika kunang" berlarian di taman. cinta ku memang tak pernah kamu jawab. tapi tak apalah cinta tak selamanya harus bersama, dengan merangkai kata-kata untuk mu saja saya sudah merasa senang. karna aku yakin sebenarnya kamu juga tau apa maksud dan tujuan ku.
Jumat, 16 Juli 2010
sajak BINGKAI BOHONG
detik-detik kematian dalam lorong
lorong dengan sejuta tengkorak di setiap dinding
penuh darah dan kebencian yang membara
terpahat akan adegan dan tragedi tentang apa yang bukan sebenarnya
mati saja
binasa saja
katakan bahwa waktu akan membawa kita
menuju tempat yang sebenar-benarnya adalah pengadilan
tentang yang benar akan menjadi benar
dan yang salah akan segera dihukum akan kesalahan nya
menangis tangan dengan kepalan darah
bergejolak otak dengan resahan pemikiran
buang janin bayi dari rahim ibu muda
lemparkan perdebatan dengan tendangan sepatu baja
patahkan angan dari mimpi bocah
dan letupkan geranat dari jiwa yang tertindas
bebaskan
merdekakan
terbangkan
singkirkan
lalu bungkam mereka dalam lubang yang takkan pernah menjadi saksi
karna yang berkuasa di bumi hanya sesuatu yang tak pasti
sketsa tentang pak tani
lembayung tentang para tni
permainan politik imajinasi
dan terjangan bocah dari sisi roda
karna topeng akan menjadi sejarah dan jaya pada masanya
sedang bingkai hanya hiasan di balik papan nisan yang sebenarnya berbicara
lorong dengan sejuta tengkorak di setiap dinding
penuh darah dan kebencian yang membara
terpahat akan adegan dan tragedi tentang apa yang bukan sebenarnya
mati saja
binasa saja
katakan bahwa waktu akan membawa kita
menuju tempat yang sebenar-benarnya adalah pengadilan
tentang yang benar akan menjadi benar
dan yang salah akan segera dihukum akan kesalahan nya
menangis tangan dengan kepalan darah
bergejolak otak dengan resahan pemikiran
buang janin bayi dari rahim ibu muda
lemparkan perdebatan dengan tendangan sepatu baja
patahkan angan dari mimpi bocah
dan letupkan geranat dari jiwa yang tertindas
bebaskan
merdekakan
terbangkan
singkirkan
lalu bungkam mereka dalam lubang yang takkan pernah menjadi saksi
karna yang berkuasa di bumi hanya sesuatu yang tak pasti
sketsa tentang pak tani
lembayung tentang para tni
permainan politik imajinasi
dan terjangan bocah dari sisi roda
karna topeng akan menjadi sejarah dan jaya pada masanya
sedang bingkai hanya hiasan di balik papan nisan yang sebenarnya berbicara
Langganan:
Postingan (Atom)